Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Bahaya Konsumsi Telur Pecah, Jangan Dibeli Walau Lebih Murah ya Bun

Annisa Afani   |   HaiBunda

Minggu, 27 Dec 2020 16:26 WIB

ilustrasi telur
Ilustrasi telur pecah/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Aryut

Baru-baru ini sejumlah ibu-ibu diketahui membeli telur yang sudah pecah, Bunda. Alasannya, telur tersebut dijual jauh lebih murah daripada harga normal atau aslinya.

Fenomena ini pun sebelumnya juga pernah terjadi, Bunda. Pada 2018 lalu, harga telur pecah di Pasar Rau Serang, berkisar antara Rp23. 000 - Rp25.000 per kilogram (kg). Sedangkan telur dengan kondisi utuh dijual dengan harga Rp29.000-Rp30.000 per kg.

Dikutip dari detikcom, kenaikan pada tahun 2018 tersebut terjadi mulai beberapa minggu belakangan tepatnya pasca Lebaran. Kenaikan harga telur saat itu diakibatkan oleh harga pakan ayam yang mengikuti dolar.


Amankah konsumsi telur pecah?

Perlu untuk diketahui, telur yang sudah pecah sebaiknya dihindari dan jangan dibeli, Bunda. Mengutip dari Nutrition Letter, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Science of Food and Agriculture mengatakan bahwa telur dengan retakan besar di cangkangnya lebih cenderung mengandung Salmonella, yakni bakteri terkait penyakit pencernaan.

"Bakteri yang terkait dengan penyakit yang ditularkan melalui makanan seperti keracunan makanan, termasuk Salmonella, dapat memasuki telur melalui celah-celah di cangkang," tutur Lynne Ausman, DSc, RD, selaku Direktur Program Master of Nutrition Science and Policy di Tufts' Friedman School.

Oleh sebab itu, penting bagi Bunda untuk memeriksa telur dengan seksama sebelum membelinya, ya.

Beda cerita jika telur yang Bunda beli ternyata pecah saat dalam perjalan pulang. Jika hal tersebut terjadi, sesampai di rumah, segera pindahkan isi telur ke dalam wadah bersih, tutup rapat, simpan di lemari es, dan gunakan dalam dua hari.

"Jika telur pecah saat dibawa pulang dari toko, Kementerian Pertanian Amerika Serikat (USDA) menyarankan untuk memindahkan isi telur ke dalam wadah yang bersih. Tutup rapat wadah dan masukkan ke kulkas, gunakan telur dalam dua hari," ungkapnya.

Menyimpan telur dalam kulkas juga menjadi hal yang penting lho, Bunda. Untuk penjelasan Ausman secara lengkap, klik BACA HALAMAN SELANJUTNYA, ya Bunda.

Bunda, simak juga 8 jenis makanan yang dapat mencerdaskan otak anak selain telur dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



Banner liburan di masa pandemi

Bahaya Mengonsumsi Telur Pecah, Jangan Dibeli Walau Lebih Murah ya Bun

ilustrasi telur

Foto: Getty Images/iStockphoto/Aryut

Simpan telur di kulkas

Selain itu, Ausman juga mengatakan bahwa telur yang tak pecah pun sebenarnya juga dapat terkontaminasi oleh bakteri Salmonella, Bunda. Oleh sebab itu, penting untuk menyimpannya dengan di dalam kulkas agar lebih aman.

"Ingatlah bahwa telur yang tidak pecah pun dapat terkontaminasi Salmonella. Masukkan telur ke dalam kulkas segera setelah Anda pulang dari toko karena bakteri berkembang biak dengan cepat pada suhu kamar," tuturnya.

Tak hanya itu, saat menyiapkan dan mengolah telur yang pecah, Bunda juga harus memastikannya untuk matang secara menyeluruh, yakni dengan putih dan kuning telur yang keras. "Masak telur secara menyeluruh, sampai putih dan kuning telurnya keras," pesan Ausman.


(AFN/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda