Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Bunda Jika Alami Cegukan Persisten, Begini Cara Mengobatinya

Annisa Afani   |   HaiBunda

Rabu, 13 May 2020 05:40 WIB

Shocked and surprised boy on the internet with laptop computer concept for amazement, astonishment, making a mistake, stunned and speechless or seeing something he shouldn't see
Bunda Jika Alami Cegukan Persisten, Begini Cara Mengobatinya/Foto: iStock
Jakarta - Setiap orang pasti pernah mengalami cegukan ya Bun. Baik bayi, anak, remaja, dewasa hingga kalangan lanjut usia (lansia). Kadang cegukan terjadi karena saraf yang mengalir ke otak melalui paru-paru dan perut teriritasi sehingga menyebabkan kejang yang tiba-tiba.

Dilansir dari draxe, menurut penelitian yang dalam Indian Journal of Psychological Medicine, cegukan yang disebut dalam pengobatan sebagai singultus adalah latihan otot yang diprogram.


Cegukan adalah refleks yang menyebabkan kontraksi mendadak pada diafragma atau otot di bawah paru-paru, yakni otot utama yang digunakan dalam proses pernapasan. Setelah kontraksi tanpa sadar, udara tiba-tiba mengalir ke paru-paru dan berhenti tiba-tiba karena pita suara menutup, sehingga menyebabkan cegukan.

Selain itu, cegukan juga bisa disebabkan oleh refluks asam atau GERD, atau dikenal sebagai penyakit refluks gastroesofageal. Obat-obatan tertentu dapat menyebabkan cegukan juga lho Bun, namun sebagian besar bisa hilang sendiri setelah beberapa saat. Tetapi bila cegukan yang persisten, dapat berlangsung hingga berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.

Tanda dan Gejala Umum

Saat terjadi cegukan, mungkin merasakan sedikit sensasi mengencang di tenggorokan, dada, atau pun bagian perut. Tingkat cegukan setiap orang berbeda, tetapi biasanya konsisten untuk setiap sesinya terjadi pada frekuensi 4 hingga 60 cegukan per menit.

Penyebab dan Faktor Risiko

Bagi kebanyakan orang, cegukan berlangsung untuk waktu yang singkat dan kemudian berhenti. Namun cegukan dapat terjadi kapan pun dan tanpa alasan yang jelas sama sekali. Cegukan juga dapat disebabkan oleh perut mengembang karena makan terlalu cepat atau makan berlebihan, menelan udara, minum minuman berkarbonasi, bahagia tiba-tiba, stres secara emosional dan cemas mendadak, mengonsumsi alkohol, banyak merokok dan perubahan suhu perut yang tiba-tiba.

Cegukan persisten atau terus-menerus

Cegukan dikatakan persisten jika bertahan lebih dari 48 jam. Ketika terjadi, dapat memengaruhi asupan makanan, minuman, percakapan, dan konsentrasi. Ini dapat menyebabkan komplikasi seperti kelelahan, frustrasi, insomnia, bahkan konsekuensi yang berpotensi fatal seperti pneumonia aspirasi.

Cegukan ini mungkin disebabkan oleh berbagai faktor yang mencakup masalah atau pemicu kesehatan berikut:

1. Masalah pencernaan

2. Gangguan sistem saraf pusat

3. Gangguan metabolisme

4. Gangguan psikogenik

5. Dampak obat-obatan tertentu

ilustrasi obat-obatanilustrasi obat-obatan/ Foto: iStock

Dua saraf yang terlibat dalam kontraksi tak sadar diafragma adalah saraf vagus dan frenikus. Saraf vagus berisi motorik dan sensorik serat yang keluar dari otak dan melewati leher dan dada ke perut.

Sedangkan saraf frenikus berasal di leher dan melewati bawah antara paru-paru dan jantung untuk mencapai diafragma. Saraf frenikus merangsang diafragma, sehingga kelumpuhan pada saraf ini dapat menyebabkan cegukan persisten.

Bagi sebagian orang, cegukan yang persisten disebabkan oleh masalah refluks asam, kembung dan mulas, yang dapat mengiritasi diafragma. Cegukan ini juga dapat terjadi karena lesi antara jalur dari sistem saraf pusat ke saraf frenikus. Terutama pada penyakit batang otak seperti stroke, tumor, meningitis, ensefalitis, multiple sclerosis dan cedera otak traumatis.

Masalah metabolisme juga dapat menyebabkan cegukan persisten. Ini bisa dijadikan sebagai tanda memburuknya fungsi ginjal atau hati. Penelitian menunjukkan bahwa cegukan jangka panjang lebih sering terjadi pada anak-anak, pria dewasa dan mereka yang memiliki kondisi kesehatan lainnya.

Obat untuk cegukan persisten

1. Klorpromazin (Haloperidol)

Ini digunakan untuk meredakan cegukan yang berkepanjangan, mengendalikan mual dan muntah, dan mengobati masalah perilaku atau gangguan kecemasan. Beberapa efek sampingnya adalah mengantuk, pusing, mual, konstipasi dan sulit tidur.

2. Gabapentin

Gabapentin adalah obat antikonvulsan. Biasanya digunakan untuk mencegah dan mengendalikan kejang, sehingga dapat digunakan untuk pengobatan cegukan jangka panjang. Efek sampingnya dapat menyebabkan tremor, pusing dan kehilangan koordinasi.

3. Metoclopramide

Obat ini dapat meningkatkan kontraksi otot di saluran pencernaan bagian atas dan digunakan untuk mengobati mulas yang disebabkan oleh GERD, yang salah satu penyebab paling umum cegukan. Dosis tinggi atau penggunaan jangka panjang obat ini bisa menjadi racun, karena bisa menyebabkan gangguan pergerakan serius.

Jika menggunakan obat ini, pastikan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter tentang jumlah obat yang berinteraksi dengannya, termasuk vitamin dan produk herbal.

4. Baclofen

Baclofen digunakan untuk mengobati kejang otot yang disebabkan oleh kondisi seperti multiple sclerosis dan cedera sumsum tulang belakang. Efek samping dari obat ini termasuk sakit kepala, lemas, mual dan sulit tidur.

5. Penghambat pompa proton (proton pump inhibitors)

Obat satu ini digunakan untuk mengobati refluks gastroesofagus, yang menyebabkan cegukan. Efek sampingnya dapat meningkatkan gas, sakit perut, masalah pencernaan dan sakit kepala.

Perawatan untuk cegukan

Biasanya cegukan akan hilang dengan sendirinya setelah periode waktu yang relatif singkat, sehingga tidak begitu memerlukan perawatan medis. Namun jika telah lebih dari 48 jam, maka perlu untuk memeriksa ke dokter untuk mengetahui penyebabnya.

Untuk menghilangkannya, terdapat beberapa cara alami yang dapat dilakukan sebagai berikut:

1. Merangsang saraf vagus

Saraf vagus mengalir dari otak Anda ke perut, dan para peneliti percaya bahwa iritasi pada saraf ini dapat menyebabkan cegukan. Sehingga cara sederhana yang dapat dilakukan untuk 'mengatur ulang' saraf adalah dengan menghirup air dingin, mengunyah lemon atau minum air hangat yang dicampur sesendok madu.

2. Merelaksasikan diafragma

Merilekskan diafragma dan menghentikan kejang atau kontraksi yang menyebabkan cegukan menjadi salah satu cara yang dapat dilakukan. Yang perlu dilakukan ialah dengan menahan napas selama 10 detik pada satu waktu atau bernapas ke dalam kantong kertas.

Menghirup ke dalam kantong kertas meningkatkan tekanan parsial karbon dioksida dalam darah dan membuat kontak diafragma lebih dalam untuk membawa lebih banyak oksigen. Ini biasanya membantu menghilangkan cegukan. Ambil napas dalam-dalam ke dalam kantong kertas kecil, tetapi berhentilah jika mulai merasa pusing.

3. Memeluk lutut

Dengan posisi memeluk dada dapat akan menekan dada. Ini berfungsi sebagai penangkal iritasi pada diafragma dan dapat membantu menghentikan kontraksi yang menyebabkan cegukan. Bunda juga dapat mencoba dengan mencondongkan tubuh ke depan untuk lebih menekan bagian dada.

4. Valsalva maneuver

Valsava manuver adalah ketika meniup udara keluar dari paru-paru, sambil menutup mulut dan hidung. Teknik ini digunakan untuk meningkatkan tonus saraf vagus dan meningkatkan tekanan di tenggorokan, sinus, dan telinga bagian dalam.

Beberapa orang menggunakan teknik pernapasan ini untuk menghentikan aritmia, tetapi mungkin juga membantu menghilangkan cegukan karena mengatur ulang sinyal yang dikirim oleh saraf vagus. Untuk melakukan manuver valsava, tarik napas dengan paksa selama 10-15 detik saat menutup mulut dan mencubit hidung Anda. Tekanan yang diberikan pada sinus hidung Anda akan merangsang saraf vagus.

5. Gunakan minyak peppermint

Minyak atsiri peppermint dapat digunakan untuk menghilangkan cegukan karena dapat merangsang bersendawa dengan mengendurkan sfingter esofagus bagian bawah. Dengan meletakkan satu tetes di langit-langit mulut, dapat merangsang saraf vagus dan menyebabkan bersendawa untuk menghentikan kontraksi yang menyebabkan cegukan.
Encerkan minyak peppermint dengan kelapa atau minyak biji anggur sebelum mengaplikasikannya.

6. Diet refluks asam

Cegukan yang persisten dapat menjadi gejala refluks asam yang umum. Selain cegukan, mungkin juga akan mengalami mulas, rasa pahit di mulut, mulut kering, bau mulut, bersendawa dan perut kembung . Hampir setiap studi yang dilakukan pada GERD dan acid reflux menunjuk pada diet sebagai faktor yang berkontribusi.

Untuk menghilangkan cegukan dengan mengurangi refluks asam, pertahankan makanan organik yang tidak diproses yang bebas dari transgenik sebanyak mungkin. Tingkatkan asupan serat untuk mendukung bakteri sehat di usus dengan makan makanan probiotik.

Kurangi juga makan biji-bijian, gula dan kurangi asupan minyak nabati olahan, seperti minyak canola. Beberapa orang juga menemukan bahwa minuman berkarbonasi, alkohol dan makanan pedas dapat menyebabkan cegukan.

Berikut makanan yang dapat menghilangkan cegukan, yakni sayuran hijau, labu, asparagus, mentimun, semangka, madu, pisang, ayam kampung, daging sapi berkualitas, alpukat, yogurt, kefir, kaldu, minyak kelapa, minyak zaitun, cuka sari apel, lidah buaya, jahe, dan peterseli.

7. Kurangi stres

Stres adalah salah satu penyebab paling umum cegukan jangka pendek. Maka perlu untuk berlatih untuk menghilangkan stres setiap hari. Caranya bisa dilakukan dengan berolahraga, yoga, meditasi, menghabiskan lebih banyak waktu di alam terbuka atau menggunakan minyak esensial untuk mengurangi stres seperti lavender dan chamomile Romawi.


8. Akupunktur

Studi kasus menunjukkan bahwa akupunktur dapat secara efektif mengobati cegukan persisten. Akupunktur digunakan untuk merangsang atau mengiritasi saraf yang bertanggung jawab atas cegukan. Meskipun tidak ada studi terkontrol yang melibatkan akupunktur dan cegukan, beberapa orang telah dapat menghentikan cegukan jangka panjang mereka dengan bentuk perawatan ini, jadi mungkin patut dicoba.

Simak juga manfaat daging sapi bagi kesehatan tubuh dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(AFN/jue)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda