Jakarta -
Setelah cuti melahirkan, sebagian besar ibu baru akan mempertimbangkan diri untuk
resign dan jadi ibu rumah tangga yang 24 jam mengurus keluarga. Jangan buru-buru, pikirkan dulu dengan matang, ya.
Dilansir
Today's Parent, keputusan untuk tetap bekerja atau tinggal di rumah akan memengaruhi banyak aspek. Pikirkan tentang apa yang bisa membuat Bunda bahagia. Tetap bekerja memberi waktu ekstra untuk bersosialisasi, sementara jadi ibu rumah tangga akan ada banyak kesempatan untuk bermain dengan anak.
"Sosialisasinya mungkin tampak berbeda, tapi justru ini yang harus jadi pertimbangan supaya tetap nyaman," ujar psikolog Sara Dimerman.
Salah satu pertimbangan yang harus dipikirkan matang-matang yakni kondisi keuangan. Dilansir
The Balance Careers, tinjau pengeluaran bulanan untuk mengetahui pola belanja bulanan. Apakah aman jika satu pos pemasukan hilang dan hanya mengendalikan gaji suami saja?
Jika perlu, buat rencana cadangan terlebih dahulu. Amankan tabungan sebelum
resign supaya dana darurat tetap ada.
 Ilustrasi resign/ Foto: Thinkstock |
Pikirkan juga tentang apakah Bunda ada kemungkinan akan kembali bekerja di kemudian hari. Jika ya, dalam jangka waktu tersebut tentu harus ada persiapan diri agar nanti bisa tetap bersaing. Cari peluang untuk bisa bekerja
freelance supaya pengalaman kerja tetap terasah.
Yang tak kalah penting, siapkan mental. Meski terlihat mudah, tetap di rumah selama 24 jam bagi ibu bekerja pada awalnya rentan menimbulkan stres. Terutama karena rasa jenuh dan lelah. Selama periode ini, penting untuk memberi waktu bagi diri sendiri beristirahat dan tetap libatkan suami.
Pada akhirnya, menjadiÂ
ibu bekerja atau ibu rumah tangga memang bukan keputusan mudah, Bun. Berhati-hatilah agar tidak mengambil keputusan tergesa-gesa dan justru memberi pengaruh besar pada aspek keuangan dan karier Bunda.
Simak tips memperbanyak ASI di video ini:
[Gambas:Video Haibunda]
(rdn/rdn)