
moms-life
Cara Memasak Telur yang Tepat Sesuai Jenisnya dan Kesalahan yang Umum Sering Terjadi
HaiBunda
Rabu, 05 Apr 2023 06:00 WIB

Masak resep olahan telur pilihan paling mudah saat Bunda sedang terburu-buru, entah itu telur rebus, telur orak arik, telur ceplok, atau telur dadar. Tapi, tahukah Bunda kalau memasak telur ada teknik sendiri-sendiri sesuai jenisnya?Â
Dilansir laman Eat This, Chef Yasmeen AlSawwaf berbagi informasi tentang kesalahan paling umum yang dilakukan orang saat memasak telur. Ia juga membagikan apa yang harus dan tidak boleh dilakukan ketika memasak setiap jenis hidangan telur.Â
Bunda penasaran apa kesalahan umum yang sering terjadi saat memasak telur? Simak penjabaran berikut yuk, Bunda. Inilah kesalahan dalam memasak telur yang sering terjadi.Â
Cara memasak telur sesuai jenisnya dan kesalahan umum yang sering terjadi
1. Telur rebus
AlSawwaf menyebutkan beberapa kesalahan ketika merebus telur:
- Memasak telur retak
- Memasak telur dalam panci yang pendek alias dangkal
- Tidak menambahkan air ke dalam panci
- Â Tidak menggunakan air garam
- Memasak telur dalam air mendidih
- Mengupas kulit telur saat dingin
Apabila Bunda masih melakukan beberapa kesalahan di atas, AlSawwaf menyarankan untuk memilih telur yang tidak retak saat membuat telur rebus.Â
"Pilih panci yang dalam agar telur terendam di dalam air," sarannya.
Selain itu, pastikan mengisi panci dengan air sampai menutupi telur. Setidaknya dua inci di atasnya, Bunda.
Kemudian, AlSawwaf coba menggunakan air yang diberi garam untuk merebus telur. Alasannya, air asin mendidih lebih cepat, Bunda.Â
Padahal, telur sebaiknya tak direbus sampai mendidih. Telur yang direbus bisa berisiko retak apabila direbus hingga terlalu mendidih. "Telur harus dimasak dengan api kecil," ujar AlSawwaf.Â
Didihkan air secara perlahan, ini cara terbaik untuk memastikan Bunda memasak telur rebus dengan merata.
Selanjutnya, AlSawwaf mengatakan sudah waktunya untuk mengasinkan air yang Anda gunakan untuk merebus telur karena air asin mendidih lebih cepat, tetapi Anda tidak ingin membuatnya mendidih. "Telur harus dimasak dengan api kecil," kata AlSawwaf.Â
"Ada risiko telur retak dan terlalu matang saat direbus dengan terlalu mendidih. Didihkan perlahan adalah yang terbaik untuk memastikan memasak merata," paparnya.
Pengaturan waktu juga penting ketika merebus telur, Bunda. AlSawwaf menjelaskan bahwa pengaturan waktu telur dimulai segera setelah air mulai mendidih.Â
"Misalnya, telur enam menit diberi waktu segera setelah air mendidih; baru kemudian kita bisa memulai hitungan mundur memasak," katanya.
Contoh lain adalah telur rebus. Apabila Bunda menambahkan telur ke dalam air dingin, waktu hanya dimulai setelah air mulai mendidih dan baru setelah itu Bunda dapat mulai menghitung mundur sepuluh hingga 12 menit.
2. Poached Egg (Telur apung)
AlSawwaf mengatakan kesalahan paling umum yang dilakukan orang saat memasak poached egg, yakni:
- Tidak menambahkan cuka ke cairan untuk poaching
- Memilih pot yang tidak cukup dalam untuk proses poaching
- Menggunakan air terlalu panas
- Tidak menggunakan telur segar
- Menggunakan mangkuk yang sama untuk memecahkan semua telur.
Sebagai gantinya, AlSawwaf menyarankan menambahkan garam dan cuka ke cairan untuk poaching.
"Melakukan hal ini membuat protein telur lebih cepat terbentuk dan membantu menghindari garis-garis putih menyebar ke mana-mana," katanya.
Untuk memastikan bahwa kuning dan putih telur tetap sesempurna mungkin, pecahkan setiap telur dalam mangkuk terpisah.
Ketika tiba waktunya untuk mulai memasak, AlSawwaf menyarankan untuk menggunakan panci dengan kedalaman setidaknya enam inci; ini memastikan telur memiliki bentuk yang baik.
"Masukkan telur ke dalam air mendidih, telur akan tenggelam ke dasar pada awalnya dan perlahan-lahan mengapung di atas, membentuk bentuk tetesan air mata," katanya.
Bunda membutuhkan sekitar tiga sampai empat menit untuk telur rebus sempurna. Kalau memasak lebih dari satu telur rebus ke dalam air berarti suhu akan turun, sehingga telur mungkin perlu lebih banyak waktu untuk dimasak dengan sempurna.
"Terakhir, keluarkan telur dari panci menggunakan sendok berlubang dan taruh di atas kertas hingga kering."
Untuk menggoreng telur, Bunda bisa beli minyak goreng di sini.
Lanjut baca halaman berikutnya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
CARA MEMASAK TELUR CEPLOK, ORAK-ARIK, DAN OMELET
Foto: Getty Images/iStockphoto/fcafotodigital
3. Telur ceplok
AlSawwaf memberi tahu tentang kesalahan paling umum yang dilakukan orang saat memasak telur ceplok adalah:
- Tidak menggunakan telur segar
- Tidak menggunakan minyak atau lemak
- Tidak menggunakan wajan anti lengket
- Menggunakan panas yang terlalu tinggi
- Memecahkan telur langsung di atas wajan
Bunda bisa memperbaikinya dengan menggunakan telur segar, karena itu sangat penting agar telur digoreng sempurna.
Kalau telur sudah lama, putih dan kuning telur menipis. Ini berarti putih telur akan menyebar bukannya padat dan kental dan kuning telur tidak akan menetap di atas putih telur dengan sempurna.Â
AlSawwaf juga merekomendasikan menggunakan minyak seperti mentega atau butter untuk menambah rasa pada telur yang dimasak. Menggunakan wajan antilengket juga lebih baik agar mendapat bentuk telur yang rapi.Â
Untuk suhu, baiknya telur digoreng dengan api sedang. AlSawwaf mengatakan suhu terbaik untuk menggoreng telur adalah antara 255 °F (123 derajat C) hingga 280 °F (137 derajat C).Â
"Memasak dengan panas yang tinggi berarti telur bisa menjadi coklat dan melepuh sebelum dimasak dengan benar di tengah," jelasnya.
Telur goreng harus mengkilat dan putihnya benar-benar matang dan tidak boleh melepuh atau kecokelatan, sedangkan kuningnya harus dimasak dengan benar sesuai keinginan.
AlSawwaf juga memperingatkan agar telur tidak pecah langsung di wajan. Sebagai gantinya, pecahkan dalam mangkuk terpisah untuk memastikan kuning telur tidak pecah.
Kalau Bunda ingin memasak telur dengan sisi cerah, tambahkan taburan air ke dalam panci, lalu tutup untuk mengukus telur dan memasak kuningnya.Â
Tapi, apabila Bunda lebih suka yang mudah, AlSawwaf mengatakan untuk membalik telur dengan spatula dan olesi dengan mentega hingga mencapai tingkat kematangan yang diinginkan.
4. Telur orak arik
Saat membuat telur orak-arik, AlSawwaf mengatakan kesalahan yang paling umum adalah:
- Campur keju dan bumbu ke dalam mangkuk dengan telur terlebih dahulu
- Tidak menambahkan kaldu, air, atau krim ke dalam campuran telur orak-arik
- Memasak telur dengan panas tinggi secara konsisten
- Tidak mengeluarkan telur orak-arik dari api pada waktu yang tepat
Sebagai gantinya, tambahkan sedikit kaldu, sekitar dua sendok teh per telur, ke telur kocok.
"Saat air menguap, telur akan menjadi bengkak," kata AlSawwaf.
Susu dan krim juga bisa ditambahkan ke telur kocok untuk memperkaya telur orak-arik. Dua hingga tiga menit sebelum telur orak-arik siap adalah waktu yang tepat untuk mencampur keju, bumbu, atau bahan tambahan lainnya ke dalam telur. Masukkan bahan-bahan ini saat telur hampir matang.
Selanjutnya, lelehkan minyak di atas api sedang sebelum menuangkan telur. "Telur akan mulai menggumpal segera," kata AlSawwaf. Lalu kecilkan api dan lanjutkan mengaduk campuran telur.
"Semakin rendah panasnya dan semakin konstan gerakan Anda, telur orak-arik Anda akan semakin creamy," jelas AlSawwaf.
Sebagai alternatif, AlSawwaf mengatakan Bunda dapat mengeluarkan telur sepenuhnya dari api setiap menit selama proses memasak.
Terakhir, angkat telur dari api saat sudah agak matang. AlSawwaf menjelaskan bahwa sisa panas dari wajan akan terus memasak telur orak-arik.
Jadi, kalau Bunda mengeluarkannya dari api saat sudah matang sempurna, sisa panas akan membuatnya terlalu matang.
5. Omelet
AlSawwaf mencatat ada sejumlah kesalahan yang dapat merusak telur dadar alias omelet.
- Mengocok telur terlalu banyak atau terlalu lama
- Menggunakan wajan yang terlalu kecil atau terlalu besar
- Memilih isian telur dadar yang mengalahkan rasa lembut telur daripada melengkapinya
- Tidak menyiapkan semua bahan sebelum memasak telur
- Terlambat menambahkan isian dan hiasan
- Bumbui telur dadar sejak awal
Sebagai gantinya, kocok telur sampai putih dan kuningnya menyatu. Jangan kocok sampai telur berbusa atau memasukkan terlalu banyak udara.
Untuk omelet pipih yang tidak perlu diaduk, AlSawwaf mengatakan bahwa waktu untuk menambahkan hiasan dan isian omelet adalah saat mulai memasak.
Untuk omelet yang dilipat atau digulung, isian harus ditambahkan saat omelet hampir matang.
"Anda dapat menambahkan dua sendok teh kaldu per telur atau krim ke dalam campuran telur dadar untuk mendapatkan hasil yang lebih kaya dan lebih lembut," saran AlSawwaf.
Bunda juga bisa menggunakan mentega untuk memasak omelet, tetapi minyak juga baik untuk digunakan. Terakhir, tunggu sampai telur dadar hampir selesai, untuk menambahkan bumbu.
Sekian penjelasannya, Bunda. Jangan lupa diterapkan ya!
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
Cara Memasak Nasi Liwet di Kompor, Jenis Panci Dipakai Berpengaruh Lho Bun

Mom's Life
5 Tips Memasak Pare Agar Tak Pahit, Ternyata Mudah Bun

Mom's Life
3 Tips Menggoreng Bakwan Agar Crispy, Cocok untuk Camilan Sore Bun

Mom's Life
5 Hal yang Perlu Diperhatikan saat Membuat Hotteok, Gunakan Tepung Campuran Bun

Mom's Life
Simak Bun, 3 Cara Memasak Edamame yang Benar

Mom's Life
10 Tips Dapur Sederhana agar Masak Bisa Lebih Menyenangkan
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda