Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Veronica Tan Terinspirasi Kehidupan Ibu-ibu Rusun, Kenapa Ya?

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Rabu, 25 Sep 2019 16:40 WIB

Dari ibu-ibu rumah susun (rusun) yang ia temui, Veronica Tan banyak belajar nilai-nilai dari kehidupan ibu-ibu tersebut.
Veronica Tan/ Foto: Annisa Karnesyia
Jakarta - Nama Veronica Tan sudah lama tak terdengar. Ibu tiga anak ini ternyata tengah disibukkan dengan berbagai kegiatan sosial, Bun.

Baru-baru ini Veronica menyumbang ide untuk pentas opera anak-anak rusun di Jakarta. Mengambil tema nilai-nilai toleransi, Veronica ingin membangun karakter keberagaman dan toleransi pada anak-anak.

"Saya dari dulu suka anak-anak. Saya pikir, keterampilan edukasi dan karakter building tentang toleransi enggak hanya didapat di sekolah, tapi bisa di mana saja," kata Veronica dalam 'Media Gathering Opera Aku Anak Rusun, Selendang Arimbi' di Ciputra Artpreneur, Karet Kuningan, Jakarta Selatan baru-baru ini.

Veronica yang juga founder Yayasan Waroeng Imaji ini mendapat inspirasi dari penghuni rusun di Jakarta. Menurutnya, keberagaman serta sikap saling menghargai mereka patut dicontoh.

"Saya melihat dalam rusun banyak ibu-ibu dari kampung berbeda. Di sana saya melihat keakraban mereka, tanpa lihat status apapun," ujarnya.

Lebih lanjut, wanita 42 tahun ini berharap, nilai-nilai toleransi yang sudah terbangun ini akan terus ditanamkan sejak dini pada anak-anak. Sebab, karakter seseorang lebih mudah diubah saat masih kecil.

"Saya pikir sebagai generasi kita harus menanamkan toleransi. Kita ingat kembali Bhinneka Tunggal Ika," kata Veronica

"Kita coba tanamkan ke anak-anak. Anak masih kecil lebih mudah diubah. Anak-anak cuma butuh 3 tahun bisa diubah, kalau sudah ibu-ibu susah karena butuh 8 tahun," sambungnya.

Veronica Tan bersama kedua anaknyaVeronica Tan bersama kedua anaknya/ Foto: Instagram

Menanamkan nilai-nilai toleransi pada anak memang bisa dilakukan dengan banyak cara. Namun, paling mudah adalah mencontohkannya langsung, Bun.

Menurut Pendidik dan psikolog Najelaa Shihab, toleransi memang soal persamaan dan perbedaan. Jangan sampai anak salah persepsi dengan perbedaan yang akan dipandang sebagai musuh. Inilah pentingnya peran orang tua mengubah dan menjadi contoh yang baik.

"Seringkali tanpa disadari justru ucapan dan komentar orang tua itu sifatnya mengkotak-kotakkan dan enggak inklusif. Padahal, itu jadi nilai-nilai yang tumbuh pada anak kita," ujar wanita yang akrab disapa Ela ini.

Orang tua baiknya menjadi teladan yang utuh buat anak. Meski sulit, buatlah pengalaman berulang agar anak sadar jika keberagaman dan perbedaan adalah sesuatu yang nyaman.

"Dengan pengalaman berulang, anak sadar kalau perbedaan tidak menimbulkan rasa tidak nyaman, tapi jadi pembelajaran untuk saling menguatkan," pungkas Ela.

Simak juga manfaat mengajak anak bermain bersama binatang di video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda