Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Resolusi Keluarga 2020: Bunda Sering Masak, 1 Rumah pun Sehat

Melly Febrida   |   HaiBunda

Jumat, 03 Jan 2020 14:46 WIB

Mengubah kebiasaan makan keluarga bisa menjadi resolusi tahun ini. Bunda tertarik mencoba? Banyak manfaatnya lho.
Ilustrasi memasak di dapur/ Foto: iStock
Jakarta - Tahun sudah berganti, apa resolusi Bunda untuk diri sendiri dan keluarga? Bunda bisa memasukkan resolusi keluarga dengan mengubah kebisaan maka jadi lebih sehat. Tentu saja ini bukan cuma untuk orang dewasa, tapi juga untuk anak-anak.

Seperti kita tahu, saat ini begitu banyak jajanan atau makanan yang dijual dengan kalori yang kosong alias kandungan gulanya begitu tinggi. Dalam sebuah studi dari Centers for Disease Control and Prevention terungkap anak-anak setiap harinya mengkonsumsi gula tambahan yang tidak sehat.



Para peneliti menemukan hampir semua balita dalam penelitian makan rata-rata 7 sendok teh gula tambahan setiap hari. Selain itu, menurut American Academy of Pediatrics, konsumsi gula berlebih bisa menyebabkan meningkatnya risiko obesitas dan diabetes tipe 2. Padahal, bukan rahasia bila anak memiliki perut yang kecil. Demikian kata Courtney Hines, ahli gizi untuk KinderCare Learning Center, yang merawat lebih dari 165 ribu anak di seluruh negeri setiap hari.

Menurut Hines, orang tua seharusnya memberikan anak-anak makanan padat nutrisi, bukan kalori kosong dalam bentuk gula tambahan. Ketika anak-anak mengonsumsi banyak gula, selera mereka terbiasa dengan rasa yang terlalu manis. Mereka mungkin tidak menerima rasa lain yang kurang manis atau menyukai rasa manis alami dari sepotong buah segar.

Oh iya, anak-anak di usia kurang dari dua tahun sebaiknya diperhatikan konsumsi gula tambahannya. Sebenarnya American Academy of Pediatrics menentang konsumsi gula tambahan untuk anak-anak di bawah usia 2.

Dan anak-anak usia 2-18 tahun seharusnya mengonsumsi gula tambahan kurang dari 25 gram, atau 6 sendok teh per harinya. Kalau Bunda ingin mengurangi konsumsi gula tambahan dalam diet anak-anak, Hines merekomendasikan untuk lebih sering memasak di rumah, mengurangi konsumsi makanan olahan, kemasan, dan hanya menyajikan air atau susu untuk minuman.

ilustrasi masakilustrasi masak/ Foto: Shutterstock
Seperti kita ketahui, kalau anak-anak kebanyakan ngemil makanan kurang sehat berisiko obesitas. Dokter spesialis gizi klinis dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr.Arti Indira, M.Gizi, Sp.GK, mengatakan, umumnya anak-anak yang obesitas ngemil makanan yang tinggi kalori, gula, dan lemak, Bun. Misalnya pizza, tak cukup satu potong, tapi mereka bisa menghabiskan beberapa potong pizza sekali makan.



"Terus di sekolah jajannya enggak kepantau. Di rumah minum susu dengan tambahan gula juga minuman bergula. Sehari minumnya bisa berapa kali. Justru, makan utamanya enggak," kata Arti.

Selain itu, anak yang kegemukan biasanya juga kurang olahraga. Karena itu Arti menyarankan anak-anak ini untuk olahraga atau minimal melakukan aktivitas fisik.

Simak resep bikin seblak sehat ala Bunda Seleb di video ini:

[Gambas:Video Haibunda]

(rdn/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda