Jakarta -
Jerawat bisa membuat orang frustrasi karena bisa mengganggu penampilan. Bekasnya pun kadang sama mengganggunya, sehingga banyak yang melakukan upaya untuk menghilangkannya.
Cara yang dilakukan bisa dengan obat rumahan maupun perawatan medis. Obat rumah yang dimaksud ini adalah obat-obatan yang bisa dibeli tanpa menggunakan resep dokter di apotek.
Dikutip dari
Medical News Today, obat rumahan yang bisa dicoba untuk menghilangkan bekas jerawat sekaligus meningkatkan kesehatan kulit, yakni:
1. Asam salisilatAsam salisilat merupakan senyawa alami yang sudah sering menjadi bahan dalam produk perawatan kulit jerawat. Obat ini membantu membersihkan kotoran, sel-sel kulit, dan partikel lain yang menyebabkan
jerawat.
Obat ini juga membantu mengurangi pembengkakan dan kemerahan di daerah tersebut, yang dapat meminimalkan munculnya jaringan parut serta bisa digunakan untuk semua jenis bekas luka. Namun bagi beberapa orang dengan kulit sensitif, butuh uji coba dahulu di satu area sebelumnya mengaplikasikannya pada seluruh wajah. Ini penting demi menghindari risiko iritasi dan kemungkinan buruk lainnya.
2. RetinoidBeberapa retinoid topikal memang membantu menghilangkan bekas jerawat. Jurnal Dermatology and Therapy mencatat bahwa retinoid topikal dapat mencegah peradangan, mengurangi bekas jerawat, dan mempercepat regenerasi sel kulit. Para penulis jurnal tersebut juga menyatakan bahwa retinoid dapat membantu meringankan bekas jerawat yang hiperpigmentasi.
Namun perlu diketahui bahwa retinoid membuat kulit menjadi sensitif terhadap matahari. Siapa pun yang menggunakan retinoid untuk perawatan jerawat atau bekas luka harus memakai sunblock atau tabir surya ketika keluar ruangan.
3. Asam alfa hidroksiManfaat dari asam alfa hidroksi (AHA) ialah membantu mengangkat sel kulit mati dan mencegah pori-pori tersumbat. Dokter juga dapat merekomendasikan AHA untuk mengobati jerawat dan mengurangi munculnya bekas jerawat.
AHA adalah bentuk asam ringan yang mengikis lapisan luar kulit untuk mengganti kulit baru di bawahnya. Proses ini dapat membantu perubahan warna karena bekas jerawat.
4. Asam laktatAda banyak produk untuk masalah jerawat mengandung asam laktat, seperti cuka sari apel cair, yang bisa dijadikan pengobatan alami dengan biaya rumah. Asam laktat bertindak untuk membuat kulit menjadi lembut dan mengangkat sel-sel kulit mati. Ini juga dapat mengurangi tampilan bekas luka dan menghaluskan tekstur kulit secara keseluruhan.
Wajah berjerawat/Foto: iStock |
Selain itu, asam laktat dapat membantu memudarkan warna gelap bekas jerawat, namun terkadang menyebabkan hiperpigmentasi. Oleh sebab itu, perlu untuk mengujinya terlebih dahulu sebelum menggunakannya pada lebih banyak area.
Perawatan medisTerdapat beberapa perawatan medis tersedia untuk membantu mengurangi bekas jerawat di wajah. Biasanya, dokter kulit yang menangani akan merekomendasikan prosedur yang berbeda tergantung pada jenis kulit dan kondisinya. Perawatan tersebut meliputi:
1. Chemical peels Ini adalah salah satu prosedur perawatan kulit untuk mengangkat dan menghilangkan sel kulit mati, lalu menggantinya dengan lapisan kulit baru. Dokter kulit bisa merekomendasikannya sesuai dengan tingkat keparahan jerawat dan jaringan parut akibat jerawat.
Studi pad 2017 lalu menemukan bahwa enam dari 10 peserta menggunakan zat trikloroasetat dalam perawatan chemical peels setidaknya mengalami perbaikan pada bekas luka atau jaringan parut pada wajahnya sekitar 70 persen
2. SuntikanSuntikan dengan kortikosteroid dapat membantu untuk pengobatan jaringan bekas jerawat jika seseorang memiliki bekas luka hipertrofik atau keloid. Perawatan biasanya terdiri dari beberapa rangkaian. Dokter kulit yang menangani akan melakukan suntikan tiap beberapa minggu sekali, dan akan terus memantau hasilnya.
3. Dermal fillerIni merupakan metode perawatan dengan menggunakan kandungan hyaluronic acid yang disuntikkan ke dalam
kulit. Dalam beberapa kasus, dokter kulit akan merekomendasikan penggunaannya untuk mengurangi tampilan bekas luka.
Biasanya dokter kulit bisa memilih filler yang terdiri dari produk berbasis kolagen, yang sebelumnya mungkin memerlukan pengujian alergi. Dermal filler bekerja paling baik untuk bekas luka atrofi, tetapi banyak yang bersifat sementara. Perawatan ini biasanya memakan waktu antara 6 hingga 18 bulan.
4. MicroneedlingMicroneedling adalah proses memasukkan jarum kecil ke kulit di sekitar bekas luka untuk merangsang tubuh agar lebih banyak memproduksi kolagen. Kolagen dapat mengurangi munculnya bekas jerawat dengan menghaluskan kulit.
Dalam studi yang dilakukan pada tahun 2017 menyebutkan bahwa microneedling memberikan perbaikan 31 hingga 62 persen pada bekas jerawat. Namun, microneedling dapat menyebabkan efek samping seperti kemerahan, rasa sakit, dan peradangan setelah perawatan. Akan tetapi, efek tersebut akan mereda seiring berjalannya waktu.
5. LaserPerawatan laser bekerja tanpa menggunakan bahan kimia atau scrub. Perawatan ini dapat menghilangkan lapisan kulit paling atas untuk mengangkat sel-sel kulit yang lebih muda di bawahnya, yang dapat membantu mengurangi tampilan bekas jerawat.
Perlu diperhatikan, perawatan laser tidak cocok bagi semua orang, karena keberhasilannya sebagian besar tergantung pada jaringan bekas jerawat yang dimiliki dan jenis kulitnya. Perawatan ini juga dapat menyebabkan reaksi pada beberapa orang, terutama yang memiliki kulit sensitif.
Simak juga nih Bun, alasan kenapa jerawat enggak boleh dipegang dalam video berikut:
(AFN/jue)