Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

6 Tips Membuat Bujet Bulanan Rumah Tangga Agar Tidak Boros

Siti Hafadzoh   |   HaiBunda

Jumat, 09 Oct 2020 09:04 WIB

Happy young couple paying bills together and managing budget, sitting on the sofa and using calculator and laptop
6 Tips Membuat Bujet Bulanan Rumah Tangga Agar Tidak Boros/ Foto: iStock
Jakarta -

Membuat bujet bulanan sangat penting lho untuk keuangan rumah tangga. Jangan sampai karena tidak menghitung dengan baik, Bunda tidak punya uang di akhir bulan.

Dengan membuat bujet bulanan, Bunda bisa mengetahui apa saja pengeluaran yang harus dibayar dan berapa banyak sisanya. Sehingga, Bunda tetap punya tabungan.

Dikutip dari The Balance, ini 6 tips membuat bujet bulanan rumah tangga agar tidak boros:

1. Kumpulkan dokumen keuangan

Sebelum mulai membuat bujet bulanan, sebaiknya Bunda mengumpulkan semua laporan keuangan dulu nih. Misalnya, laporan bank, tagihan kartu kredit, akun investasi, dan pinjaman mobil.

Kumpulkan informasi apapun tentang pendapatan dan pengeluaran Bunda. Semakin banyak informasi yang digali, akan semakin bagus lho.

2. Hitung pemasukan

Berapa penghasilan yang kira-kira Bunda dapatkan per bulan? Hitung pendapatan bulanan yang sudah dipotong pajak.

Kalau Bunda merupakan wiraswasta atau punya pendapatan lain, seperti tunjangan atau jaminan sosial, perlu disertakan juga ya. Catat pendapatan total sebagai jumlah pemasukan bulanan.

3. Buat daftar pengeluaran

Tulis daftar pengeluaran dalam sebulan. Daftarnya termasuk:

- sewa atau cicilan rumah
- cicilan mobil
- asuransi
- belanja bulanan
- hiburan
- personal care
- makan di luar
- biaya anak
- transportasi
- jalan-jalan
- tabungan

Gunakan bank statement selama 3 bulan lalu. Sehingga, Bunda bisa mengidentifikasi semua pengeluaran.

4. Tentukan pengeluaran tetap dan variabel

Pengeluaran tetap adalah biaya yang wajib Bunda bayarkan dalam jumlah yang sama untuk setiap waktu. Termasuk biaya sewa rumah, cicilan mobil, layanan internet, uang sekolah anak, dan sebagainya.

Sedangkan, pengeluaran variabel adalah biaya yang bisa berubah setiap bulan. Misalnya, belanja bulanan, hiburan, hadiah, dan makan di luar.

5. Jumlahkan pemasukan dan pengeluaran

Kalau pemasukan lebih besar dari pengeluaran, ini adalah awal yang bagus, Bunda. Coba untuk menerapkan metode 50-30-20.

Dalam metode tersebut, 50 persen dari pendapatan digunakan untuk pengeluaran yang penting. Sedangkan, 30 persen untuk biaya lain dan 20 persen untuk menabung.

6. Buat penyesuaian

Jika pengeluaran lebih besar pemasukan, artinya overspending. Bunda harus membuat beberapa perubahan dalam pemasukan dan pengeluaran.

Cari pengeluaran variabel yang bisa Bunda pangkas. Misalnya, mengurangi makan di luar atau menghilangkan bujet hiburan.

Lihat langkah mempersiapkan uang pendidikan anak di video ini yuk, Bunda.

[Gambas:Video Haibunda]

(sih/kuy)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda