Jakarta -
Bekas jerawat di wajah bisa sulit untuk diobati dan tentunya ini akan memakan waktu cukup lama ya Bun. Namun jika mengandalkan bantuan profesional, pasti prosesnya akan lebih cepat dan terlihat nyata.
Dikutip dari
Very Well Health, beberapa proses tersebut memiliki prosedur yang bermacam-macam pula, tergantung dari jenis kulit dan bekas jerawat tersebut. Kebanyakan orang memiliki lebih dari satu jenis jaringan parut bekas jerawat pada kulit mereka. Sehingga, jika Bunda ingin mendapatkan hasil terbaik, mungkin perlu melakukan beberapa perawatan berbeda.
Perlu untuk diketahui terlebih dahulu Bun, bekas jerawat terbagi atas dua kategori utama. Pertama, disebabkan oleh hilangnya jaringan (bekas luka atrofi), dan yang kedua disebabkan oleh kelebihan jaringan (bekas luka hipertrofik). Dalam kategori ini, terbagi lagi ada empat jenis dengan perawatan yang berbeda, di antaranya:
1. Ice pick scarsBekas luka ini mendalam, sangat sempit dan meluas ke dalam dermis. Bekas luka ini terlihat membuat lubang kecil, tipis, dan dalam ke kulit. Beberapa mungkin terlihat seperti pori besar yang terbuka.
Bekas ini terbentuk akibat infeksi dari jerawat atau noda yang meradang lainnya ke permukaan kulit. Jaringan kulit akan terlihat rusak, meninggalkan bekas luka yang panjang.
Untuk mengobatinya, Bunda memiliki beberapa pilihan, yakni dengan
punch excision. Prosedur ini dilakukan dokter menggunakan alat kecil untuk mengangkat bekas luka. Kemudian kulit direkatkan kembali supaya sembuh.
Pencangkokan (
punch grafting) juga bisa dilakukan untuk bekas luka yang lebih besar dan lebih dalam. Sama seperti dengan
punch exicision, jaringan bekas jerawat diperbaiki. Lubang tersebut diisi dengan cangkok kulit (biasanya diambil dari belakang telinga).
2. Boxcar scarsBekas jerawat ini membentuk sudut dengan sisi vertikal tajam. Ini lebih luas dibanding bekas jerawat ice pick, di mana memberikan tampilan tidak rata dan berlubang.
Bekas jerawat ini terjadi karena adanya peradangan oleh
jerawat, sehingga merusak kolagen dan jaringan di sekitarnya hilang. Bekas jerawat seperti ini juga bisa diatasi dengan punch excision, punch elevation untuk meratakan permukaan kulit.
Namun perawatan paling umum dan sederhana ialah dengan dermal filler. Namun, kekurangannya adalah memiliki hasil yang tidak sepenuhnya permanen, hanya bertahan 18 bulan hingga 2 tahun. Laser bisa menjadi alternatif lain untuk membantu merangsang jaringan kulit dan kolagen baru terbentuk, memperbaiki warna dan tekstur kulit.
 Foto: iStock |
3. Rolling scarsBekas jerawat jenis ini cenderung membentuk gelombang, lebar dan dangkal. Ini disebabkan oleh kerusakan di bawah permukaan kulit.
Jenis seperti ini mengubah tampilan permukaan kulit menjadi kasar dan tidak rata karena terbentuknya jaringan serabut antara kulit dan jaringan di bawahnya. Bopeng seperti ini bisa diatasi dengan
subcision yang merupakan prosedur bedah sederhana dengan anestesi lokal untuk membuat kulit terlihat lebih halus.
4. Hipertrofik dan keloidBekas luka ini menonjol dan muncul di permukaan kulit karena pembentukan kolagen yang berlebihan. Bekas luka hipertrofik disebabkan jerawat di tubuh terutama pada pria dan sering terjadi setelah luka dalam atau trauma.
Sementara keloid jenis bekas luka yang lebih parah. Keloid tumbuh lebih besar dari luka aslinya dan bisa terus tumbuh setelah luka asli sembuh. Orang lebih rentan mengalami keloid.
Mengobati hipertrofik dan keloid adalah dengan perawatan terbaik yang bisa digunakan tergantung pada situasi. Namun untuk kasus bekas jerawat ini, tidak disarankan menggunakan tindakan membuat luka baru dengan jarum, karena justru akan semakin menambah pembentukan keloid. Perawatan yang bisa dilakukan dengan krim steroid, gel silikon,
cryotherapy, laser.
Hiperpigmentasi pasca-peradanganPerubahan warna pada kulit bisa terjadi akibat jerawat yang meninggalkan bekas. Ini disebut sebagai hiperpigmentasi, dan sangat umum terjadi bagi orang yang sering berjerawat.
Hiperpigmentasi pasca-peradangan ditandai dengan areanya yang terlihat tidak datar, dan biasanya berwarna merah muda ke merah, ungu, coklat, atau hitam, tergantung pada jenis
kulit. Hal ini terjadi ketika luka, ruam, jerawat, atau trauma lainnya yang menyebabkan peradangan kulit. Ketika kulit sembuh, ia menghasilkan terlalu banyak melanin (zat yang memberi warna kulit) yang ditinggalkan sehingga warnanya lebih gelap.
Dalam banyak kasus, hal ini tidak perlu diobati karena perubahan warna tersebut akan hilang sendiri seiring berjalannya waktu. Namun jika perubahan warna tidak memudar, ada beberapa opsi yang bisa dipilih, di antaranya menggunakan produk bebas yang mengandung asam alfa-hidroksi, dan untuk hiperpigmentasi yang lebih parah bisa menggunakan resep retinoid topikal atau asam azelaic.
Tonton juga yuk Bun, bagaimana proses timbulnya jerawat dalam video berikut:
[Gambas:Video Haibunda]
(AFN/jue)