HaiBunda

MOM'S LIFE

Syarat Wajib dan Sah Puasa di Bulan Ramadhan yang Bunda Harus Tahu

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Senin, 13 Apr 2020 17:44 WIB
Ilustrasi Bulan Ramadhan/ Foto: iStock
Jakarta - Puasa di bulan Ramadhan menjadi salah satu ketentuan dari lima rukun Islam. Keistimewaan melakukan puasa di bulan ini adalah dihapus dosa-dosanya, Bun.

Dalam hadist riwayat Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, Nabi Muhammad SAW bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ


("Barangsiapa yang puasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu").


Syarat-syarat menjalankan puasa di bulan Ramadhan ada yang bersifat wajib dan sah. Berikut syarat-syarat tersebut:

1. Beragama Islam

Beragama Islam menjadi syarat wajib dan sah puasa, demikian disampaikan Ustaz Bahrul Ulum. Dikutip dari detikcom, ketentuan puasa sebagai ibadah masuk dalam rukun Islam seperti hadist Imam Turmudzi dan Imam Muslim yang berbunyi:

عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله وسلم يَقُوْلُ : بُنِيَ اْلإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ : شَهَادَةُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّداً رَسُوْلُ اللهِ وَإِقَامُ الصَّلاَةِ وَإِيْتَاءُ الزَّكَاةِ وَحَجُّ الْبَيْتِ وَصَوْمُ رَمَضَانَ

(Dari Abi Abdurrahman, yaitu Abdullah Ibn Umar Ibn Khattab r.a, berkata: saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda 'Islam didirikan dengan lima hal, yaitu persaksian tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya, didirikannya shalat, dikeluarkannya zakat, dikerjakannya Haji di Baitullah (Kabah), dan dikerjakannya puasa di bulan Ramadhan').

2. Baligh (dewasa)

Menurut Ustaz Bahrul Ulum, baligh menjadi syarat wajib bukan syarat sah berpuasa. Orang yang belum baligh atau anak-anak belum diwajibkan berpuasa.

"Anak dari kecil harus mulai diajarkan puasa. Mereka sah berpuasa, walaupun belum diwajibkan," kata Ustaz Bahrul Ulum dalam YouTube Syariah Channel, dikutip Senin (13/4/2020).

3. Berakal atau tidak gila

Bagi orang yang tidak berakal atau gila, tidak diwajibkan untuk berpuasa. Hal tersebut berdasarkan hadist riwayat Abu Daud dan Ahmad:

رُفِعَ اْلقَلَمُ عَنْ ثَلَاثٍ عَنْ النّائِمِ حَتّى يَسْتَيْقِظُ وَعَنِ اْلمَجْنُوْنِ حَتّى يُفِيْقَ وَعَنِ الصَّبِىِّ حَتَّى يَبْلُغَ

(Tiga golongan yang tidak terkena hukum syari: orang yang tidur sampai ia terbangun, orang yang gila sampai ia sembuh, dan anak-anak sampai ia baligh).

Ilustrasi orang salat/ Foto: Getty Images/iStockphoto/isa_ozdere

4. Mampu

Dikatakan mampu apabila seseorang dalam kondisi sehat untuk berpuasa. Bila tidak mampu, maka diwajibkan untuk mengganti di bulan berikutnya dengan membayar fidyah.

"Sehat atau mampu itu syarat wajib bukan sah, orang sakit itu enggak wajib tapi kalau memaksakan untuk puasa dihitungnya sah," ujar Ustaz Bahrul Ulum.

5. Suci dari haid dan nifas

Syarat yang satu ini berlaku bagi wanita, Bun. Ini menjadi syarat wajib dan sah berpuasa.

Wanita yang sedang haid atau nifas boleh tidak berpuasa, namun wajib menggantinya di hari setelah bulan Ramadhan. Hal tersebut berdasarkan hadits Rasulullah SAW yang berbunyi:

"Dari Mu'adzah dia berkata, "Saya bertanya kepada Aisyah seraya berkata, 'Kenapa gerangan wanita yang haid mengqadha' puasa dan tidak mengqadha' shalat?' Maka Aisyah menjawab, 'Apakah kamu dari golongan Haruriyah? ' Aku menjawab, 'Aku bukan Haruriyah, akan tetapi aku hanya bertanya. Aisyah menjawab:

كَانَ يُصِيبُنَا ذَلِكَ فَنُؤْمَرُ بِقَضَاءِ الصَّوْمِ وَلاَ نُؤْمَرُ بِقَضَاءِ الصَّلاَةِ

'Kami dahulu juga mengalami haid, maka kami diperintahkan untuk mengqadha' puasa dan tidak diperintahkan untuk mengqadha' shalat. (HR. Muslim, no. 335).

6. Mengetahui awal Ramadhan

Syarat lain dalam berpuasa adalah mengetahui awal bulan Ramadhan. Caranya dengan melihat hilal secara langsung dan melalui saksi yang dapat dipercaya. Namun, bila tak dapat dilihat makan bisa menentukan awal bulan Ramadhan dengan menghitung bulan Syaban menjadi 30 hari.


Syarat sah ini diriwayatkan Imam Bukhari yang berbunyi:

صُومُوا لِرُؤْيَتِهِ وَأَفْطِرُوا لِرُؤْيَتِهِ فَإِنْ غُمَّ عَلَيْكُمْ فَأَكْمِلُواعِدَّةَ شَعْبَانَ ثَلَاثِينَ

(Berpuasa dan berbuka lah karena melihat hilal, dan apabila hilal tertutup awan maka sempurnakanlah hitungannya bulan menjadi 30 hari).

Bunda, simak juga tips mengajarkan anak salat dan mengaji, di video berikut:

(ank/som)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Momen Ultah ke-9 Vania Athabina Anak Venna Melinda, Sang Kakak Verrell dan Athalla Hadir

Parenting Nadhifa Fitrina

Ikrar Talak Dibacakan, Pernikahan Pratama Arhan dan Azizah Salsha Resmi Berakhir

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Selamat, Vika Kolesnaya Istri Billy Syahputra Melahirkan Anak Pertama

Kehamilan Annisa Karnesyia

Ramai Minum Tylenol saat Hamil Picu Autisme hingga Presiden Trump Angkat Bicara, Simak Faktanya

Kehamilan Melly Febrida

7 Tanaman yang Bakal Tren dan Populer di 2026, Bisa Jadi Ide Bisnis!

Mom's Life Arina Yulistara

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Ungkapan Hati Anak Taufik Hidayat yang Kini Kuliah di Luar Negeri, Bikin Nangis Bun

Ramai Minum Tylenol saat Hamil Picu Autisme hingga Presiden Trump Angkat Bicara, Simak Faktanya

Momen Ultah ke-9 Vania Athabina Anak Venna Melinda, Sang Kakak Verrell dan Athalla Hadir

Bebelac Jadi Pemenang Susu Formula Cair Pilihan Bunda 2025, Raih Suara Terbanyak di Voting

7 Tanaman yang Bakal Tren dan Populer di 2026, Bisa Jadi Ide Bisnis!

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK