Jakarta -
Salah satu penanganan gigitan ular berbisa adalah memberikan serum anti bisa ular (SABU). Sayangnya, tidak semua rumah sakit menyediakan serum ini.
Menurut Kepala Humas BPJS Kesehatan M Iqbal Anas Ma'ruf, penggunaan serum ini enggak bisa sembarangan, Bunda. Serum anti bisa ular harus disesuaikan dengan bisa ular yang menggigit.
"Kadang yang susah
nyari variannya. Misalnya, dia tergigit ular kobra, tapi yang disiapkan ular kuning, kan beda bisanya," kata Iqbal, dikutip dari
detikcom.
Serum anti bisa ular yang tersedia di rumah sakit, khususnya daerah Jakarta mematok harga yang berbeda. Wakil Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Khafifah Any mengatakan jika harga kisarannya adalah Rp500 sampai Rp900 ribu.
"Harganya kisaran 500 sampai 900 ribu per vial, 1 pasien minimal 2 vial," kata Any.
Ilustrasi ular/ Foto: iStock |
Ketika si kecil, saudara, atau tetangga digigit ular, sebaiknya Bunda jangan panik. Segera bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan dan coba lakukan pertolongan pertama.
Berikut pertolongan pertama anak digigit
ular menurut dr.Kurniawan Taufiq Kadafi, M. Biomed, Sp.A(K) dalam buku
Mengatasi Gawat Darurat pada Anak:
1. Mencegah penyebaran racun dengan cara melakukan bebat atau penekanan di tempat gigitan.
2. Meminimalkan gerakan tubuh yang tergigit.
3. Segera bawa anak ke rumah sakit.
4. Jika
rumah sakit bisa ditempuh dalam 45 menit, tidak dianjurkan untuk mengisap dan membuka luka bekas
tergigit dengan pisau di tempat kejadian.
Simak juga penjelasan soal serangan tawon yang berbahaya di video berikut:
(ank/rap)