Jakarta -
Saat bulan Ramadhan, mengatur waktu untuk bisa melakukan hubungan intim bagi pasangan suami istri harus diperhatikan. Pun demikian dengan mandi wajib atau mandi junub-nya, Bun. Kapan ya sebenarnya waktu yang tepat?
Jika memungkinkan, mandi wajib bisa dilakukan sebelum sahur. Ini supaya kondisi hati saat sahur sudah tenang dan Bunda bisa langsung lanjut salat Subuh sesudahnya. Tapi yang sering terjadi justru ketiduran sampai lewat waktu sahur dan imsak, ya.
Dikutip dari
NU Online, hadits riwayat Bukhari dan Muslim menceritakan pengalaman Rasulullah SAW yang masih dalam kondisi junub di pagi hari puasa sebagaimana keterangan istrinya. Dikatakan puasa yang dijalani oleh Rasulullah SAW di hari tersebut tidak berkekurangan sesuatu apapun.
"Orang yang berpuasa boleh menunda mandi junub hingga waktu setelah fajar terbit. Tetapi yang lebih utama adalah ia menyegerakan mandi wajib sebelum terbit fajar atau sebelum Subuh," (Syekh Hasan Sulaiman An-Nuri dan Syekh Alawi Abbas Al-Maliki).
ilustrasi puasa/ Foto: Selfie Miftahul Jannah/detikFinance |
Ini berarti Bunda tak perlu khawatir jika tertidur dan belum sempat mandi wajib setelah imsak, puasa bisa tetap dilanjutkan. Yang penting, segera lakukan mandi wajib supaya bisa menjalani salat Subuh.
Tetapi jika terbangun saat masih ada sisa waktu untuk sahur, sebaiknya membasuh alat kelamin dan berwudhu terlebih dahulu ketika tidak sempat mandi wajib. Syekh Ibnu Hajar al-Haitami dalam Minhaj al-Qawim mengatakan bahwa dimakruhkan bagi junub untuk makan, minum, tidur dan bersetubuh sebelum membasuh kemaluan dan berwudhu.
Pada intinya,
puasa tidak mensyaratkan pelakunya untuk suci dari hadats besar. Oleh sebab itu, umat muslim yang masih dalam keadaan hadats besar saat masuk waktu Subuh, selama berniat maka puasanya sah dan tidak batal.
Cek resep minuman segar kurma tamarin di video ini:
(rdn/rdn)