Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Guru S2 Nikahi Sopir Truk Dahulu Dinyinyiri, Kini Bahagia Menanti Bayi

Annisa Afani   |   HaiBunda

Rabu, 14 Apr 2021 16:22 WIB

Orkid Azura baru
Kisah guru S2 nikahi sopir/ Foto: Instagram

Bunda masih ingat kisah viral mengenai pernikahan beda status Azura Orkid dan Hafis Hozahli? Azura yang seorang guru dengan gelar S2, ramai dibicarakan saat mengumumkan pernikahannya dengan sang suami yang bekerja sebagai sopir truk.

Nah, belum lama ini ada kabar bahagia yang mereka bagikan. Saat ini, Azura dan Hafis sedang menanti kelahiran anak pertama mereka lho, Bunda.

Hal tersebut Azura bagikan melalui media sosial Instagramnya, Bunda. Dalam potret USG yang ia unggah, tampaknya usia kandungan Azura tak lagi muda. Selain itu, ia mengabarkan bahwa bayinya tersebut berjenis kelamin laki-laki.

"Hal yang menakjubkan tentang menjadi orang tua adalah Anda tidak akan pernah lagi menjadi prioritas pertama Anda sendiri. - Olivia Wilde

Kami mencintaimu sayang. semoga Allah selalu melindungimu," ungkapnya, dikutip dari akun @orkid_azura pada Rabu, (14/4/2021).

Banner Menu SahurBanner Menu Sahur/ Foto: HaiBunda

Untuk diingat kembali, beberapa tahun yang lalu, Azura mengunggah foto akad nikahnya dengan Hafis di akun Twitter-nya, Bunda. Dalam keterangan yang tertulis, Azura mengakui bahwa dirinya merupakan sarjana strata 2 dan suaminya lulusan SMA.

Hantaran pernikahan mereka pun hanya di bawah Rp30 juta. Selain itu, ia juga bercerita soal omongan warga kampungnya yang menghujat orang tuanya karena pilihan Azura menikah dengan Hafis.

"Orang kampung menghujat ibu dan ayah saya, mereka bilang anak pandai nikah dengan sopir truk," kata Azura.

"Makcik, jangan hina saya nikah dengan sopir truk. Kita ini cuma hamba yang belum tentu mulia di sisi Tuhan," tambah Azura.

Cuitan Azura tersebut pun mendapat banyak dukungan dari netizen, Bunda. Bahkan, banyak di antaranya yang mendoakan supaya Azura dan Hafis langgeng sampai di surga. Tak hanya doa, ada juga yang menyarankannya untuk mengabaikan komentar nyinyir orang-orang tersebut.

Terkait masalah yang dahulu dihadapi Azura dan Hafis, sosiolog Jessi Streib mengatakan, dalam studinya terhadap pasangan yang beda 'kelas' memang ditemukan hambatan dari keluarga.

Tapi, ketika mereka resmi menikah, suami istri bisa mengatasi perbedaan itu. Menurut Streib, kehidupan mereka pun normal dan biasa-biasa saja, tak sedramatis di film-film.

Tapi, Bunda, tetap saja suami istri adalah dua orang yang berbeda. Butuh waktu bagi keduanya untuk bisa beradaptasi. Kadang-kadang, beberapa orang yang menikah dan kelasnya naik, lebih mudah beradaptasi.

Sedangkan, ketika seseorang dari kelas atas menikah dengan seseorang dari kelas bawah, mereka bisa merasakan tantangan yang lebih besar.

"Terlepas dari negosiasi yang dialami pasangan lintas kelas, cinta bisa melewati batas itu dan pasangan bisa punya kehidupan nyata yang bahagia. Dari pasangan yang saya interview, mereka bahkan sudah hidup dengan pasangannya lebih dari separuh umur mereka dan kelihatannya mereka akan tetap bahagia selanjutnya," papar Streib, mengutip Quartz.

Selanjutnya simak di halaman berikut ya, Bunda.

Bunda, simak juga alasan Susy Susanti yang jatuh cinta dengan Alan Budikusuma dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]


PESAN AZURA ORKID PADA CALON ANAKNYA

Orkid Azura baru

Kisah guru S2 nikahi sopir/ Foto: Instagram

Dahulu, beberapa waktu setelah Azura Orkida dan Hafis Hozahli menikah, Azura pernah membuat pesan khusus pada calon anaknya, Bunda. Saat itu, dirinya memang tidak secara gamblang mengatakan bahwa dirinya tengah mengandung.

Untuk Bunda ketahui, Hafis bekerja sebagai sopir truk yang mengantarkan barang seperti gas elpiji. Nah, dengan kenyataan seperti itu, Orkid menuliskan pesan mengharukan untuk calon anaknya melalui unggahan Instagram Story.

"Dear Love, kalau kamu sudah lahir nanti dan tumbuh besar, ibu berharap kamu tahu bagaimana susahnya ayahmu mencari uang. Macam-macam orang dengan perangai yang beraneka ragam dia hadapi setiap hari," kata Azura.

Dia melanjutkan, tiap hari Hafis tak pantang menyerah meski pekerjaannya cukup berat. Karena, Hafis ternyata tak hanya bertugas untuk mengemudikan dan mengantar truk berisi gas, namun juga turut menurunkannya, Bunda.

"Tiap hari ayahmu mengangkat tabung gas, truk mogok di tengah jalan, seperti itulah pekerjaan ayahmu tiap hari. Keringat sampai bercucuran membasahi baju, kadang lapar, jari pun terantuk tabung gas."

"Tolong belajar betul-betul dan jadilah orang yang sukses. Dengan cinta, ibu Orkid dan ayah," tutur Azura.

Simak informasi selengkapnya di halaman berikut ya, Bunda.

CARA MENGAJARI ANAK UNTUK HARGAI PENGORBANAN ORANG TUA

Ilustrasi orang tua dan anak

Ilustrasi anak dengan orang tua/ Foto: iStock

Anak-anak memang perlu diajari untuk menghargai apa yang sudah dilakukan orang tuanya, Bun. Pakar parenting Alyson Schafer bilang, memang wajar orang tua berharap pada anak supaya dia bisa menjadi seseorang yang sesuai dengan keinginan mereka.

Misalnya, orang tua ingin anaknya bisa berlaku baik, menghibur ayah ibunya, atau melakukan sesuatu untuk orang di sekitarnya. Hanya saja, menurut Schafer banyak orang tua yang jadi berlebihan menuntut anak.

"Pada dasarnya, anak bisa belajar menghargai dan punya belas kasih karena kita, manusia, terprogram untuk sangat peduli pada orang lain. Bahkan, batita bisa mengambi selimut untuk adik bayi yang kedinginan kan?" kata parenting educator Barbara Coloroso dilansir Today's Parent.

Untuk mengajari anak menghargai, kata Coloroso ada tujuh hal yang bisa dilakukan:

1. Mengajari anak hal simpel, misal bilang terima kasih dan minta tolong.
2. Beri contoh anak bagaimana kita menghargai seseorang.
3. Beri mereka tanggung jawab
4. Ajari mengatur keuangan, misalnya uang jajan supaya anak menghargai uang.
5. Jangan mudah membelikan anak sesuatu kecuali memang perlu
6. Hargai usaha anak, sekecil apapun, misalnya dengan memberi pujian.
7. Sabar bila anak belum bisa menghargai. Ingat, mereka masih dalam proses belajar menghargai, Bunda.


(AFN/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda