Jakarta -
Menjadi istri kedua dari komedian Kiwil, membuat Meggy Wulandari sedih. Terlebih, Meggy kerap dicap sebagai perebut laki orang (pelakor).
Dalam akun
Instagram miliknya, Meggy pernah bercerita soal kehidupannya yang enggak mudah menjadi istri kedua. Termasuk keputusannya yang pernah ingin cerai.
"
Mau apapun. Awalnya Kita tahu atau enggak tahu menikah sama laki2 yg sudah ada istri..Resikonya hrs bisa di hadapi..mengeluhh, Nangisss bilang ribuan kali mau ceraii..sampe bosen. Akhirnya byk2 istigfar malu sendiri," tulis Meggy.
Melly kemudian menjelaskan jika dia kerap melarang teman-temannya yang ingin dijadikan istri kedua. Ia tak ingin mereka bernasib sama seperti dirinya.
"
Kalo ada temen apalagi sahabat yg mau dilamar jd istri kedua krn Saya sayang sm dia maka sy larang..bukan krn sy iri atau ada penyakit hati, krn sy ga mau sahabat2 sy alami apa yg sy rasakan..utk bisa relaa suami lbh prioritas ke istri pertama utk bisa damai dgn kehidupan itu gakk mudahhh..sangat gak mudah," ujarnya.
 Unggahan Meggy istri kedua Kiwil/ Foto: Instagram |
Hampir 17 tahun Meggy menjalani hidup sebagai istri kedua Kiwil. Ada kalanya ibu tiga anak ini butuh dukungan. Ini juga yang mendorongnya untuk menginspirasi para wanita yang menjadi istri kedua.
"Aku merasa sepertinya kadang kala aku kan butuh support, sehingga itu apa ya, membuat aku terpacu untuk bisa menginspirasi para istri yang mengalami seperti aku," ujar Meggy, dikutip dari
detikcom."Tiba-tiba aku berpikir, aku merasa butuh support dari orang tua, anak-anakku, para sahabat, sehingga aku berpikir pasti para istri kedua, istri yang dipoligami juga butuh support," sambungnya.
Bicara soal poligami, menurut psikolog klinis dewasa Rena Masri, pada umumnya tiap manusia ingin diprioritaskan oleh pasangan. Itu yang jadi fokus ke istri, apakah bisa membagi waktu secara adil dan diprioritaskan atau tidak.
"Hal ini karena namanya pasangan, untuk membangun keharmonisan itu memprioritaskan pasangan," ujar Rena.
Bicara soal kerukunan dan keharmonisan, pakar hubungan Emily Morse, mengatakan jika hubungan yang rukun dan harmonis bisa tercipta ketika ada keterbukaan, tak ada penghakiman, dan setransparan mungkin. Ini berlaku bagi pasangan suami istri, teman, sahabat, atau rekan kerja.
"Meski begitu, bukan berarti Anda harus sebegitu terbukanya. Apalagi pada teman, ada beberapa hal yang jadi hak Anda untuk tak diekspos. Jangan lupa,Â
komunikasi juga jadi salah satu harmonisnya sebuah hubungan," kata Morse, dilansir
Glamour.
Bunda, simak juga kiat harmonis rumah tangga Oka Antara di video berikut:
[Gambas:Video Haibunda]
(ank/rap)