Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Selain Lyme Disease, Justin Bieber Juga Idap Mono Kronis yang Pengaruhi Otak

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Senin, 13 Jan 2020 17:16 WIB

Justin Bieber mengaku sedang berjuang melawan sakitnya. Ia mengaku mengidap mono kronis yang memengaruhi kulit dan fungsi otaknya. Lalu apa sih mono kronis?
Justin Bieber/ Foto: Instagram Justin Bieber
Jakarta - Justin Bieber membuat pernyataan mengejutkan di akun Instagram miliknya. Penyanyi asal Kanada ini mengaku terkena penyakit Lyme Disease.

Selain Lyme Disease, ternyata suami Hailey Bieber ini juga didiagnosa sakit mono kronis (chronic mono) yang serius. Hal ini juga diungkap Bieber dalam akun Instagram miliknya.


"Saya baru-baru ini didiagnosis mengidap Lyme Disease, tak hanya itu, tapi juga memiliki sakit mono kronis (chronic mono) yang serius yang memengaruhi kulit, fungsi otak, energi, dan kesehatan secara keseluruhan," tulisnya.

Bieber berani mengungkapkan sakitnya ke publik karena kritikan banyak orang perihal penampilannya. Padahal itu semua karena sakit ini, Bun.

Lalu apa sebenarnya sakit mono kronis?

Mengutip Mayo Clinic, mono kronis dikenal juga dengan nama infeksi mononukleosis. Gejalanya dapat kambuh selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun kemudian.

"Sebagian besar mononukleosis disebabkan oleh infeksi virus Epstein-Barr (EBV). Setelah terinfeksi, seseorang akan membawa virus yang biasanya tidak aktif selama sisa hidupnya," kata Dr.James Steckelberg, konsultan divisi penyakit serius dan profesor kedokteran di Mayo Medical School.

Unggahan Justin BieberUnggahan Justin Bieber/ Foto: Instagram Justin Bieber

Mononukleosis jarang menyebabkan kondisi serius yang disebut infeksi EBV aktif kronis, yang ditandai dengan gejala persisten dan infeksi virus yang berlangsung lebih lama dari biasanya setelah diagnosis awal.

Perlu Bunda ketahui, gangguan kulit bisa terjadi pada pengidap penyakit ini. Biasanya dalam bentuk ruam kulit.

"Ruam adalah gejala mono kronis yang paling umum, namun bisa juga tanda infeksi, jika menggunakan antibiotik untuk sakit tenggorokan." ujar ahli fisika penyakit dalam Nancy Moyer, dilansir Healthline.

Ruam akibat mononukleosis bisa hilang dengan sendirinya saat sembuh dari infeksi. Gatal di kulit bisa diatasi dengan antihistamin, seperti Benadryl, dan steroid topikal.


Dokter mungkin akan meresepkan ini, atau kita bisa mendapatkannya tanpa resep. Namun, pastikan untuk memeriksa dengan dokter sebelum membeli obat sendiri.

Mononukleosis dapat hilang dengan sendirinya dalam waktu empat hingga delapan minggu. Perawatannya melibatkan cara mengobati gejala bukan kondisi itu sendiri.

Simak juga penyebab peradangan pada kuku, di video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda