HaiBunda

MOM'S LIFE

Disebut Pelakor, Mayangsari: Enggak Usah Repot Urus Kehidupanku

Yuni Ayu Amida   |   HaiBunda

Selasa, 15 Oct 2019 14:39 WIB
Foto: Instagram mayangsaritrihatmodjoreal
Jakarta - Kehidupan Mayangsari memang tidak bisa lepas dari sorotan media dan netizen. Ia pun sadar bahwa banyak orang yang menghujat dirinya karena telah dicap sebagai pelakor.

Meski demikian, istri Bambang Trihatmodjo ini mengaku tidak terlalu ambil pusing. Baginya, orang di luar sana hanyalah orang-orang yang tidak kenal dia yang sebenarnya, dan hanya membuat hidupnya jadi penuh drama.

"Benar ada pepatah yang mengatakan, tak kenal maka tak sayang. Hidup saya yang selalu dibuat drama sama orang, ya wajar-wajar aja sih buat aku, enggak tahu apa mungkin karena saya enggak pernah merespons itu, sampai ada kejadian anak saya dibully pun aku enggak terlalu over reacted menghadapinya," ujar Mayang, saat berbincang dengan Ussy Sulistiawaty di YouTube Channel Ussy Andhika.


"Kayak dipancing-pancing terus gitu, biar apa sih, sementara aku berpikirnya simpel aja, aduh kenapa kalian harus repot banget sih mengurusi kehidupan aku," terangnya.

Bagi ibu satu anak ini, yang terpenting untuknya adalah kehidupan keluarga. Serta, ia merasa tidak punya kewajiban untuk menjelaskan hidupnya seperti apa pada khalayak ramai.

"Ya satu hal mengalir ajalah, nyantai aja, enggak usah terlalu dilebih-lebihkan. Tapi, kalau ada yang melakukan itu (bully), kalian punya energi, ya monggo," tuturnya.

Foto: Instagram


Selain itu, ia pun merasa tak masalah jika orang menganggapnya tidak baik. Walau sebenarnya, dia bukan seperti yang orang pikirkan.

"Biarkan aku yang terlihat seperti kotoran ya say, enggak apa-apa ya say, yang harum-harum yang lain aja. Enggak apa-apa yang penting kita harum dari dalam," tutur Mayangsari.

Memang tidak bisa dipungkiri ya, Bunda, kehidupan selebriti itu tidak lepas dari perhatian dan komentar netizen. Dikatakan psikolog sosial Leon Festinger, ada yang disebut dengan teori perbandingan sosial, di mana teori tersebut membuat manusia memiliki dorongan untuk mengevaluasi pendapat dan kemampuannya. Pendapat tersebut bisa membuat seseorang memandang dirinya seperti apa yang dikatakan, bukan apa yang sebenarnya.

"Memegang pendapat yang salah atau penilaian yang tidak akurat atas kemampuan seseorang dapat membuatnya menjadi seperti hukuman, atau bahkan fatal," tuturnya, dikutip dari Psychology Today.

Selain itu, kata Festinger, ada dua jenis perbandingan sosial, yakni ke atas dan ke bawah. Perbandingan ke atas membuat orang-orang merasa tidak bersyukur, sedangkan perbandingan ke bawah membuat orang merasa lebih baik.

"Membuat perbandingan ke bawah cenderung membuat kita merasa lebih bahagia dan lebih baik tentang kemampuan kita, sedangkan perbandingan ke atas biasanya membuat kita merasa kita tidak cukup baik," jelasnya.

[Gambas:Video 20detik]



(yun/muf)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Mengenal Penyakit Kanker, Penyebab Mpok Alpa Meninggal Dunia

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Mpok Alpa Meninggal Dunia, Banjir Ucapan Duka Cita dari Rekan Artis

Mom's Life Annisa Karnesyia

Harapan Almarhumah Mpok Alpa untuk Masa Depan Anak Kembarnya Semasa Hidup

Mom's Life Amira Salsabila

Ternyata Sushi Bukan Asli Jepang, Ini Negara Asalnya

Mom's Life ZAHARA ARRAHMA

Mpok Alpa Meninggal Dunia, Tinggalkan 4 Anak Termasuk Sepasang Kembar

Mom's Life Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Momen Dominique Sanda Dampingi Sang Putra Dilantik Jadi Dokter, Intip 5 Potretnya

Gangguan Otot Dasar Panggul Sering Terjadi Usai Melahirkan, Simak Cara Mencegahnya

7 Tempat Wisata Beri Promo Seru HUT ke-80 RI, ada Dufan hingga TMII!

Mpok Alpa Meninggal Dunia, Banjir Ucapan Duka Cita dari Rekan Artis

Kebiasaan Ngopi & Jajan Kantin Bikin Gaji Pegawai di Jakarta Hanya Numpang Lewat

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK