Jakarta -
Hidup bertetangga juga perlu menjaga kesopanan alias etika. Salah bersikap bisa memicu konflik dengan tetangga. Ini berlaku untuk bertetangga di mana saja. Entah apartemen, cluster, maupun perkampungan.
"Ketika kita memperhatikan perilaku di area ini, akan mengurangi perselisihan, pertengkaran, sakit hati, marah-marahan, dan keinginan membela diri di depan dewan penasihat penduduk," kata penasihat dan konsultan etika, Nancy R. Mitchell, dalam buku berjudul
Etiquette Rules! A Field Guide to Modern Manners.
Mitchell berbagi daftar kesopanan yang perlu diperhatikan dalam
bertetangga:
1. Tersenyum dan kenal tetanggaMitchell bilang, dengan tetangga jangan lupa bertegur sapa. Misalnya saja berpapasan di depan rumah, lift, area parkir, di jalan, atau ketika berbelanja.
2. Saling membantuOrang tua kita sering mengingatkan, tetangga itu saudara terdekat kita. Tetanggalah yang akan lebih dahulu menolong kita.
Mitchell mengatakan, kalau bertetangga dengan penghuni lanjut usia yang tinggal sendirian, cobalah menawarkan bantuan. Atau memperhatikan keselamatan anak-anak yang tinggal di dekat kita.
3. BerisikIni merupakan keluhan pertama dalam bertetangga. Mitchell bilang, cobalah ikuti adab atau aturan dalam bertetangga. Termasuk jam-jam hening, penggunaan peralatan musik, atau pesta.
"Apabila keluhan tetangga masuk akal, cobalah untuk mengurangi kebisingan Anda untuk mengakomodasi permintaan mereka," ujar Mitchell.
4. SampahSampah kita itu bukan 'harta' siapa pun, jadi jauhkan dari rumah tetangga. Gunakan tutup atau bungkusan yang aman sebelum memasukkan sampah ke wadah. Jangan sampai meletakkan sampah berlebihan hingga merusak pemandangan.
Ilustrasi sopan santun bertetangga/ Foto: iStock |
5. Tempat umumApabila perumahan yang Bunda huni terdapat lapangan olahraga atau taman untuk bermain, berbagilah dengan penghuni lain. Jangan memonopoli ya.
6. Kolam renang dan ruang fitnessIkuti pedoman penggunaannya berapa lama, jangan sampai menimbulkan kebisingan, jaga kebersihan, dan cara berpakaian. Jangan lupa awasi anak-anak Bunda di area ini.
7. ParkirMasalah parkir juga bisa memicu konflik. Mitchell bilang, parkirkan kendaraan di tempatnya. Jangan sampai menghalangi akses jalan tetangga.
Apabila ada tamu, mintalah parkir di tempat yang tidak mengganggu tetangga Bunda. Jangan memenuhi jalan meski hanya sebentar.
"Tolong, jangan mengeluh ke tetangga atau tamu mereka yang parkir di 'tempat Anda', kecuali itu menimbulkan masalah besar yang menyebabkan Anda jarang bisa parkir di depan rumah Anda. Jika demikian, bicaralah dengan sopan ke tetangga dan cobalah untuk mencari
win-win solution," katanya.
8. Hewan peliharaanJagalah supaya hewan peliharaan tetap diikat, misal Bunda pelihara anjing. Kemudian bersihkan jika hewan peliharaan buang kotoran di luar rumah.
Suara gonggongan anjing maupun teriakan kucing juga bisa mengganggu banyak orang. Jika terjadi, cobalah mencari solusi. Ini supaya Bunda memiliki solusi yang bisa dibagikan ke tetangga ketika mereka datang mengeluh.
9. MerokokMitchell mengatakan, cobalah bertanya tentang larangan merokok sebelum pindah rumah. Pasalnya, beberapa bangunan benar-benar bebas asap rokok.
"Jika merokok diizinkan, ingatlah bahwa asap menyebar melalui dinding dan pintu yang berventilasi," kata Mitchell.
Berbicara tentang
sopan santun atau etika, ini juga perlu diajarkan ke anak-anak sejak dini. Dijelaskan Dr.Jack Maypole, sebagai makhluk sosial, orang tua tak hanya perlu mengajarkan sopan santun tapi juga membesarkan anak-anak yang baik dan sadar sosial.
"Demi kebaikan semua orang, kita ingin hidup di dunia dengan orang-orang yang baik satu sama lain, dan menyampaikan rasa hormat. Salah satu pekerjaan kita sebagai orang tua adalah membesarkan generasi berikutnya untuk bersikap baik satu sama lain," kata dokter anak yang mengkhususkan diri dalam perkembangan dan perilaku anak ini.
Bunda, simak juga cerita Juliana Moechtar yang bersyukur dibantu para sahabat selepas kematian sang suami, Herman 'Seventeen' dalam video di bawah ini:
(muf/muf)