HaiBunda

MOM'S LIFE

Rohana Kudus Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional

Maya Sofia   |   HaiBunda

Jumat, 08 Nov 2019 12:20 WIB
Rohana Kudus/ Foto: Wikipedia
Jakarta - Rohana Kudus, wartawati perempuan pertama di Indonesia resmi akan ditetapkan menjadi pahlawan nasional tahun ini. Rohana Kudus yang merupakan perempuan asal Koto Gadang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, sebelumnya telah dua kali gagal saat diusulkan sebagai pahlawan nasional.

"Kami sudah dapatkan surat undangan untuk penganugerahan gelar di Istana Negara, Jumat (8/11). Suratnya sudah disampaikan ke gubernur dan ahli waris," kata Kepala Dinas Sosial Sumbar, Jumaidi di Padang, Kamis (7/11/2019) dikutip dari Antara.

Rohana Kudus lahir pada 1884 dari orang tua bernama Mohamad Rasjad Maharadja Soetan dan Kiam, Rohana adalah kakak tiri dari Soetan Sjahrir, Perdana Menteri Indonesia pertama. Selain itu, Rohana juga merupakan bibi dari penyair terkenal Chairil Anwar


Sejak masih muda, Rohana sangat aktif dalam berbagai kegiatan. Ia mendirikan sekolah Kerajinan Amai Setia (KAS) di Koto Gadang pada tahun 1911. Di sekolah tersebut, perempuan diajarkan berbagai jenis keterampilan, seperti tulis-baca, budi pekerti, mengelola keuangan, Bahasa Belanda, hingga pendidikan agama. 

Meski masih muda, Rohana sudah bisa menulis, membaca, dan bahkan berbahasa Belanda. Tak hanya itu, Rohana juga belajar abjad Arab, Latin, dan Arab-Melayu. Saat bertetangga dengan pejabat Belanda yang merupakan atasan sang ayah, Rohana berkesempatan belajar merajut, menjahit, dan menyulam. Di tempat ini, Rohana juga banyak membaca majalah terbitan Negeri Kincir Angin tersebut. 

Terbiasa menulis di surat kabar perempuan, Poetri Hindia, Rohana pun berkeinginan membagi cerita tentang perjuangan memajukan pendidikan kaum perempuan di daerahnya. Ia akhirnya mendirikan surat kabar Sunting Melayu pada 10 Juli 1912. Surat kabar ini mencatatkan sejarah sebagai salah satu surat kabar perempuan pertama di Indonesia. Menariknya Sunting Melayu juga surat kabar perempuan pertama di Indonesia yang pemimpin redaksi, redaktur, hingga penulis semuanya perempuan.

Aktif dalam pergerakan

Lewat tulisannya, Rohana turut membantu pergerakan politik. Selain itu Rohana juga mempelopori berdirinya dapur umum dan badan sosial. Tujuannya, untuk membantu para gerilyawan. Ide brilian untuk menyelundupkan senjata lewat sayuran dan buah-buahan dari Kotagadang ke Bukittinggi juga datang dari Rohana.

Selama sisa hidupnya, Rohana masih terus berjuang dan mengajar. Bahkan ia sempat menjadi pemimpin redaksi surat kabar Perempuan bergerak, redaktur surat kabar Radio. Pada 17 Agustus 1972, Rohana meninggal dunia di usia 88 tahun. 





(som/rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Namira Adjani Ikuti Jejak Sang Bunda Alya Rohali, S2 Hukum & Raih Six Star Finisher

Mom's Life Amira Salsabila

Haru, Wina Natalia Bangga Dampingi Putra Berkebutuhan Khusus Sigra Tampil di Fashion Show

Parenting Amira Salsabila

Mengenal Hyperlexia pada Anak, Kemampuan Membaca Sebelum Usia 3 Tahun

Parenting Kinan

Zaskia Sungkar Tetap Aktif di Trimester 2, Hangout Bareng Sahabat hingga Urus Bisnis

Kehamilan Annisa Karnesyia

Dukung Ibu Menyusui, Negara Ini Terapkan Aturan Baru untuk Iklan Susu

Menyusui Annisa Aulia Rahim

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

73 Lagu Rohani Kristen Terbaik dan Terpopuler, Penyembahan & Pujian Syukur

Namira Adjani Ikuti Jejak Sang Bunda Alya Rohali, S2 Hukum & Raih Six Star Finisher

Mengenal Hyperlexia pada Anak, Kemampuan Membaca Sebelum Usia 3 Tahun

Zaskia Sungkar Tetap Aktif di Trimester 2, Hangout Bareng Sahabat hingga Urus Bisnis

Dukung Ibu Menyusui, Negara Ini Terapkan Aturan Baru untuk Iklan Susu

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK