moms-life
Ini Lho 4 Manfaat Psikologis jika Bunda Hobi Memasak
Minggu, 06 Oct 2019 15:31 WIB
Jakarta -
Hobi memasak ternyata mendatangkan banyak manfaat lho, Bunda. Tidak hanya untuk diri sendiri, namun juga untuk orang lain.
Seorang terapis seni kuliner Michal AviShai mengatakan, memasak adalah kegiatan yang banyak dampak positifnya. Salah satunya bisa membantu mengikat kita dengan orang yang kita cintai, misalnya keluarga. Dampak itu bisa terasa saat mereka mencicipi makanan yang kita masak.
"Bahkan lebih dari itu, karena makan adalah kebutuhan untuk bertahan hidup. Jadi, memberikan makanan pada orang lain akan memunculkan perasaan puas, bukan hanya karena memberi, tapi juga fakta kita telah membantu dengan cara mendasar," kata AviShai, dilansir Huffpost.
Selain manfaat tersebut, berikut empat manfaat psikologis kalau Bunda hobi memasak:
1. Memasak bikin orang lain bahagia
Memasak untuk orang lain adalah tindakan altruisme, yakni tindakan yang dapat membuat orang bahagia. Kata terapis seni kuliner Julie Ohana, memasak dapat meningkatkan kepercayaan diri dan harga diri, dan ini merupakan bagian dari efek psikologis tentang mampu melakukan sesuatu yang kita rasa baik.
Tak hanya itu, ketika memasak, biasanya ada perasaan lain yakni ingin memberi makan seseorang. Dan tentunya ini akan sangat positif untuk membentuk sebuah hubungan.
2. Memasak bisa menciptakan ikatan
Dikatakan Matius Riccio, seorang ahli riset dari Yayasan Sains Nasional, jika kita memasak untuk seseorang meski dia tidak melihat, itu benar-benar dapat membawa rasa kedekatan, karena kita mengekspresikan cinta dan kepedulian kepadanya. Dan ini akan berdampak positif untuk sebuah hubungan.
"Ini aktivitas yang sangat intim. Dan memberi mereka sesuatu yang berpotensi mereka butuhkan, Anda benar-benar menunjukkan kepada mereka bahwa mereka memiliki dukungan, dan cinta," tuturnya.
Selain itu, menciptakan hubungan dan mempertahankannya adalah bagian penting dari menjalani kehidupan yang berkembang. Sama seperti makanan dan air, bagi manusia membuat koneksi adalah salah satu kebutuhan dasar. Dan memasak untuk orang lain membantu kita membangun dan memperkuat koneksi itu, Bunda.
"Memasak untuk orang lain menciptakan dan menegaskan ikatan utama. Karena itu dapat menjadi perbuatan yang sangat memuaskan dan bermakna," tambah Ayelet Barak Nahum, ahli terapi seni kuliner di Universitas Tel Aviv.
3. Memasak adalah bentuk perawatan diri
"Ada elemen perawatan diri dalam memasak," kata Nedra Shield, pekerja sosial klinis di Northampton Centre for Couples Therapy.
"Jika Anda memasak makanan enak untuk diri sendiri atau hal-hal yang membuat Anda merasa enak, memasak secara harfiah bisa memberi makan untuk diri sendiri dan itu penting," sambungnya.
Memasak untuk diri sendiri tidak hanya membantu kita makan lebih sehat karena kita tidak makan di luar, tetapi juga mengirimkan pesan bahwa kita adalah penting. Selain itu, memasak juga dapat membantu meningkatkan harga diri dan kepercayaan diri.
4. Memasak melatih fokus
Kata Shield, memasak dengan penuh kesadaran bisa jadi terapi melatih fokus. Karena saat kehilangan fokus, masakan bisa jadi kacau, misal kita meninggalkannya, bawang bisa gosong, atau air bisa meluap.
"Memasak adalah salah satu tugas yang dapat mendorong Anda untuk benar-benar fokus," jelas Shield.
Ohana menambahkan, waktu yang dihabiskan di dapur cenderung bentuk dari introspeksi. Semua indra terikat dengan pengalaman memasak, dan memori terhubung dengan indra penciuman. Dan juga saat kita berada di dapur dan memasak sesuatu, secara tidak langsung dapat memunculkan memori hidangan yang biasa kita makan bersama orang terkasih.
"Orang-orang mudah ditarik kembali ke ingatan seperti itu saat mereka memasak. Itu sebabnya memasak bisa menjadi terapi khusus," jelas Ohana.
Terhubung kembali dengan ingatan itu, terutama jika bahagia, akan sangat positif. Beberapa ilmuan bahkan menuturkan bahwa memasak bisa digunakan sebagai pengobatan yang efektif saat depresi.
