Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Alasan Ilmiah Mengapa Sebaiknya Tak Menyisakan Makanan, Ternyata karena...

Tim HaiBunda   |   HaiBunda

Rabu, 08 Mar 2023 17:30 WIB

Stinking food leftovers after a decent meal.
Alasan Dilarang Sisakan & Buang Makanan, Bunda Perlu Tahu/Foto: Getty Images/gremlin
Jakarta -

Tak jarang kita memesan atau mengolah masakan dengan jumlah berlebihan ya, Bunda? Jika tak habis dimakan, masakan tersebut justru tersisa dan berakhir di pembuangan.

Hal ini ternyata menjadi perhatian para pemerhati lingkungan. Mengapa? ini karena makanan yang terbuang bisa memicu pemanasan global secara signifikan.

Diketahui, bumi menghangat sekitar 1,1 derajat Celcius sejak zaman pra-industri. Memang bukan angka yang besar dan efeknya tak terasa langsung, tetapi ini adalah pemicu utama cuaca yang lebih ekstrem dan bencana alam.

Dengan status quo saat ini saja, emisi gas rumah kaca dari sistem pangan dapat membuat planet ini 'menangis' kepanasan hingga bisa melampaui perjanjian iklim Paris.

Catherine Ivanovich, kandidat PhD dari Columbia University, pun meneliti dampak makanan terhadap perubahan iklim dalam. Studi berjudul Future warming from global food consumption dipaparkan dengan jelas dalam jurnal Nature Climate Change.

"Konsumsi makanan adalah sumber utama emisi gas rumah kaca (GHG) dan mengevaluasi dampak pemanasannya di masa depan sangat krusial untuk memandu mitigasi iklim," tulisnya.

Dalam studinya, ia mempelajari kandungan gas dari 94 makanan yang berasal dari 115 studi serta 206 estimasi penjabaran gas per satu jenis atau kelompok makanan.

Menurut penelitian tersebut, jika dunia terus memproduksi dan mengonsumsi makanan seperti sekarang, maka sektor pangan saja dapat menyebabkan planet ini bertambah panas 0,9 derajat Celcius.

"Kami menemukan bahwa konsumsi makanan global saja dapat menambah pemanasan hampir 1 derajat celsius pada 2100. Sebanyak 75 persen dari pemanasan itu bersumber dari makanan yang mengandung metana yang tinggi (daging, produk olahan susu, dan nasi)."

Tim ahli menyebut gas metana merupakan gas rumah kaca yang 80 kali lebih kuat daripada karbon dioksida dalam beberapa dekade pertama setelah dilepaskan.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI. 

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis! 

Simak juga 7 tanaman yang bisa bikin sejuk ruangan dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(AFN)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda