Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Tips Merawat Tanaman Hias Zig-Zag, Pastikan Tanahnya Kering Bun

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Selasa, 22 Jun 2021 04:00 WIB

Bangkok, Thailand - February 9, 2019 : Beautiful Euphorbia Tithymaloides or Redbird Cactus Plants in A Flower Pot at The Grand Palace.
Tanaman Hias Zig-zag/Foto: Getty Images/Arayabandit

Tanaman hias punggung setan atau zig-zag adalah tanaman hias tropis yang sangat populer, Bunda. Tanaman hias ini berasal dari bagian Amerika Utara yang lebih hangat dan sebagian besar daerah Amerika Tengah termasuk Florida, Meksiko, dan Karibia.

Tanaman ini memiliki daun yang beraneka ragam, Bunda. Ada yang hijau dan ada yang putih. Terkadang ada pula yang warnanya sedikit kemerahan karena cuaca yang hangat.

Tak hanya itu, tanaman zig-zag juga terlihat unik karena daunnya seperti bentuk sandal dan batangnya yang bengkok namun simetris. Tanaman ini sering disebut juga sebagai tanaman lilin natal, bunga biola, tangga Yakub, dan masih banyak lagi.

Jika daun atau batangnya dipatahkan, tanaman ini akan mengeluarkan getah yang warnanya putih seperti susu, Bunda. Kalau si kecil tak sengaja menyentuh getahnya, tidak menutup kemungkinan ia akan mengalami iritasi kulit. Jadi, sebaiknya letakkan tanaman ini yang jauh dari jangkauan mereka.

Kalau Bunda tertarik menanam tanaman hias zig-zag, ada beberapa cara dan tips yang bisa Bunda perhatikan, nih. Dilansir laman The Spruce, berikut ini adalah tips-tipsnya.

1. Cahaya

Tanaman ini akan tumbuh dengan baik jika terkena banyak sinar matahari tidak langsung, Bunda. Jadi, kalau Bunda menempatkannya di jendela yang cerah, halangi sedikit jendela dengan tirai untuk memberikan paparan yang dibutuhkan oleh tanaman zig-zag.

Jangan meletakkan tanaman zig-zag di luar rumah tanpa penghalang atau di tempat yang terang ya, Bunda. Sinar matahari langsung akan menghanguskan daun-daunan lembut yang mereka miliki.

2. Tanah

Setiap campuran tanah yang kaya akan bekerja dengan baik untuk menumbuhkan tanaman hias ini, Bunda. Yang terpenting adalah sediakan drainase yang baik, ya.

Menambahkan campuran vermikulit, lumut gambut, dan sedikit pasir, akan membantu menjaga tanah tetap lembap secara merata. Menggunakan media tanah liat tanpa glasir dengan lubang drainase di bagian bawah akan membantun memastikan drainase tanah secara efektif.

Klik baca halaman berikutnya yuk, Bunda.

Intip juga video cara membersihkan tanaman hias di rumah berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




AIR HINGGA PUPUK

Indonesia-Kuningan, February 3,2021 ; Pedilanthus tithymaloides green

Tanaman Hias Zig-zag/Foto: Getty Images/iStockphoto/Rega Reksa

3. Air

Meskipun tanaman zig-zag adalah tanaman hias tropis, namun mereka tidak menyukai tanah yang basah, Bunda. Membiarkan tanahnya sedikit kering bisa membantu tanaman ini tetap sehat, lho.

Tak hanya itu, Bunda. Tanaman ini nantinya akan bisa meniru dan beradaptasi dengan pengaturan alami yang mereka sukai.

4. Suhu dan kelembapan

Seperti kebanyakan tanaman hias tropis yang lainnya, tanaman hias zig-zag tidak bisa mentolerir suhu yang dingin, Bunda. Jadi, berikan ia tempat yang jauh dari jendela yang berangin.

Tanaman ini juga lebih menyukai suhu dengan kisaran 16 derajat celcius hingga 21 derajat celcius, Bunda. Tapi, mereka tetap bisa hidup dengan baik di suhu rendah seperti 10 derajat celcius dan suhu tinggi sekitar 26 derajat celcius.

5. Pupuk

Memberikan sedikit pupuk di musim setelah penghujan dan setiap tiga minggu atau lebih bisa membantunya menghasilkan tanaman yang sehat dan bagus di musim kemarau, Bunda. Tanaman ini tidak aktif pada musim penghujan. Jadi jangan berikan pupuk di musim hujan, ya.

Selain itu, tanaman ini juga tidak terganggu oleh banyak hama, lho. Sesekali tanaman ini mungkin hanya akan didatangi oleh laba-laba yang menjadi tanda tanaman ini mulai kusam. Jadi, bersihkan daunnya secara lembut dengan bola kapas yang dibasahi, ya.


(mua/mua)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda