Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Cara Merawat Tanaman Hias Ruby Necklace

Vauri Audia   |   HaiBunda

Senin, 26 Apr 2021 18:08 WIB

Bamboo flower pot with succulent plant burro's tail against a yellow painted wall.
Foto: Getty Images/iStockphoto/Zozulya

Ruby necklace adalah tanaman hias gantung yang layak dikoleksi. Tanaman ini tampak seperti untaian permata lonjong dengan rantai kalung berwarna kemerahan.

Jika sudah tumbuh lebat, tanaman hias yang termasuk ke dalam keluarga sukulen ini akan terlihat cantik. Apalagi jika sudah menghasilkan bunga berwarna kuning cerah.

Ruby necklace atau juga yang dikenal Othonna capensis dan Little Pickles tumbuh cukup lambat. 'Little Pickles' dinamakan demikian, karena daun hijau biru gemuk satu inci yang memang mirip dengan acar kecil.

Tanaman yang berasal dari Afrika Selatan ini sebagian besar ditanam sebagai tanaman hias gantung, tetapi juga cocok untuk bebatuan atau tanaman tahunan.

Banner Gadis Depok Nikahi Bule Belanda

Tanaman ini sebenarnya tak terlalu sering memiliki masalah, karena cenderung low maintenance. Namun, bila dirawat secara sembarangan, akan membuat ruby necklace mudah mati, Bunda.

Nah, Bunda yang sedang merawat tanaman ini perlu memperhatikan faktor-faktor berikut, dirangkum dari sumber The Spruce.

1. Cahaya

Sesuai dengan namanya, ketika tanaman ruby necklace diletakkan di bawah sinar matahari langsung, daunnya akan berubah menjadi warna ungu atau merah marun yang kuat. Namun, bila ditanam dalam kondisi kurang cahaya, daunnya akan kembali menjadi hijau dan lebih tebal.

Jika Bunda tidak memiliki area yang menerima cukup sinar matahari untuk tanaman ruby necklace, maka cobalah mengendalikannya dengan meletakkan di bawah cahaya lampu yang kuat.

2. Tanah

Tanaman sukulen ini membutuhkan tanah asam yang dikeringkan baik dengan pH antara 6,0 dan 6,5. Selain itu, menggunakan campuran kaktus dan tanah sukulen yang banyak dijual di pasaran juga bisa Bunda coba.

Bunda dapat membuat campuran tanah sendiri dengan mengubah tanah pot biasa dengan banyak perlit, pasir, dan/atau batu apung untuk menyediakan drainase.

3. Air

Seperti kebanyakan sukulen, tanaman hias ini mudah rentan terhadap busuk akar, jika terlalu banyak air karena dianggap tahan terhadap kekeringan. Oleh karena itu, Bunda perlu memberi jeda pada tanaman untuk benar-benar kering di antara penyiraman.

Kemudian, ketika dirasa tanah mulai mengering, maka sirami ruby necklace secara menyeluruh, dan biarkan kelebihan air mengalir keluar dari dasar pot.

4. Suhu dan Kelembapan

Tanaman ruby necklace menyukai suhu yang cenderung lebih hangat. Dengan demikian, hindari meletakkan tanaman pada suhu di bawah 10°Celcius untuk waktu yang lama.

Selain itu, hindari meletakkan tanaman ruby necklace di pinggir jendela yang dingin atau berangin selama musim dingin yang ekstrem.

5. Pupuk

Seperti kebanyakan sukulen, ruby necklace tidak membutuhkan pemupukan teratur. Namun, untuk mendukung pertumbuhan baru, tanaman ini dapat mekar beberapa kali selama musim semi dan musim panas. Dengan demikian, gunakan pupuk yang rendah nitrogen untuk hasil terbaik.

Untuk tips lainnya, klik halaman berikutnya, Bunda!

Tertarik memelihara tanaman hias ara biola, Bun? Simak tips merawatnya dulu di video berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]


PEMELIHARAAN TANAMAN HIAS RUBY NECKLACE

Bamboo flower pot with succulent plant burro's tail against a yellow painted wall.

Foto: Getty Images/iStockphoto/brytta

6. Repotting

Umumnya, ruby necklace tidak perlu sering di-repotting dan tidak masalah bila sedikit rimbun. Jika diperlukan, lakukan repotting secukupnya setiap dua sampai tiga tahun.

Saat Bunda memilih pot untuk tanaman ini, pastikan pot memiliki lubang drainase untuk menyediakan drainase yang memadai, dan hanya selisih satu ukuran pot saat me-repotting.

Perlu diketahui, meskipun ruby necklace dapat tumbuh dengan baik di pot apa pun, namun pot terakota dianggap pilihan yang paling cocok untuk tumbuhan sukulen. Bahan ini menyerap kelebihan air di dalam tanah dan ini membuat tanaman lebih sulit untuk disiram.

7. Budidaya

Ruby necklace dapat dengan mudah diperbanyak dengan stek batang. Saat mengambil stek, pastikan setidaknya ada 2-3 simpul di setiap batang. 

Tanaman ini dapat berakar di tanah dan di air, meskipun tingkat keberhasilannya biasanya lebih tinggi di tanah daripada di air, karena kemungkinan untuk membusuk lebih kecil.

Sementara, untuk memperbanyak menggunakan tanah, Bunda bisa mengisi nampan atau pot dangkal dengan tanah kaktus atau sukulen, lalu taruh stek batang di atas tanah. Tunggu sampai akar terbentuk dan pertumbuhan baru dapat dilihat.

Disamping itu, pertahankan juga agar tanah tetap lembap untuk membantu mendorong perakaran, namun jangan sampai jenuh air.

8. Hama 

Keberadaan kutu putih dan kutu sisik merupakan penyebab masalah utama yang sering menyerang tanaman ruby necklace. Dengan demikian, rajinlah Bunda untuk memeriksa dan membersihkan setiap hama yang menempel pada tanaman.

Bila terlanjur terkena hama, Bunda bisa mengusapkan cairan alkohol, neem oil, atau obat insektisida untuk membasmi hama yang tidak diinginkan.

9. Apakah Tanaman Hias Ruby Necklace Beracun

Tidak ada informasi yang tercantum tentang toksisitas tanaman hias ruby necklace di situs ASPCA, namun sebagai kerabat dekat dari genus Senecio, yang dianggap sangat beracun bagi hewan peliharaan dan manusia saat tertelan, maka hal terbaik yang perlu Bunda perhatikan adalah hindari meletakkan ruby necklace di sekitar hewan peliharaan dan anak-anak.


(fia/fia)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda