Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Duka Ibu di Hari Pernikahan Putranya, Diusir dan Dicueki Menantu

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Kamis, 03 Oct 2019 12:46 WIB

Seorang ibu sampai menangis setelah diperlakukan buruk di pesta pernikahan anaknya.
Ibu yang diusir dan dicueki Menantu/ Foto: Facebook
Jakarta - Pernikahan seharusnya menjadi kebahagiaan, bukan hanya untuk pasangan tapi juga keluarga, termasuk orang tua. Sayangnya, hal itu tidak dirasakan seorang ibu asal Singapura bernama Irma Mahamud.

Dalam laman Facebook miliknya, Irma menceritakan kisahnya yang tidak diperlakukan baik di pesta pernikahan sang putra, Sufie Rashid. Irma juga membagikan video saat dirinya naik pelaminan untuk memeluk Sufie, tapi sang menantu justru pergi tak menghiraukannya.

"Sesungguhnya saya ibunya dan jelas nama saya ada di undangan itu sebagai ibu pengantin. Malangnya setiba di sana, kami diperlakukan seperti penjahat yang ingin merusak pernikahan. Saya ditahan dan dihalangi untuk masuk. Padahal itu pernikahan satu-satunya anak lelaki saya," tulis Irma.

"Naluri ibu memang tidak salah. Banyak orang-orang jahat yang memainkan peran untuk menguasai pernikahan itu dengan menghasut semua keluarga dan menyingkirkan saya dan adik-adik saya," sambungnya.

Unggahan Irma banyak mendapat respons dukungan dari netizen. Banyak dari mereka menyayangkan perlakuan mempelai wanita dan menguatkan Irma.

"Subhanallah, Keep strong sis. Allah dan para malaikat senantiasa bersama kita. Teruslah berdoa yang terbaik," kata salah seorang netizen.



Mengutip detikcom, penyebab kejadian diduga karena hubungan sang ibu yang renggang dengan putranya. Putra Irma, Sufie Rashid adalah penyanyi Singapura. Hubungan ibu dan anak ini renggang sejak Desember 2018 setelah Sufie memutuskan untuk bertunangan dengan gadis pilihan hatinya, namun Irma tidak menyetujuinya.

Menanggapi kisahnya yang viral, Sufie justru menyangkal, Bun. Menurutnya, seluruh keluarga terlibat di pernikahannya dan hubungan dengan sang ibu baik-baik saja.

Banyak memang kasus ibu mertua dan menantu yang tidak akur. Kata psikolog keluarga Anna Surti Ariani, MPsi, atau akrab disapa Nina, prinsipnya pria dan wanita memiliki perbedaan perilaku, harapan, dan kebutuhan.

"Kalau perempuan dia melihat sesuatu itu lebih detail, lebih memikirkan perasaan, sehingga kebutuhan afeksinya tinggi. Sementara itu, pria cenderung kebutuhannya untuk berkompetisi sehingga bisa menunjukkan achievement," kata Nina, dilansir detikcom.

Menurutnya, mertua dan menantu afeksinya sama, sehingga timbul semacam persaingan. Kalau si ibu bilang ini anak saya, si mantu bilang itu suami saya.

Bun, simak juga curhat Shahnaz Haque yang merasa jadi ibu gagal di video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda