Jakarta -
Berbuka puasa dengan kurma menjadi hal yang disunahkan oleh Rasulullah. Karena itu, tak heran jika kurma begitu populer saban Ramadhan tiba, ya Bun.
Rasanya yang manis alami sangat cocok untuk dikonsumsi saat buka puasa. Tak cuma itu, kayanya kandungan mineral dan vitamin memberi manfaat yang baik untuk kesehatan.
Berdasarkan penelitian, kurma memiliki sifat antibakteri yang lebih efektif dibandingkan dengan madu lho Bun.
Buah yang dikenal dengan
khajoor atau
khajur dalam bahasa Hindi,
tawarikh dalam bahasa Arab dan
palmier dalam bahasa Prancis ini secara ilmiah memiliki nama ilmiah
phoenix dactylifera. Daun pohon yang diyakini berasal dari Irak ini rata-rata memiliki panjang 4-6 meter, dengan banyak duri.
Bagian dari buah
kurma banyak dimanfaatkan. Jika buahnya dikonsumsi manusia, maka bijinya biasanya setelah direndam dan digiling digunakan untuk pakan ternak. Sementara minyaknya digunakan untuk bahan kosmetik dan sabun. Sedangkan bijinya kadang digunakan sebagai bahan tambahan untuk biji kopi.
Selama ribuan tahun, kurma telah menjadi makanan pokok di negara-negara Timur Tengah. Kurma segar biasanya tersedia pada Agustus-Desember, sedangkan kurma kering bisa dibeli kapan saja sepanjang tahun.
Kalau di Indonesia, kita kerap mengonsumsi kurma kering ya Bun. Lalu apa bedanya kurma segar dan kurma kering?
Kurma segar memiliki daging buah yang lembut. Sedangkan kurma kering lebih keras daging buahnya karena kelembapannya kurang dibanding kurma segar.
Dari sisi gizi, dikutip dari
Stylecraze, meski tak punya banyak perbedaan besar, namun jumlah karbohidrat pada kurma kering dua kali lipat lebih banyak dibanding kurma segar. Kurma kering juga menjadi sumber serat yang lebih baik dari kurma segar.
Selain itu, kurma kering juga mengandung kadar kalsium dan zat besi yang lebih tinggi. Tapi kurma segar mengandung lebih banyak vitamin C dibanding kurma kering.
Adapun kandungan gizi dalam kurma, terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, kolesterol, serat, folat, niacin, asam pantotenat atau vitamin B5, vitamin B6, vitamin B2, vitamin B1, vitamin C, vitamin K. Selain itu, mengandung sodium, potasium, kalsium, tembaga, zat besi, magnesium, mangan, zinc, fosfor, karoten, cryptoxanthin, dan lutein-zeaxanthin.
Dengan kandungannya tersebut, menurut ahli, sebaiknya mengonsumsi sekitar 3-5 kurma setiap hari. Cara mengonsumsinya pun sesuai dengan selera Bunda.
Bunda bisa menjadikannya camilan, dengan melepaskan bijinya atau potong kurma dalam bentuk dadu dan campur dengan sereal atau menyajikannya dengan yogurt atau dicampur dengan milkshake. Bunda juga bisa merendam kurma yang kering untuk merehidrasi, baru memakannya.
Cara menyimpan kurma Kurma biasanya dijual dalam kotak atau wadah. Saat membeli kurma segar, pilih buah yang montok, lembap dan tidak lecet dengan kulit mengkilap. Kurma segar mungkin saja sedikit keriput tapi dagingnya tidak keras dan tampak zat gulanya tampak mengkristal di kulitnya.
Kurma segar dan kering memiliki penampilan serupa, tapi kurma kering sedikit berkerut. Kurma kering juga pilih yang montok, mengkilap, dan warna yang rata.
Setelah membelinya, Bunda harus memperhatikan penyimpanannya supaya kurma awet. Untuk kurma segar simpan di dalam wadah kedap udara dalam lemari es agar bisa bertahan hingga 6 bulan.
Sedangkan kurma kering memiliki umur simpan lebih lama lagi lho Bun. Dengan menyimpan di wadah kedap udara dalam lemari es, kurma kering bisa bertahan sampai 1 tahun.
Bunda bisa simak resep cake kurma di video berikut ini:
(jue/jue)