moms-life
Cara Mencegah Tembok Rumah Terkena Rembesan Air Hujan
Rabu, 01 Jan 2020 12:44 WIB
Jakarta -
Musim hujan bukan cuma menjadi penyebab ruangan dalam rumah dingin dan lembap. Bagian rumah yang bisa terkena dampak lain adalah dinding rumah, Bun.
Tembok retak dan berjamur bisa menjadi mimpi buruk jika tak diatasi atau dicegah. Kelembapan yang terkumpul di tembok, tetap ada bahkan setelah musim hujan.
"Alasan utama kerusakan dinding interior adalah karena penggunaan kualitas cat di bagian luar rumah," kata Direktur sales decorative, Jotun India Pvt Ltd, Percy Jijina, dikutip dari The Economic Times.
Menurutnya, bahan yang solid seperti beton yang berpori bisa menyebabkan rembesan yang membuat permukaan dinding interior lembap. Selain itu, cat dinding mungkin akan mengelupas.
Dinding yang dicat ulang setelah rembesan air hujan masih rentan terhadap kerusakan. Meski begitu, Bunda enggak perlu khawatir karena ada beberapa cara untuk mencegahnya dan mengatasinya.
"Untuk memperbaikinya, retakan harus diisi dengan campuran semen tahan air. Bahan yang sama dapat digunakan untuk menutup sambungan air pipa yang membawa air hujan," ujar Jijina.
"Jika ada keramik dinding yang rusak, maka harus segera diganti untuk mencegah air merembes," sambungnya.
Nah, sebelum musim hujan, Bunda bisa kok melakukan pencegahan.Dilansir Livspace, berikut 3 caranya.
1. Periksa apakah ada celah di dinding/tembok
Seiring waktu, tembok rumah bisa membentuk retakan yang biasanya dimulai dari kusen pintu dan jendela. Retakan ini bisa menyebabkan air masuk ke struktur bangunan dan menyebabkan bercak lembap kehitaman.
Semua celah ini harus diisi atau ditutup dengan semen. Setelah itu, dinding bisa dicat ulang. Pastikan lakukan ini sebelum musim hujan.
2. Lapisan dinding luar dan atap tahan air
Banyak cat eksterior yang digunakan pada bangunan permeabel dan membuat air merembes ke dinding interior. Untuk mencegah rembesan, diperlukan lapisan tahan air untuk dinding luar. Selain bisa menjadi penghalang air hujan, dapat juga mencegah kelembapan.
Selain dinding, atap yang tahan air juga diperlukan, Bunda. Air yang menumpuk di permukaan atap bisa menyebabkan kebocoran dan kelembapan di bagian interior. Atap idealnya memiliki lapisan tahan air untuk mencegah rembesan.
3. Menggunakan cat kedap air (damp proof)
Terkadang kita melihat bercak basah di sepanjang bagian bawah dinding. Cat kedap air bisa menjadi menahan air tanah merembes ke dinding.
Cat ini juga dapat menjadi penghalang preventif dari bahan kedap air dan digunakan ke dinding dan di atas permukaan tanah. Sebagian besar bangunan biasanya dibangun dengan konstruksi tahan lembap. Namun, jika Bunda menemukan kerusakan, mungkin perlu untuk diganti.
Langkah pencegahan ini sangat penting ya, Bunda. Jika jamur sudah ada di dinding yang lembap, bisa menyebabkan masalah kesehatan. Lebih baik lagi jika dikonsultasikan dulu ke ahlinya sebelum melakukan pencegahan.
Simak juga cara buat keranjang buah-buahan di video berikut: (ank/rdn)
Tembok retak dan berjamur bisa menjadi mimpi buruk jika tak diatasi atau dicegah. Kelembapan yang terkumpul di tembok, tetap ada bahkan setelah musim hujan.
"Alasan utama kerusakan dinding interior adalah karena penggunaan kualitas cat di bagian luar rumah," kata Direktur sales decorative, Jotun India Pvt Ltd, Percy Jijina, dikutip dari The Economic Times.
Menurutnya, bahan yang solid seperti beton yang berpori bisa menyebabkan rembesan yang membuat permukaan dinding interior lembap. Selain itu, cat dinding mungkin akan mengelupas.
Dinding yang dicat ulang setelah rembesan air hujan masih rentan terhadap kerusakan. Meski begitu, Bunda enggak perlu khawatir karena ada beberapa cara untuk mencegahnya dan mengatasinya.
"Untuk memperbaikinya, retakan harus diisi dengan campuran semen tahan air. Bahan yang sama dapat digunakan untuk menutup sambungan air pipa yang membawa air hujan," ujar Jijina.
"Jika ada keramik dinding yang rusak, maka harus segera diganti untuk mencegah air merembes," sambungnya.
Nah, sebelum musim hujan, Bunda bisa kok melakukan pencegahan.Dilansir Livspace, berikut 3 caranya.
1. Periksa apakah ada celah di dinding/tembok
Seiring waktu, tembok rumah bisa membentuk retakan yang biasanya dimulai dari kusen pintu dan jendela. Retakan ini bisa menyebabkan air masuk ke struktur bangunan dan menyebabkan bercak lembap kehitaman.
Semua celah ini harus diisi atau ditutup dengan semen. Setelah itu, dinding bisa dicat ulang. Pastikan lakukan ini sebelum musim hujan.
![]() |
2. Lapisan dinding luar dan atap tahan air
Banyak cat eksterior yang digunakan pada bangunan permeabel dan membuat air merembes ke dinding interior. Untuk mencegah rembesan, diperlukan lapisan tahan air untuk dinding luar. Selain bisa menjadi penghalang air hujan, dapat juga mencegah kelembapan.
Selain dinding, atap yang tahan air juga diperlukan, Bunda. Air yang menumpuk di permukaan atap bisa menyebabkan kebocoran dan kelembapan di bagian interior. Atap idealnya memiliki lapisan tahan air untuk mencegah rembesan.
3. Menggunakan cat kedap air (damp proof)
Terkadang kita melihat bercak basah di sepanjang bagian bawah dinding. Cat kedap air bisa menjadi menahan air tanah merembes ke dinding.
Cat ini juga dapat menjadi penghalang preventif dari bahan kedap air dan digunakan ke dinding dan di atas permukaan tanah. Sebagian besar bangunan biasanya dibangun dengan konstruksi tahan lembap. Namun, jika Bunda menemukan kerusakan, mungkin perlu untuk diganti.
Langkah pencegahan ini sangat penting ya, Bunda. Jika jamur sudah ada di dinding yang lembap, bisa menyebabkan masalah kesehatan. Lebih baik lagi jika dikonsultasikan dulu ke ahlinya sebelum melakukan pencegahan.
Simak juga cara buat keranjang buah-buahan di video berikut: (ank/rdn)