Intip pula tayangan menu resep ini, Bunda.
(yun/muf)
Seorang terapis seni kuliner Michal AviShai mengatakan, memasak adalah kegiatan yang banyak dampak positifnya. Salah satunya bisa membantu mengikat kita dengan orang yang kita cintai, misalnya keluarga. Dampak itu bisa terasa saat mereka mencicipi makanan yang kita masak.
"Bahkan lebih dari itu, karena makan adalah kebutuhan untuk bertahan hidup. Jadi, memberikan makanan pada orang lain akan memunculkan perasaan puas, bukan hanya karena memberi, tapi juga fakta kita telah membantu dengan cara mendasar," kata AviShai, dilansir Huffpost.
Selain manfaat tersebut, berikut empat manfaat psikologis kalau Bunda hobi memasak:
1. Memasak bikin orang lain bahagia
![]() |
Memasak untuk orang lain adalah tindakan altruisme, yakni tindakan yang dapat membuat orang bahagia. Kata terapis seni kuliner Julie Ohana, memasak dapat meningkatkan kepercayaan diri dan harga diri, dan ini merupakan bagian dari efek psikologis tentang mampu melakukan sesuatu yang kita rasa baik.
Tak hanya itu, ketika memasak, biasanya ada perasaan lain yakni ingin memberi makan seseorang. Dan tentunya ini akan sangat positif untuk membentuk sebuah hubungan.
2. Memasak bisa menciptakan ikatan
Dikatakan Matius Riccio, seorang ahli riset dari Yayasan Sains Nasional, jika kita memasak untuk seseorang meski dia tidak melihat, itu benar-benar dapat membawa rasa kedekatan, karena kita mengekspresikan cinta dan kepedulian kepadanya. Dan ini akan berdampak positif untuk sebuah hubungan.
"Ini aktivitas yang sangat intim. Dan memberi mereka sesuatu yang berpotensi mereka butuhkan, Anda benar-benar menunjukkan kepada mereka bahwa mereka memiliki dukungan, dan cinta," tuturnya.
Selain itu, menciptakan hubungan dan mempertahankannya adalah bagian penting dari menjalani kehidupan yang berkembang. Sama seperti makanan dan air, bagi manusia membuat koneksi adalah salah satu kebutuhan dasar. Dan memasak untuk orang lain membantu kita membangun dan memperkuat koneksi itu, Bunda.
"Memasak untuk orang lain menciptakan dan menegaskan ikatan utama. Karena itu dapat menjadi perbuatan yang sangat memuaskan dan bermakna," tambah Ayelet Barak Nahum, ahli terapi seni kuliner di Universitas Tel Aviv.
3. Memasak adalah bentuk perawatan diri
"Ada elemen perawatan diri dalam memasak," kata Nedra Shield, pekerja sosial klinis di Northampton Centre for Couples Therapy.
"Jika Anda memasak makanan enak untuk diri sendiri atau hal-hal yang membuat Anda merasa enak, memasak secara harfiah bisa memberi makan untuk diri sendiri dan itu penting," sambungnya.
Memasak untuk diri sendiri tidak hanya membantu kita makan lebih sehat karena kita tidak makan di luar, tetapi juga mengirimkan pesan bahwa kita adalah penting. Selain itu, memasak juga dapat membantu meningkatkan harga diri dan kepercayaan diri.
4. Memasak melatih fokus
Kata Shield, memasak dengan penuh kesadaran bisa jadi terapi melatih fokus. Karena saat kehilangan fokus, masakan bisa jadi kacau, misal kita meninggalkannya, bawang bisa gosong, atau air bisa meluap.
"Memasak adalah salah satu tugas yang dapat mendorong Anda untuk benar-benar fokus," jelas Shield.
Ohana menambahkan, waktu yang dihabiskan di dapur cenderung bentuk dari introspeksi. Semua indra terikat dengan pengalaman memasak, dan memori terhubung dengan indra penciuman. Dan juga saat kita berada di dapur dan memasak sesuatu, secara tidak langsung dapat memunculkan memori hidangan yang biasa kita makan bersama orang terkasih.
"Orang-orang mudah ditarik kembali ke ingatan seperti itu saat mereka memasak. Itu sebabnya memasak bisa menjadi terapi khusus," jelas Ohana.
Terhubung kembali dengan ingatan itu, terutama jika bahagia, akan sangat positif. Beberapa ilmuan bahkan menuturkan bahwa memasak bisa digunakan sebagai pengobatan yang efektif saat depresi.
Intip pula tayangan menu resep ini, Bunda.
(yun/muf)