Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Sering Mimpi Buruk Saat Pandemi Corona? Bisa Jadi Ini Penyebabnya

Melly Febrida   |   HaiBunda

Senin, 18 May 2020 04:30 WIB

Unhappy young couple. Shallow DOF. Developed from RAW; retouched with special care and attention; Small amount of grain added for best final impression. 16 bit Adobe RGB color profile.
Ilustrasi mimpi buruk/ Foto: Getty Images/milanvirijevic
Jakarta -

Berapa lama Bunda tidur di malam hari? Tidur selama delapan jam semalam itu sangat penting buat fungsi otak yang sehat, kesehatan mental, dan kesehatan fisik. Namun, selama pandemi virus Corona, mungkin tidur jadi terganggu karena mimpi buruk.

Padahal, kurang tidur bisa mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan Bunda cenderung mudah sakit. Tak hanya itu, kelelahan bisa membuat orang lebih stres, emosional, dan lebih cenderung membuat pilihan makanan dan kehidupan yang lebih buruk.

Penerjemah mimpi Jane Teresa Anderson mencari tahu alasan orang mimpi buruk selama pandemi Corona, serta cara bagaimana menghentikannya. Ia menjelaskan, mimpi itu memproses pengalaman sadar dan tidak sadar kita dari satu hingga dua hari terakhir, lalu membandingkan dengan pengalaman serupa di masa lalu, Bun.

Ketika seseorang merasakan sesuatu seperti ketakutan, perasaan itu akan selalu muncul dalam mimpi. "Sangat penting untuk mengakui ketakutan kita, untuk menyadarinya," kata Anderson, dikutip dari Express.

Menurutnya, beberapa orang mungkin mencoba menekan rasa takut dan emosi lain pada saat ini. Tetapi, emosi itu hidup di alam bawah sadar dan secara halus mempengaruhi pikiran dan tindakan kita.

"Banyak orang sedang memproses ketakutan mereka saat ini, itulah sebabnya impian mereka sering kali menakutkan," ujarnya.

Ilustrasi suami istriIlustrasi suami istri/ Foto: Getty Images/iStockphoto/YakobchukOlena

Anderson menambahkan, saat seseorang merasa takut dalam mimpi, tubuh dibanjiri hormon ketakutan dan stres, jadi tubuh sebenarnya siap untuk 'berkelahi' atau 'melarikan diri'.

"Respons fisiologis inilah yang sering membangunkan kita dari mimpi yang menakutkan, membuat jantung kita berdetak kencang, kulit merinding, dan perasaan bahwa sesuatu yang menakutkan benar-benar telah terjadi," tuturnya.

Akibat perasaan takut mimpi menyeramkan lagi, Anderson mengatakan, seseorang jadi merasa takut untuk kembali tidur

"Itu adalah lingkaran setan, yang berakhir dengan kelelahan setiap hari," tegasnya.

Anderson mengatakan, mimpi buruk itu akan hilang ketika seseorang telah menyelesaikan ketakutannya, bukan saat situasinya teratasi.

Dikutip dari detikcom, manusia memang seringkali dihadapkan dengan mimpi buruk atau firasat buruk, serta beberapa perasaan tak enak lainnya. Hal ini bisa menimbulkan rasa was-was dalam hati.

Dalam buku Kumpulan Dzikir dan Doa Shahih: Tuntutan Hidup 24 Jam yang ditulis Anshari Taslim, Rasulullah SAW membimbing umatnya bila menghadapi mimpi baik ataupun mimpi buruk, seperti tertuang dalam sabda:

"Apabila seorang dari kalian bermimpi yang ia sukai, berarti itu dari Allah dan hendaknya dia mengucapkan hamdalah karenanya serta menceritakannya. Tapi bila dia mendapat mimpi yang tidak disukai berarti itu dari setan, maka hendaklah dia berlindung dari kejahatannya dan jangan menceritakannya kepada siapapun, niscaya hal itu tidak akan berdampak buruk baginya." (HR. Al-Bukhari dalam shahihnya dari Abu Sa'id Al-Khudri RA, nomor 6985, kitab: At-Ta'bir, bab: Ar-Ru'yaa min Allah).

Bunda, simak juga fakta dan data Corona yang perlu Bunda ketahui, dalam video berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]

(muf/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda