Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

2 Rukun Puasa Ramadhan dan Hal-hal yang Menggugurkan Nilai Pahala

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Selasa, 14 Apr 2020 16:17 WIB

Image of silhouette hand man praying with sunset background
Ilustrasi bulan Ramadhan/ Foto: iStock
Jakarta - Saat memasuki bulan suci Ramadhan, umat Islam bersiap menjalankan kewajiban utama yakni berpuasa. Puasa menjadi syarat wajib bagi mereka yang telah dewasa, berakal atau tidak gila, mampu atau sehat, serta suci dari haid dan nifas.

Dalam buku Tuntunan Puasa Tarawih & Ied oleh Ustaz Abdurrahman, dijelaskan bahwa puasa menurut bahasa artinya menahan. Sedangkan menurut istilah syari'i adalah menahan makan, minum, dan segala sesuatu yang dapat membatalkan puasa mulai dati terbit fajar hingga terbenam matahari.


Setiap yang beragama Islam dan beriman kepada Allah Subhanahu wa ta'ala, diwajibkan berpuasa di bulan Ramadhan. Sebagaimana firman Allah dalam Alquran Surat Al Baqarah ayat 183:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

"Yaa ayyuhaa alladziina aamanuu kutiba 'alaykumu alshshiyaamu kamaa kutiba 'alaa alladziina min qablikum la'allakum tattaquuna."

(Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu bertakwa - QS. Al Baqarah: 183).

Ilustrasi muslim beribadahIlustrasi muslim beribadah/ Foto: Getty Images/iStockphoto/FS-Stock

Selain syarat puasa, ada pula yang dinamakan rukun puasa, Bunda. Dikutip dari berbagai sumber, berikut penjelasan dua rukun puasa tersebut:

1. Niat

Niat yaitu sengaja dari dalam hati untuk berpuasa, pada tiap malam puasa. Adapun lafaz niat adalah:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى

"Nawaitu shauma ghodin 'an adaa'i fardhi syahri romadhoona haadzihis sanati lillahi ta'aala."

(Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta'ala).

Menurut penjelasan Ustaz Bahrul Ulum, setiap orang yang menjalankan puasa fardu maka niat tersebut memiliki dua syarat. Pertama, meniatkan di malam hari dan kedua, yaitu menentukan jenis fardunya.

"Meniatkannya di malam hari, boleh dari mulai terbenamnya matahari setelah Maghrib, Isya, Tarawih, pertengahan malam, atau sebelum tidur sampai terbit fajar," kata Ustaz Bahrul Ulum di YouTube Syariah Channel, dikutip Selasa (14/4/2020).

"(Lalu) menentukan fardu apa, Ramadhan, nazar, kifarat, atau qodho. Di dalam hati niatnya apa," sambungnya.

2. Menahan diri

Ada dua hal dari pengertian menahan diri, yaitu menjaga diri dari segala hal yang dapat membatalkan dan dari perkara yang dapat menggugurkan nilai pahala atau puasa.

Perkara membatalkan puasa misalnya seperti makan dan minum. Sedangkan yang menggugurkan nilai pahala dan puasa seperti berbohong, mengadu domba, ghibah, dan saling mencela.


"Kata para ulama, sunnah ketika ada yang mencela, kita ucapkan kalimat 'inni shoim' artinya sungguh saya sedang puasa," ujar Ustaz Bahrul Ulum.

Menurut mahzab Imam Nawawi, agar tidak ria, kalimat tersebut bisa diucapkan dalam hati. Namun, menurut mahzab Imam Rafi'i, ucapkan secara jelas supaya kita ingat dan yang mencela kita juga paham, Bunda.

Simak juga tradisi Ramadhan keluarga Kak Ria Enes, di video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda