Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Dijanjikan Hidup Mewah, 40 WNI Jadi Korban Pengantin Pesanan di China

Siti Hafadzoh   |   HaiBunda

Selasa, 07 Jan 2020 19:00 WIB

40 orang WNI menjadi korban tindak pidana perdagangan orang di Cina. Mereka mengalami eksploitasi setelah menikah dan dibawa ke kampung halaman pria asal China.
Dijanjikan Hidup Mewah, 40 WNI Jadi Korban Pengantin Pesanan di China/ Foto: iStock
Jakarta - Kasus pengantin pesanan di China kembali terdengar. Kedutaan Besar RI di Beijing memulangkan 40 perempuan Indonesia yang menjadi korban kasus ini.

Kasus pengantin pesanan ini sering terjadi antara perempuan Indonesia dengan orang asing. Salah satunya yang ramai pengantin pesanan dengan laki-laki asal China. Alih-alih bahagia, mereka justru menjadi korban kekerasan, Bun.

Modus pengantin pesanan adalah pria Cina menikahi perempuan dari Indonesia melalui cukong. Mereka membayar ratusan juta rupiah. Setelah menikah, mereka membawa wanita asal Indonesia itu ke kampung halamannya di Cina.


Dikutip dari Antara News, sebelum menikah, para perempuan dijanjikan kehidupan yang terjamin secara finansial. Bukannya mendapatkan kehidupan tersebut, mereka malah dieksploitasi.

Para wanita yang dinikahi oleh laki-laki asal China itu menjadi korban tindak kekerasan. Mereka juga dipekerjakan untuk mendapat uang bagi keluarga suami. Akhirnya, sebagian korban meminta perlindungan dari KBRI Beijing.

Sepanjang tahun 2019, KBRI Beijing menerima banyak pengaduan dan menampung korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Tahun 2019 merupakan tahun dengan pengaduan terbanyak dibandingkan sebelumnya.

"Tidak perlu heboh. Yang penting, mereka bisa kami pulangkan ke tanah air dengan selamat," kata Duta Besar RI untuk China, Djauhari Oratmangun.

Tahun lalu, sebagian ruang aula serba guna KBRI menampung perempuan korban TPPO. Upaya untuk memulangkan para korban membutuhkan proses. Para pria telah melapor kepada polisi bahwa mereka kehilangan istri.

"Sekarang kalau ada kasus seperti itu lagi, yang langsung kami kembalikan kepada suaminya. Biarkan pasangan tersebut memutuskan sendiri, mau pisah atau terus membangun rumah tangganya," kata Koordinator Fungsi Protokol dan Kekonsuleran KBRI Beijing, Ichsan Firdaus.

Fenomena pengantin pesanan ini menjadi pelajaran berharga bagi wanita yang akan menikah, Bun. Sebelum menikah, sebaiknya kita mengenal dengan baik seperti apa pria yang akan menjadi pasangan Bunda.

Salah satu hal yang perlu diketahui dari pasangan adalah cara dia memperlakukan orang lain. Apakah dia bertindak kasar atau bertindak baik kepada orang lain, terutama keluarga.


"Bagaimana seseorang berinteraksi dengan keluarga adalah sesuatu yang akan berperan di hubungan Anda," kata psikoterapis, Jason Eric Ross dikutip dari Pop Sugar.

Kalau seseorang berperilaku baik dengan orang lain, maka mereka mungkin akan memperlakukan Bunda dengan belas kasih. Sehingga, Bunda terhindar dari tindak kekerasan dalam rumah tangga.

Bunda juga bisa simak cerita Enno Lerian yang bisa hidup damai dengan mantan suami:

[Gambas:Video Haibunda]

(sih/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda