Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Dendam Sejak SD, Remaja Pasuruan Membunuh Pemerkosa Ibunya dengan Sadis

Ratih Wulan Pinandu   |   HaiBunda

Sabtu, 21 Dec 2019 12:00 WIB

Remaja berusia 18 tahun itu rupanya sudah dendam sejak masih anak-anak saat mendengar ibunya diperkosa. Dia menunggu waktu yang tepat untuk balas dendam.
Ilustrasi pembunuhan di Pasuruan/Foto: Edi Wahyono
Jakarta - Remaja asal pasuruan (MR) membunuh tetangganya, akibat dendam sejak kecil. MR yang saat ini berusia 18 tahun mengaku sudah menyimpan kebencian terhadap Yasin Fadilah (49) yang disebut-sebut telah memperkosa ibunya.

MR menusuk Yasin dengan sadis pada Senin (16/12/2019) pada pukul 11.30 WIB. Pelajar kelas XII di salah satu SMK di Gempol, Pasuruan itu sudha mengamati gerak-gerik korban sebelumnya.


Meski berstatus sebagai pelajar, polisi menegaskan kalau MR bukan anak di bawah umur, Bun. Kasar Reskim Polres Pasuruan AKP Adrian Wimbada menjelaskan, kalau saat ini MR berusia 18 tahun, 6 bulan.

Sedangkan untuk kebenaran tentang peristiwa pemerkosaan sang ibu, Adrian belum bisa memastikan hal itu. Sebab, pelaku mengaku mendengar kasus itu saat masih anak-anak.

"Pelaku memang dendam karena mendengar ibunya dulu diperkosa. Tersangka sudah menyiapkan pisau itu sejak sebulan sebelumnya. Tapi dia hanya mendengar, tidak melihat," ungkap Adrian dikutip dari detikcom.

Sebelum terjadi tragedi penusukan di Pasuruan, MR ternyata sudah merencanakan pembunuhan. Dia mengintai keberadaan korban, lalu pulang mengambil pisau yang disimpan di kamarnya. MR meminjam sepeda dari temannya saat melakukan semua aksinya itu, Bun.

Dendam Sejak SD, Remaja Pasuruan Membunuh Pemerkosa Ibunya dengan SadisMR yang bunuh orang yang diduga memperkosa ibunya/Foto: Muhajir Arifin

"Dia mengecek si korban dulu, muter-muter. Terus dia pulang ambil pisau. Jadi sudah dia siapkan pisau itu," imbuh Adrian.

Penusukan dilakukan MR dilakukan di jalan kampung, dia menerang korban dengan sadis. Setelah menusuk perut korban sebelah kiri dengan pisau, dia meninggalkan korbannya begitu saja.

Sang korban ditinggalkan dengan pisau yang masih menancap di tubuhnya. Awalnya Yasin masih sempat meminta tolong warga. Namun, nyawanya tak berhasil diselamatkan saat sedang mendapat perawatan di rumah sakit.

Polisi bergerak menangkap pelaku, yang ditemukan di Kecamatan Trowulan, Mojokerto. Kepada polisi, MR mengaku sudah memendam dendam kepada Yasin sejak SD.

Dia mengaku mendengar ibunya diperkosa, namun tak bisa berbuat apa-apa karena masih kecil. Dia menunggu hingga merasa mampu untuk membalas rasa sakit hatinya.

"Saya dengar sendiri saat saya masih SD, ibu saya diperkosa. Saat itu ada pak RT dan warga datang ke rumah dan minta damai. Saya dendam sampai saat ini," terang MR.

Kini, MR harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Dia dikenai Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.

Anak-anak dengan gangguan perilaku yang membahayakan sebenarnya sudah bisa diamati sejak kecil, Bunda. Melansir Very Well Mind, biasanya mereka akan menunjukkan pola kemarahan, penolakan, backtalk yang berulang-ulang dan terus-menerus.


Mereka juga akan terlihat mengalami kesusahan dalam mengatur emosi. Pada tingkat yang lebih dewasa, mereka juga cenderung berperilaku suka bermusuhan atau agresif terhadap orang lain.

Nah, Bunda harus mengambil sikap saat melihat anak-anak menunjukkan gejala di atas ya. Hubungi ahli atau psikolog untuk penanganan lebih lanjut.

Bunda, simak juga dampak negatif memarahi anak berlebihan dalam video di bawah ini!

[Gambas:Video Haibunda]

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda