
moms-life
10 Tips Merawat Tanaman Hias agar Subur & Tak Mudah Layu
HaiBunda
Senin, 21 Dec 2020 04:01 WIB

Jakarta - Tanaman hias memang sangat banyak jenis ragamnya dan biasanya perawatannya tergantung jenisnya, Bunda. Jadi, Bunda tidak bisa menyamakan perawatan tanaman hias yang satu dengan yang lainnya.
Bagi Bunda yang ingin coba merawat tanaman hias, ada baiknya mengetahui dulu cara merawatnya dengan baik. Terdapat sejumlah hal yang perlu diperhatikan nih, Bunda.
Mulai dari penyiraman, pemberian pupuk, intensitas cahaya, dan lain sebagainya. Untuk penyiraman misalnya, setiap tanaman hias memiliki kebutuhan air berbeda-beda.
Ada tanaman hias yang hanya disiram saat tanah benar-benar kering, ada pula yang disiram setiap hari agar tidak mudah layu. Tentunya air memang menjadi poin penting dalam merawat tanaman hias, Bunda.
Lalu bagaimana selengkapnya cara merawat tanaman hias agar tumbuh subur? Berikut ini 10 tips penting dalam merawat tanaman hias, dikutip dari The Sill.
1. Cahaya
Kebutuhan cahaya tanaman hias indoor dan outdoor memang berbeda-beda, Bunda. Kalau tanaman hias indoor biasanya senang dengan cahaya terang dari sinar matahari tidak langsung. Maka, mereka bisa tumbuh subur di dalam rumah.
Kalau sinar matahari begitu intens menembus jendela rumah Bunda, sebaiknya beri tirai untuk melindungi tanaman hias tersebut. Supaya cahaya yang terkena tanaman hias tetap sesuai kebutuhan.
Namun kembali lagi, sesuaikan dengan jenis tanaman hias yang Bunda miliki. Untuk sukulen misalnya, meskipun kerap dijadikan tanaman hias indoor, jenis tersebut tetap kuat diterpa sinar mentari langsung yang cerah dalam waktu lama.
2. Kompatibilitas
Kalau sudah sibuk bekerja biasanya akan melupakan segala hal, termasuk merawat tanaman hias yang ada di rumah. Nah, bagi Bunda yang sibuk, lebih baik menanam tanaman hias yang memiliki kompatibilitas baik dan tetap subur tanpa perawatan intens.
Misalnya saja tanaman hias sukulen seperti ZZ yang dapat bertahan mesti tidak dirawat secara baik. Hal utama yang dibutuhkan tanaman hias ZZ hanyalah kecukupan cahaya baik terang ataupun sedang. Lalu disiram ketika tanahnya sudah kering.
Namun kalau Bunda punya waktu lebih, bisa memilih tanaman hias yang sedikit membutuhkan perawatan lebih, seperti anggrek atau pakis.
3. Air
Lebih baik kekurangan daripada kelebihan menyiram air pada tanaman hias. Terlalu banyak air dapat menyebabkan akar membusuk.
Hapus saja jadwal penyiraman tanaman hias Bunda, dan siramlah tanaman secukupnya ketika dibutuhkan. Cek dulu tanah pada pot tanaman hias untuk memastikannya sudah kering setidaknya sampai 5 cm dari permukaan.
Frekuensi menyiram tanaman hias biasanya berbeda-beda tergantung musim. Saat musim panas, Bunda bisa jadi harus lebih sering menyiram karena tanah akan lebih cepat kering.
4. Kelembapan
Tips selanjutnya yaitu kelembapan. Kelembapan sangat penting diperhatikan agar tanaman tidak mudah layu dan bisa tumbuh subur.
Sebagian tanaman tropis seperti anggrek dan pakis menyukai tingkat kelembapan yang tinggi dan cahaya tak langsung. Berbeda dengan tanaman hias kaktus yang menyukai udara kering dan cahaya terang langsung.
Untuk itu Bunda mesti mengetahui jenis tanaman hias yang akan dirawat. Sehingga dapat menyesuaikan kebutuhan kelembapannya.
5. Suhu stabil
Pada umumnya tanaman hias tidak bisa hidup di tempat yang suhunya ekstrem, terlalu dingin atau terlalu panas. Begitu pula di area yang kerap terjadi perubahan ekstrem secara tiba-tiba.
Walaupun memang, ada sebagian tanaman hias yang bertahan dan bisa tumbuh subur. Untuk itu, Bunda perlu menjaga suhu rumah agar tetap stabil jika punya tanaman hias indoor.
Jaga suhu ruangan agar tidak terlalu panas dan juga tidak terlalu dingin. Hindari menempatkan tanaman di dekat penghangat ruangan maupun AC.
Dalam hal ini, memang dibutuhkan perhatian yang khusus. Jika dirasa daun tanaman hias layu, coba cek suhu ruangan di rumah ya, Bunda.
Untuk tips lainya, klik BACA HALAMAN BERIKUTNYA ya, Bunda.
Simak juga jenis tanaman hias tropis, dalam video berikut:
Tips merawat tanaman hias agar subur & tak mudah layu
Tanaman hias indoor /Foto: Getty Images/iStockphoto/Grumpy Cow Studios
6. Pupuk
Bagi sebagian tanaman hias, pupuk ternyata tidak terlalu penting lho. Jika Bunda ingin memupuk, berilah sedikit saja. Kebanyakan pupuk yang dijual di toko mesti dicairkan dulu menggunakan air, barulah bisa dipakai.
Sebaiknya gunakan pupuk serbaguna ya, Bunda. Penting bagi Bunda untuk selalu mengikuti instruksi yang sesuai dalam memberi pupuk.
Lalu jika Bunda baru mengganti tanah, jangan memberi pupuk pada tanaman hias. Sebab, tanah yang baru masih memiliki nutrisi baik untuk tanaman hias. Bunda pun akan mendapatkan tanaman subur dan tidak mudah layu.
7. Beli di toko terpercaya
Jika Bunda ingin mendapatkan tanaman hias yang bagus, belilah di toko yang memang menjual dengan kualitas baik. Selain mendapat tanaman hias berkualitas, Bunda bisa banyak bertanya soal tanaman hias kepada penjualnya.
Hindari membeli di supermarket yang biasanya menyimpan tanaman hias di gudang yang gelap atau ruang bawah tanah. Periksa lagi saat membelinya, apakah terdapat daun kuning, bintik aneh, dan batang yang tidak kokoh, karena ini adalah tanda tanaman hias tidak sehat.
8. Perhatian
Saat merawat tanaman hias, tunjukkan perhatian Bunda terhadapnya. Bangun kedekatan dengannya agar tanaman hias dapat dengan mudah beradaptasi.
Memberi perhatian pada tanaman hias tandanya Bunda mesti tahu kapan waktu terbaik untuk menyiramnya, suhu yang dibutuhkan tinggi atau rendah, dan cahaya seperti apa yang disukainya.
Jika sudah membangun kedekatan dengan tanaman hias, Bunda tidak akan merasa repot lagi dalam mengurusnya. Bahkan Bunda ingin menambah tanaman hias yang lainnya untuk dirawat.
9. Repotting
Tips selanjutnya yaitu repotting atau mengganti tanah dalam pot dengan campuran yang baru. Tanaman hias yang baru dibeli sebaiknya tanahnya diganti dengan yang lebih fresh.
Selain itu, perhatikan kalau Bunda baru beli tanaman hias dengan pot plastik yang banyak dijual di toko, apakah akarnya sudah sampai keluar? Kalau dirasa potnya juga sudah tak muat, tentu perlu diganti ya, Bunda.
Ganti dengan pot yang kira-kira 2 sampai 7 cm lebih besar dari pot yang sudah tak muat itu, Bunda. Supaya pas pas dengan ukuran tanaman hias tersebut. Jangan terlalu kebesaran juga supaya tak mendapat air berlebihan ketika disiram.
10. Drainase
Saat Bunda pindahkan tanaman hias ke tempat yang lebih besar seperti yang berbahan keramik atau fiber glass, pastikan tempat tersebut memiliki lubang di bagian bawah. Hal ini dilakukan untuk mencegah air berdiam dalam pot terlalu lama.
Biarkan sisa dari penyiraman merembes keluar. Sehingga tanaman hias mendapat air secukup yang dibutuhkan saja.
Siapkan piring, lalu taruh di bawah pot tanaman hias untuk menghindari lantai basah. Kalau mau, Bunda bisa membuat drainase sendiri dengan melapisi bagian bawah pot dengan batu untuk membuat celah-celah agar air mengalir.
Kalau sudah begini tanaman hias Bunda pun akan tumbuh subur dan tidak mudah layu.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
7 Jenis Tanaman untuk Kamar Tertutup, Serap Racun dan Udara Buruk

Mom's Life
7 Tanaman Hias Indoor yang Bunuh Virus dan Bakteri di Udara

Mom's Life
11 Tanaman Hias Indoor Mini yang Cocok untuk Rumah Mungil, Cantik dan Mudah Dirawat

Mom's Life
9 Tanaman Hias yang Bisa Jadi Pewangi Ruangan Alami, Harumnya Semerbak

Mom's Life
10 Jenis Tanaman Hias yang Tak Pernah Lekang Dimakan Zaman, Bunda Sudah Punya?


7 Foto
Mom's Life
7 Potret Rumah Yuni Shara Bertema 'Jungle House', Penuh Tanaman Hias
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda