Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

10 Tanda Bunda Terjebak Toxic Relationship, Jangan Dianggap Sepele

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Kamis, 02 Sep 2021 18:30 WIB

Couple having problems in relationship due to infidelity
Ilustrasi toxic relationship/Foto: iStock

Meski sudah menikah, bisa jadi hubungan yang Bunda jalin selama ini toxic atau beracun, Bunda. Kalau hubungan ini terus menerus terjadi, lama-kelamaan Bunda akan merasa lelah dan tidak akan bahagia.

Menurut seorang psikolog bernama Seth Meyers, PsyD berlisensi, orang-orang sering lupa bahwa tujuan dari hubungan adalah untuk memberikan kenyamanan dan dukungan emosional. Ketika polanya berubah, maka emosional yang terkuras akan jauh lebih besar dari manfaatnya.

"Orang sering lupa bahwa tujuan dari hubungan romantis adalah untuk memberikan rasa aman dan dukungan emosional. Ketika, sebagai sebuah pola, hubungan berhenti merasa mendukung, biaya emosional hubungan bisa lebih besar daripada manfaatnya," katanya dilihat dari laman Women's Health.

Tanda terjebak dalam toxic relationship

Ada beberapa tanda saat Bunda sudah mulai masuk ke dalam toxic relationship, nih. Melansir dari laman Women's Health dan Oprah Daily, berikut ini tanda-tandanya.

Banner resep Rp200 ribu

1. Tak memiliki kendali

Saat memasuki masa hubungan yang beracun, Bunda akan merasa dikekang dan tidak memiliki kendali atas keputusan yang seharusnya bisa Bunda ambil sendiri. Misalnya saja saat berbicara dan cara berpakaian.

"Jika Anda merasa menjalani hidup Anda dalam upaya yang terus-menerus dan penuh tekanan untuk tidak memancing reaksi negatif dari pasangan Anda, itu adalah petunjuk kuat bahwa Anda berada dalam hubungan yang beracun," ujar Katie Hood, CEO One Love Foundation.

2. Batasan yang diabaikan

Saat menikah, Bunda biasanya akan mulai menentukan batasan-batasan mana yang sebaiknya tak diabaikan oleh suami. Sayangnya, batasan yang dibuat sekuat apapun tidak akan pernah diperhatikan dalam hubungan yang beracun.

Misalnya saja saat Bunda meminta untuk tidak memposting sebuah foto liburan karena ingin menyimpannya untuk Bunda dan suami. Namun, tiba-tiba saja teman-teman Bunda menemukan foto itu di akun media sosial suami.

3. Kurangnya kasih sayang

Beberapa waktu terakhir Bunda dan suami sudah berhenti melakukan hubungan seks atau sekedar berpelukan di depan TV? Sayangnya ini adalah tanda-tanda yang perlu diperhatikan, Bunda.

Seorang penulis sekaligus psikolog, Dr. Tony Ortega, PsyD, kurang kasih sayang masih bisa menyelamatkan pernikahan, Bunda. Bunda bisa merencanakan kencan yang membuat Bunda melupakan rutinitas sehari-hari meski hanya sejenak.

4. Merasa harga diri berkurang

Kalau Bunda merasa harga diri mulai berkurang, inilah saatnya Bunda melihat dengan seksama apakah Bunda layak untuk mendapatkan hal ini. Bunda bisa tampil di depan cermin dan tanyakan pada diri sendiri apakah Bunda masih sanggup berkompromi dalam hubungan ini.

Lakukanlah perubahan dan lihat apakah suami memperhatikan perubahan yang ada di dalam diri Bunda. Kalau tidak, pernikahan Bunda mungkin beracun. Pernikahan adalah tentang membangun. Jadi, penting untuk tahu bahwa tidak boleh ada perasaan yang dikorbankan untuk mendapat kebahagiaan.

5. Perselingkuhan

Perselingkuhan adalah hal yang sulit untuk dimaafkan. Setelah melihat suami berselingkuh, ada dua hal yang bisa Bunda lakukan. Memberikan kesempatan kedua atau menyelesaikan pernikahan.

Ada beberapa orang yang tak bisa mendapatkan kembali kepercayaan dari istrinya setelah berselingkuh. Hal lain yang perlu Bunda pertimbangkan adalah komitmen dari suami agar tak mengulangi perilaku ini lagi.

Klik baca halaman berikutnya yuk, Bunda.

[Gambas:Video Haibunda]



MENYIMPAN RAHASIA HINGGA KETIDAKJUJURAN KEUANGAN

Ilustrasi ketahuan selingkuh

Ilustrasi toxic relationship/Foto: Getty Images/iStockphoto/mkitina4

6. Menyimpan rahasia

Hubungan yang beracun bisa jadi berasal dari rahasia yang disimpan dan menyakiti pasangan ketika hal itu terbongkar. Namun, bisa juga terjadi karena takut suami menyimpan banyak rahasia di belakang Bunda.

Pelanggaran kepercayaan tidak selalu sama dengan perselingkuhan, Bunda. Bergaul dengan mantan dan merahasiakannya dari pasangan juga bisa menyebabkan pernikahan jadi beracun.

7. Selalu berkelahi

Perbedaan pendapat pasti selalu terjadi dalam hubungan suami istri, Bunda. Hanya saja, perbedaan yang berujung pada perkelahian akan membuat salah satu dari Bunda dan suami merasa frustrasi, meningkatkan kebencian, dan mulai menarik diri.

Kalau sudah sering terjadi perkelahian, maka Bunda perlu mengambil langkah mundur karena ini merupakan salah satu tanda bahwa Bunda berada dalam pernikahan yang beracun.

8. Marah dalam waktu yang lama

Marah adalah emosi yang bisa menyebabkan dampak negatif, terutama dalam hubungan pernikahan. Sayangnya, rasa marah yang terlalu lama hingga menghilangkan komunikasi bisa jadi tanda-tanda Bunda berada dalam toxic relationship.

Keterbukaan dan kepercayaan adalah kunci dari hubungan yang sehat. Karena itu, masalah Bunda tak akan menemukan solusi tanpa adanya keterbukaan pada perasaan dan apa yang sedang ada di dalam pikiran.

9. Cemburu berlebihan

Kecemburuan adalah hal wajar yang terjadi dalam hubungan. Sebenarnya, kalau dilihat dari sisi tertentu, rasa cemburu bisa jadi membawa hal positif dan memperlihatkan bahwa suami benar-benar tak ingin kehilangan Bunda.

Meski begitu, rasa cemburu juga ada batasnya, Bunda. Rasa cemburu yang berlebihan dari waktu ke waktu bisa menjadi masalah dalam hubungan pernikahan.

10. Ketidakjujuran keuangan

Sebelum menikah, menentukan perencanaan keuangan adalah hal yang wajib dilakukan. Dengan adanya perencanaan, Bunda dan suami jadi lebih mudah mengatur kebutuhan dan keinginan yang perlu dibeli.

Sayangnya, hubungan yang beracun memiliki pola keuangan yang berantakan, Bunda. Misalnya saja saat suami mengambil uang dalam jumlah tertentu untuk membeli sesuatu tanpa berdiskusi terlebih dahulu dengan Bunda.


(mua/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda