Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Domperidone untuk Pelancar ASI: Manfaat, Efek Samping, Dosis Penggunaan, Cara Kerja & Aturan Lainnya

Annisa Aulia Rahim   |   HaiBunda

Jumat, 25 Jul 2025 08:50 WIB

Ilustrasi Minum Obat
Domperidone untuk Pelancar ASI/Foto: Getty Images/iStockphoto/Filmstax
Daftar Isi
Jakarta -

Bunda sedang menyusui dan merasa produksi ASI kurang lancar? Salah satu solusi medis yang kerap disarankan adalah Domperidone, obat yang awalnya bukan dibuat untuk memperbanyak ASI, tapi ternyata bisa jadi manfaat membantu produksi ASI Bunda.

Kendati demikian, Domperidone juga punya efek sampingnya. Tujuannya bukan untuk menakut-nakuti, tapi agar Bunda bisa menggunakan obat ini dengan aman, sadar, dan penuh pertimbangan. 

Apa itu domperidone?

Domperidone adalah obat yang sebenarnya digunakan untuk mengatasi mual, muntah, atau gangguan pencernaan karena pengosongan lambung yang lambat. Tapi, karena efeknya yang bisa meningkatkan kadar hormon prolaktin (hormon yang merangsang produksi ASI), dokter kadang meresepkannya sebagai pelancar ASI bagi ibu menyusui.

Dikutip dari Children Health, Domperidone adalah obat paling efektif yang digunakan untuk meningkatkan suplai ASI. Domperidone termasuk golongan obat dopamine antagonist. Nah, dopamin adalah salah satu hormon yang menghambat pelepasan prolaktin. Saat dopamin ditekan, kadar prolaktin pun bisa meningkat. Hasilnya, produksi ASI jadi lebih deras!

Domperidone saat ini banyak digunakan di Australia dan di seluruh dunia untuk tujuan ini meskipun awalnya tidak dipasarkan untuk tujuan tersebut. Ini disebut penggunaan off-label. Dokter Anda akan mempertimbangkan hal-hal berikut sebelum meresepkan domperidone:

Manfaat domperidone untuk ibu menyusui

Salah satu tantangan paling umum yang dihadapi banyak Bunda adalah produksi ASI yang tidak mencukupi. Kalau Bunda sudah mencoba berbagai cara alami seperti pumping lebih sering, minum air putih cukup, makan daun katuk, atau istirahat yang cukup tapi ASI masih seret, dokter kadang menyarankan obat bernama Domperidone.

Menurut sebuah studi dalam An International Journal of Obstetrics and Gynaecology, disebutkan bahwa Domperidone mampu meningkatkan volume ASI hingga 74 persen dalam waktu dua minggu dibandingkan plasebo pada ibu dengan produksi ASI rendah.

Berikut manfaat domperidone untuk ibu menyusui:

1. Meningkatkan produksi ASI

Domperidone membantu meningkatkan kadar hormon prolaktin di tubuh, yaitu hormon utama yang memicu produksi ASI di kelenjar susu. Dengan hormon ini meningkat, jumlah ASI yang diproduksi pun bisa lebih banyak.

2. Bantu atasi produksi ASI rendah

Beberapa ibu mengalami kesulitan menghasilkan ASI yang cukup, terutama setelah melahirkan prematur atau karena stres pasca persalinan. Dalam situasi seperti ini, Domperidone bisa menjadi salah satu jalan keluar yang dibimbing oleh tenaga medis.

3. Mendukung relaktasi dan induksi laktasi

Bunda yang sempat berhenti menyusui dan ingin kembali menyusui (relaktasi), atau ibu angkat yang ingin menyusui meski belum pernah hamil (induksi laktasi), bisa terbantu dengan Domperidone untuk mulai memproduksi ASI.

4. Meningkatkan hasil pumping

Kalau Bunda merasa hasil pumping masih sedikit walau sudah rutin, Domperidone bisa membantu meningkatkan volume ASI yang keluar saat dipompa, sehingga upaya pumping menjadi lebih efektif.

5. Menambah rasa percaya diri ibu

Melihat ASI keluar lebih banyak bisa memberikan rasa lega dan percaya diri bagi Bunda. Produksi ASI yang meningkat, meski sedikit demi sedikit, bisa membuat semangat menyusui kembali tumbuh.

Dosis penggunaan Domperidone

Kalau Bunda sedang mempertimbangkan Domperidone untuk membantu melancarkan ASI, salah satu hal penting yang perlu diketahui adalah berapa dosis yang aman dan efektif. Karena Domperidone termasuk obat resep, penggunaannya harus selalu sesuai petunjuk dokter ya, Bunda. 

Dikutip dari The Womans, untuk meningkatkan produksi ASI, Anda akan menggunakan 10 mg Domperidone (satu tablet) tiga kali sehari sampai produksi ASI kembali normal. Ini mungkin memakan waktu beberapa minggu. Namun dokter Bunda juga dapat meningkatkan dosis menjadi 20 mg (dua tablet) tiga kali sehari. 

Dosis dapat bervariasi tergantung pada persediaan ASI Bunda, tetapi Bunda tidak boleh mengonsumsi lebih dari 60 mg (enam tablet) dalam satu hari. Setelah suplai ASI kembali normal, Bunda dapat mengurangi dosis, misalnya 10 mg (satu tablet) dua kali sehari selama satu minggu, sebelum menghentikan obat sepenuhnya.

Cara kerja Domperidone dalam melancarkan ASI

Domperidone bekerja dengan menghambat dopamin di bagian otak (hipotalamus dan hipofisis), yang pada akhirnya memicu pelepasan hormon prolaktin. Prolaktin inilah yang merangsang sel-sel penghasil ASI di payudara bunda untuk bekerja lebih aktif.

Efek samping Domperidone

Domperidone memang bisa membantu produksi ASI, terutama jika metode alami belum cukup efektif. Tapi, karena ini bukan suplemen biasa, penggunaannya harus di bawah pengawasan dokter. Setiap bunda punya kondisi berbeda, jadi penting untuk berdiskusi dengan tenaga medis sebelum mulai mengonsumsi obat ini.

Berikut efek samping yang perlu diperhatikan:

  • Sakit kepala
  • Mulut kering
  • Kram perut atau diare
  • Mengantuk
  • Perubahan detak jantung (jarang terjadi)

Menurut Badan Pengawas Obat Eropa (EMA) dan FDA di AS memang sempat membatasi penggunaan Domperidone karena risiko gangguan irama jantung, terutama pada dosis tinggi atau penggunaan jangka panjang. Namun, jika digunakan dengan dosis rendah dan sesuai anjuran dokter, risikonya tergolong rendah.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda