Jakarta -
Baru-baru ini, jagat maya ramai setelah menyaksikan debat antara politisi PDIP Arteria Dahlan dengan ekonom
Prof. Dr. Emil Salim, terkait Perppu KPK. Arteria sampai menunjuk-nunjuk dan menyebut Emil sesat.
Adu argumen tersebut terjadi dalam program
Mata Najwa episode Ragu-ragu Perpu. Dalam debat tersebut, Arteria tampak emosi bahkan sampai mengatakan Emil Sesat.
"Mana Prof, saya di DPR, Prof. enggak boleh begitu Prof., saya yang di DPR saya yang tahu, mana, Prof sesat, ini namanya sesat," kata Arteria, dilansir
detikcom.
Sikap Arteria ini pun banyak mendapat cemooh dan kritikan dari masyarakat yang menyaksikan. Hal ini bukan hanya karena Arteria terlihat arogan, namun juga menunjukkan sikap tak hormat pada orang tua. Semoga kejadian tersebut tidak terulang dan tidak berlanjut.
Lepas dari hal tersebut, seperti Bunda tahu, Prof. Emil Salim dikenal sebagai tokoh bangsa. Ia merupakan ahli ekonomi, cendekiawan, pengajar, dan juga politisi. Untuk mengenal sosoknya lebih lanjut, berikut 5 fakta mengagumkan Emil Salim:
1. Masih aktif di usia 89Prof. Dr. Emil Salim lahir di Lahat, Sumatra Selatan, 8 Juni 1930, saat ini berusia 89 tahun. Meski hampir memasuki usia kepala 9, Emil masih aktif dan menunjukkan kepedulian pada negara, terbukti suaranya masih didengar seperti dalam acara debat Mata Najwa baru-baru ini. Bahkan, dia sempat mengkritik soal rencana pemindahan ibu kota beberapa bulan lalu.
 Prof. Emil Salim/ Foto: Vadhia Lidyana |
2. Jadi menteri di usia 41 tahunEmil Salim menjadi menteri saat berusia 41 tahun, yakni pada 1971. Dengan jabatan pertama sebagai Menteri Negara Penyempurnaan dan Pembersihan Aparatur Negara, ditunjuk oleh Presiden Soeharto. Kemudian, dia menjadi Menteri Perhubungan di Kabinet Pembangunan pada 1973-1978. Lalu Menteri Negara Urusan Kependudukan dan Lingkungan Hidup pada 1978-1983, dan juga Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup pada 1983-1993.
3. Guru besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE UI)Alumnus Fakultas Ekonomi (FE) UI ini merupakan Guru Besar UI dan juga tokoh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia. Ia bahkan pernah mendapat penghargaan Wirakarya Adhitama pada 2016. Penghargaan ini adalah bentuk apresiasi tertinggi dari FEB UI atas dedikasi dan jasanya di dunia pendidikan, industri, dan pemerintahan.
4. Dijuluki Bapak Lingkungan HidupKarena perhatian besarnya pada lingkungan, Emil dijuluki sebagai Bapak Lingkungan Hidup Indonesia. Tak hanya itu, dia bahkan pernah dapat penghargaan dari World Wide Fund (WWF) The Leader of Living Planet Award pada 14 September 2012. Ia juga penerima anugerah Blue Planet Prize pada tahun 2006 dari The Asahi Glass Foundation.
5. Keponakan pahlawan nasionalEmil Salim adalah putra dari Baay Salim dan Siti Syahzinan dari Nagari Koto Gadang, Kabupaten Agam, Sumatra Barat. Ia juga merupakan keponakan dari seorang Pahlawan Nasional Indonesia, Haji Agus Salim.
Sungguh luar biasa jasa dan dedikasi Prof. Emil Salim. Seperti bunyi sebuah ungkapan, 'Bangsa yang besar adalah bangsa yangÂ
menghargai jasa pahlawannya'. Sehat selalu Prof. Emil.
BJ Habibie, satu lagi pahlawan dan tokoh bangsa yang patut dihargai jasa-jasanya. Simak kenangan tentang almarhum Presiden ke-3 Indonesia, dalam video berikut:
[Gambas:Video 20detik]
(yun/muf)