Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

7 Tips untuk Bunda yang Single Parents dan Ingin Berinvestasi

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Jumat, 06 Aug 2021 19:55 WIB

Low angle of excited small daughter giving high five to mother and screaming while celebrating successful online shopping using laptop at table in light living room
Ilustrasi Single Parent/Foto: Getty Images/iStockphoto/evgenyatamanenko

Hidup sebagai seorang single parent adalah salah satu tantangan yang harus Bunda hadapi dalam hidup. Satu yang pasti, seorang ibu tunggal seperti Bunda adalah seorang sosok yang luar biasa.

Bunda bisa melakukan segala sesuatunya seorang diri. Mulai dari menyiapkan sarapan, mengantar si kecil ke sekolah, bahkan bekerja siang dan malam.

Meski begitu, Bunda yang seorang single parent tentu saja memiliki masalah yang lebih berat. Mark Charnet, pendiri dan CEO American Property Group di Pomton Plains, New Jersey, mengatakan jika seorang ibu tunggal memiliki dua masalah, Bunda.

"Seorang ibu tunggal memiliki dua masalah: memenuhi kebutuhan keuangan harian rumah tangga dan juga kebutuhan masa depan mereka," katanya. Masalah keuangan memang tak pernah lepas dari kehidupan, Bunda. Karena itu, Bunda butuh tabungan ekstra untuk masa depan yang lebih cerah. Bunda bisa mulai dengan berinvestasi, lho.

Ada beberapa tips yang bisa Bunda perhatikan sebelum berinvestasi, nih. Mengutip dari laman US News, berikut ini adalah 7 tips untuk Bunda yang single parent dan ingin mulai berinvestasi.

1. Bangun anggaran dan dana darurat

Sebelum mulai berinvestasi, Bunda perlu memastikan bahwa Bunda memiliki dasar yang kokoh pada bagian keuangan. Ini berarti, Bunda perlu menetapkan anggaran dan dana darurat untuk pengeluaran tiga hingga enam bulan ke depan.

Elemen-elemen ini mungkin terdengar mendasar. Tapi, ketika Bunda satu-satunya yang harus bekerja, memiliki rencana ini untuk berjaga-jaga adalah hal yang penting. Tanpa anggaran dan dana darurat, berinvestasi mungkin cukup berisiko.

2. Lindungi orang yang dicintai

Bagian dari pijakan keuangan Bunda adalah melindungi milik Bunda yang berharga. Pastikan Bunda dan si kecil memiliki asuransi jiwa yang sesuai, ya.

Sebagai pendukung finansial satu-satunya, pastikan Bunda mengurus dan melindungi si kecil dengan benar. Selain itu, jika sesuatu terjadi pada Bunda, pastikan ada seseorang yang mengurus si kecil.

3. Mulailah berinvestasi sedini mungkin

Orang-orang yang mulai berinvestasi di luar sana mungkin tidak hanya datang dari para single parent nih, Bunda. Hal terbaik yang perlu Bunda lakukan adalah segeralah berinvestasi.

"Penghematan jangka panjang akan bertambah seiring waktu," kata Traci Mabrey, kepala solusi kekayaan di Broadridge Financial Solutions.

Klik baca halaman berikutnya untuk melihat tips yang lainnya ya, Bunda.

Bunda, lihat juga video ajak anak menabung berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




INVESTASIKAN PADA KELEBIHAN HINGGA RENCANAKAN PERAWATAN KESEHATAN

Young happy mother going through home finances and communicating with her baby son.

Ilustrasi Single Parent/Foto: Getty Images/iStockphoto/Drazen Zigic

4. Investasikan pada kelebihan Bunda

Menjadi seorang ibu tunggal memiliki satu hal yang tidak dimiliki oleh banyak investor lainnya, Bunda. Yakni kemampuan untuk merencanakan sesuatu dengan baik.

Para ibu tunggal harus bisa merencanakan kegiatan mereka, jadwal anak-anak mereka, dan semua logistik yang akan digunakan pada keduanya. Bunda perlu memanfaatkan keterampilan itu saat mulai berinvestasi dengan membangun rencana untuk diri sendiri dan investasi yang dilakukan.

5. Tentukan dan prioritaskan tujuan keuangan Bunda

Saat rencana investasi Bunda mulai terbentuk, pastikaan Bunda memiliki kejelasan tentang tujuan dan prioritas keuangan Bunda, ya. Investasi berbasis tujuan telah terbukti menjadi strategi investasi jangka panjang yang sukses dan kemungkinan besar dikuasai oleh para ibu tunggal.

Agar berhasil, Bunda perlu tahu untuk apa Bunda berinvestasi dan berapa lama Bunda harus mencapai tujuan itu. Tantangan kemungkinan besar kurang mendefinisikan tujuan Bunda.

6. Prioritaskan tabungan pensiun sebelum tabungan kuliah

Tidak ada seorangpun Bunda yang ingin menjadi beban bagi anak-anaknya kelak. Kecenderungan para single parent adalah mendahulukan kebutuhan anak-anak di atas kebutuhan mereka sendiri. Tapi, ini bisa menjadi bumerang saat mencapai masa pensiun.

Sebagai seorang single parent, menutupi biaaya pensiun kemungkinan besar akan menjadi tanggung jawab Bunda dan si kecil. Setiap kekurangan akan ditanggung oleh si kecil kelak, Bunda. Jadi,jangan menunta tabungan masa pensiun sampai si kecil kuliah.

7. Rencanakan perawatan kesehatan jangka panjang

Menabung untuk masa pensiun berarti lebih dari sekedar memiliki uang yang cukup untuk menutupi biaya hidup, Bunda. Bunda juga harus persiapkan perawatan kesehatan untuk masa depan.

Angka harapan hidup para wanita terhitung lebih lama daripada pria nih, Bunda. Sangat penting bagi Bunda untuk memiliki perlindungan kesehatan yang memadai. Tambahkan hal ini ke tujuan keuangan Bunda, ya.


(mua/mua)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda