Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

4 Aturan Bicara Seks dengan Pasangan Demi Hubungan Intim Lebih Baik

Yuni Ayu Amida   |   HaiBunda

Senin, 16 Nov 2020 21:15 WIB

Couple kissing in the bedroom
4 Aturan Bicara Seks dengan Pasangan Demi Hubungan Intim Lebih Baik/ Foto: Getty Images/South_agency
Jakarta -

Berbicara tentang seks dengan pasangan memang tidak selalu mudah, Bunda. Bahkan setelah merasa nyaman dengan gagasan untuk mengemukakan masalah yang berkaitan dengan seks dengan pasangan, entah itu sugesti, preferensi, gagasan baru untuk dicoba, atau apa pun, memastikan pesan sampai dengan efektif tanpa menyakiti perasaan mereka bisa menjadi ladang ranjau sendiri.

Namun biar bagaimana pun, sebenarnya hal ini baik untuk dibicarakan. Tujuannya, agar kita dan pasangan sama-sama tahu apa yang harus dilakukan demi kepuasan bersama.

"Sangatlah normal untuk mendiskusikan dan menegosiasikan banyak aspek seks, dari frekuensi hingga kualitas. Bagaimanapun, dua orang yang membawa dua sejarah, ekspektasi yang berbeda untuk keintiman fisik akan memiliki perbedaan," kata seks terapis, Laurie Watson, dilansir Psychology Today.

Namun, saat membicarakan seks, pastikan kita memperhatikan aspek-aspeknya, Bunda. Nah, berikut ini 4 aturan yang perlu Bunda perhatikan saat berbicara tentang seks dengan pasangan, dilansir Well and Good.

1. Bersikaplah baik dan positif

Katakanlah Bunda ingin mengusulkan untuk mencoba teknik baru di kamar tidur, yang bagus tetapi mungkin membuat pasangan merasa bahwa metode yang digunakan saat ini kurang. Dalam kasus ini, Bunda bisa sengaja berfokus pada apa yang Bunda sukai daripada apa yang tidak berhasil.

Untuk lebih spesifik, hindari masukan seperti, "Mengapa kamu meraba saya seperti sedang mencari kunci mobil?" Sebaliknya, condongkan ke arah penguatan positif, seperti, "Kamu tahu, aku sangat suka saat kamu membelaiku dengan cara ini."

Kemudian tunjukkan pada mereka caranya. Jika Bunda memiliki suami yang reseptif, mereka akan ada di sini untuk menerima masukan. Terutama jika Bunda berhati-hati dalam penyampaiannya.

2. Bersabarlah

Setiap orang memiliki tingkat pengalaman seksual dan keterbukaan yang berbeda untuk membicarakan seks dengan pasangan. Mungkin ini dimulai dengan belajar tentang seks sedemikian rupa, sehingga stigma malu dilekatkan.

Jadi, jika pasangan Bunda tampak takut untuk berbicara secara verbal, bersabarlah. Bunda bisa mulai membicarakan seks dengan membahas hubungan secara umum, kemudian beralih ke seks.

3. Jangan tersinggung

Jika diberitahu bahwa teknik Bunda sedikit kurang memuaskan pasangan, mungkin akan merasa kesal. Ingatlah, bukan berarti pasangan tidak mencintai kita atau tidak suka berhubungan seks dengan kita.

Ini juga tidak berarti mereka tidak tertarik kepada Bunda jika sedang tidak mood pada malam tertentu. Hal yang perlu Bunda lakukan adalah coba terima masukannya.

Selain itu, berusahalah untuk menghilangkan kritik sebanyak mungkin, dan lihat umpan balik pasca bercinta sebagai pelajaran berkelanjutan dalam mengoptimalkan kehidupan seks bersama.

4. Saling kompromi

Sebenarnya, Bunda dan pasangan mungkin memiliki preferensi seksual atau fantasi yang sangat berbeda. Ini artinya, kompromi diperlukan agar Bunda dan pasangan saling memuaskan, serta tumbuh bersama secara erat.

Dalam hal ini, kompromi berarti memiliki komunikasi terbuka tentang minat masing-masing, keingintahuan, dan tetap berpikiran terbuka. Jadi kalimat 'ya' dan 'tidak' dibutuhkan untuk persetujuan.

Jika setelah membicarakan seks dengan pasangan, Bunda merasa nyaman dan aman dalam mencoba sesuatu yang baru, maka silahkan katakan 'ya'. Sebaliknya tidak apa untuk berkata 'tidak' ketika sesuatu itu Bunda rasa sangat mengganggu.

Simak juga kiat edukasi seks sejak dini pada anak dalam video ini:

[Gambas:Video Haibunda]



(yun/kuy)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda