Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Bunda Ingin Jadi Wanita Karier dan Punya Bayi? Pertimbangkan 5 Hal Ini

Kinan   |   HaiBunda

Jumat, 28 Aug 2020 15:29 WIB

Portrait of smiling businesswoman sitting alone on comfortable sofa at home with computer on knees. Happy female freelancer working remotely in own house, posing for photo, looking at camera.
Bunda Ingin Jadi Wanita Karier dan Punya Bayi? Pertimbangkan 5 Hal Ini/ Foto: Getty Images/iStockphoto/fizkes
Jakarta -

Saat sudah menikah, keinginan untuk segera memiliki anak sambil tetap terus bekerja tentu ada. Jika Bunda salah satunya, ingatlah bahwa ada beberapa hal penting yang perlu dipertimbangkan.

Ya, pasalnya menjadi wanita karier sekaligus punya bayi bukanlah sesuatu yang mudah. Jika salah mengambil keputusan, antara pekerjaan dan keluarga mungkin tidak bisa terurus dengan seimbang.

Dilansir Parents, berikut beberapa hal yang perlu dipertimbangkan saat Bunda sebagai wanita karier memutuskan berencana punya anak:

1. Diskusikan dengan suami terlebih dahulu

Meski tampaknya masih dini, tetapi saat masih berencana bisa menjadi waktu terbaik untuk membahas proses menyeimbangkan karier dan keluarga.

Termasuk pilihan antara tinggal di (atau bekerja dari) rumah dan kembali bekerja di luar rumah setelah bayi lahir adalah pilihan yang sulit bagi banyak orang tua.

Menurut penulis buku The New Mom's Survival Guide, Jennifer Wider, MD, sangat penting untuk menyatukan prinsip bersama suami di tahap awal. Tentukan prioritas dan ungkapkan perbedaan yang ada sejak awal guna memberi waktu lebih untuk menyelesaikan perselisihan yang ada.

2. Temukan keseimbangan yang tepat

Menjadi wanita karier sambil mengurus bayi memerlukan keseimbangan dalam banyak hal, termasuk kesehatan fisik dan mental. Jika perlu, bicarakan kegalauan yang ada sejak awal pada konsultan.

"Banyak wanita ingin bisa kembali bekerja, tetapi saat bayinya lahir, perasaan mereka mungkin berbeda. Hal-hal seperti ini perlu dipikirkan sejak awal supaya tidak menjadi beban di kemudian hari," kata psikiater Eva Ritvo, MD.

Businesswomen and men laughing sitting at conference tableWanita karier/ Foto: Thinkstock

3. Pilih pola asuh dan perawatan bayi yang tepat

Menjadi wanita karier tentu membuat Bunda tidak bisa sepenuhnya mengurus bayi dan mengawasi tumbuh kembangnya di rumah. Supaya tidak mengganggu fokus pekerjaan, temukan pola pengasuhan anak sejak awal.

Misalnya bisa dititipkan pada orang tua, memakai jasa baby sitter atau di daycare. Di antara berbagai pilihan ini, pertimbangkan jenis pengasuhan yang paling cocok dan efisien.

Semakin cepat Bunda mengetahui jenis pengasuhan apa yang paling sesuai, semakin cepat Bunda bisa menentukan bujet untuk hal itu.

Katina Z. Jones, penulis Bottles, Budgets and Birthplans: What You Really Need to Know to Get Ready for Baby, merekomendasikan ibu bekerja untuk mencari pengasuh (atau beberapa pilihan pengasuhan) setidaknya saat hamil 5 bulan. Hindari terlalu mepet menentukan pilihan karena bisa memicu stres.

4. Pertimbangkan kondisi kantor dan rekan kerja

Kumpulkan informasi sebanyak mungkin dari atasan dan rekan kerja tentang fleksibilitas dalam jam kerja saat Bunda sudah memiliki bayi. Apakah situasi ini akan mengganggu pekerjaan Bunda sebagai wanita karier nantinya?

Pahamilah bahwa saat sudah memiliki anak, Bunda akan memerlukan ekstra fleksibilitas. Misalnya jam kerja lebih awal, pulang lebih cepat atau diizinkan untuk bekerja dari rumah.

5. Sesuaikan anggaran keluarga

Memiliki anak berarti akan ada tambahan bujet dalam finansial keluarga. Mulai dari dana kesehatan, kebutuhan sehari-hari, hingga tabungan pendidikan. Bicarakan pada pasangan tentang kemungkinan untuk tetap bekerja, jika dari segi finansial suami mungkin tidak bisa menopangnya sendiri.

"Cobalah untuk membuat dua anggaran, satu dengan gaji Bunda dan satunya lagi tanpa gaji tersebut. Ini untuk menentukan pilihan yang lebih realistis. Berhati-hatilah, ini bisa menjadi tugas yang sulit ketika seseorang masih dalam tahap program hamil. Tapi ini penting untuk dilakukan," ujar penulis The Practical Pregnancy Planner, Brette Sember.

Simak juga video Hikmal Abrar jadi pengusaha kopi:

[Gambas:Video Haibunda]



(kuy/kuy)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda