Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Mau Membangun Rumah Tumbuh, Ini Hal yang Harus Diperhatikan Bun

Hilda Irach   |   HaiBunda

Senin, 25 Jan 2021 04:00 WIB

Front of a new modern single story family home with green grass and clear blue sky for copy space.
Rumah tumbuh/Foto: iStock

Setiap orang pasti memiliki impian untuk membangun rumah idaman ya, Bunda. Namun sayang, karena terbentur masalah biaya, hal tersebut sulit untuk diwujudkan. Tetapi jangan khawatir, membangun rumah tumbuh merupakan solusi terbaik untuk dilakukan.

Melansir dari Delution, rumah tumbuh merupakan konsep yang memungkinkan pembangunan rumah dilakukan secara bertahap. Artinya, rumah tumbuh dirancang dengan menyisakan ruang untuk nantinya dikembangkan menyesuaikan kebutuhan dan dana pemilik rumah. Konsep rumah tumbuh pun bisa dikatakan sebagai alternatif pembangunan rumah bagi Bunda yang mengalami kendala keterbatasan biaya.

Rumah tumbuh kerap ditawarkan para pengembang. Dari segi ukuran, rumah tumbuh didesain di atas tanah yang cukup luas, tetapi memiliki bangunan yang kecil. Rumah tumbuh juga biasanya hanya terdiri dari dua kamar tidur dan satu kamar mandi.

Dengan membangun rumah tumbuh, di kemudian hari Bunda bisa melanjutkan pembangunan kembali. Entah untuk menambah kamar tidur, kamar mandi, atau ruangan lainnya ketika sudah memiliki cukup anggaran atau menyesuaikan kebutuhan seiring bertambahnya jumlah keluarga.

Namun, sebelum mulai membangun rumah tumbuh, ada beberapa langkah yang perlu dipersiapkan. Pertama, Bunda harus menentukan fungsi ruang yang diprioritaskan dan fungsi ruang apa yang akan dibutuhkan di masa mendatang. Sebab, nantinya hal ini akan menentukan proses desain pembangunan lebih lanjut.

Kedua, Bunda harus mendesain rumah yang sedang tumbuh. Buatlah rencana konstruksi yang akan dilakukan di masa depan. Termasuk biaya, sehingga Bunda bisa menghitung bujet yang harus disiapkan nantinya.

Selain itu, Bunda juga perlu membuat desain rumah secara keseluruhan untuk masa depan meski pengerjaannya dilakukan secara bertahap. Sehingga proses perancangan bisa dilakukan secara menyeluruh sejak awal dan konstruksinya sudah direncanakan untuk masa yang akan datang.

Nah, Bagi Bunda yang tertarik dan berencana membangun rumah dengan konsep rumah tumbuh, dikutip dari buku Inspirasi Desain Rumah Tumbuh, berikut ini beberapa hal penting yang perlu Bunda ketahui. Klik BACA HALAMAN BERIKUTNYA ya, Bunda!

Simak juga video rumah minimalis 4 lantai:

[Gambas:Video Haibunda]

Banner Fanny Fabriana Sekeluarga Terkena Covid-19



Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum membangun rumah tumbuh

Front of a new modern single story family home with green grass and clear blue sky for copy space.

Ilustrasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/pamspix

Persiapan membangun rumah tumbuh:

1. Mempunyai gambar bestek atau gambar bangunan.

2. Mengetahui atau dapat menghitung rencana anggaran biaya (RAB) setiap komponen dan kebutuhan material yang akan digunakan.

3. Dapat memperhitungkan kondisi teknis atau memprioritaskan bagian komponen atau bangunan yang akan dibangun lebih dulu.

4. Dapat memperhitungkan dan menyiapkan material bangunan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pembangunan.

Cara memecah proses pelaksanaan pembangunan rumah tumbuh:

1. Sebelum membangun fondasi, buatlah sumur air bersih dan septic tank terlebih dahulu. Pasalnya, kedua komponen tersebut harus berjarak minimum 10 m dari satu sama lain.

2. Selesaikan proses membangun fondasi. Jika rencana membangun rumah menjadi dua lantai, siapkan fondasi tapak atau cakar ayam.

3. Proses pembuatan sloof fondasi. Untuk rumah dua lantai, buat juga kolom beton.

4. Lakukan pemasangan batu bata pada satu atau dua ruangan sekaligus dan lanjutkan dengan tahap cor dak lantai jika berencana membangun rumah dua lantai. Tetapi jika hanya membangun rumah satu lantai dapat langsung melanjutkan proses pembangunan ring balok dan rangka atap.


(kuy/kuy)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda