Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Pfizer Temukan Obat COVID-19, Seberapa Manjur Bun?

Annisa A   |   HaiBunda

Rabu, 15 Dec 2021 17:14 WIB

A woman opens her mouth for lots of colorful pills on a spoon.
Ilustrasi Pil Obat COVID-19 / Foto: iStock
Jakarta -

Pandemi COVID-19 terlihat makin membaik. Berbagai upaya dilakukan untuk menekan laju penularan, termasuk dengan vaksinasi. Belakangan ini, peneliti juga menciptakan inovasi pil antivirus untuk pengobatan Corona.

Pil antivirus COVID-19 ini merupakan inovasi terbaru dari perusahaan farmasi dunia, Pfizer Inc. Obat COVID-19 ini digadang mampu mencegah kasus rawat inap dan kematian akibat COVID-19 sebanyak 90 persen, Bunda.

Uji tersebut juga disertai dengan analisis yang meliputi data laboratorium untuk menunjukkan efektivitas obat terhadap varian Omicron. Demikian yang tertera dalam pernyataan resmi farmasi asal Amerika Serikat itu.

Pada bulan lalu, Pfizer mengungkapkan hasil analisis uji klinis pil antivirus COVID-19 tahap awal. Analisis menunjukkan pil tersebut mampu mencegah kasus rawat inap dan kematian akibat COVID-19 sebanyak 89 persen, dibandingkan penerima plasebo pada sekitar 1.200 orang.

Analisis uji klinis kemudian memiliki data terbaru dengan menambahkan 1.000 relawan. Hasilnya, tak ada satu orang pun yang dinyatakan meninggal dunia usai menerima obat pil antivirus COVID-19 Pfizer dalam uji klinis tersebut.

Banner Resep Masakan Rp20 ribu

Obat besutan Pfizer itu diberi nama Paxlovid. Pil ini bekerja dengan cara diminum bersama ritonavir antivirus setiap 12 jam selama lima hari. Pil dapat dikonsumsi setelah pasien mengeluhkan gejala COVID-19.

Pfizer juga merilis data awal dari uji klinis kedua. Data tersebut menunjukkan bahwa pengobatan dengan memakai pil itu mampu mengurangi rawat inap sekitar 70 persen pada 600 orang dewasa yang masuk kategori berisiko COVID-19.

"Ini adalah hasil yang menakjubkan," kata Chief Scientific Officer Pfizer Mikael Dolsten dalam sebuah wawancara, dikutip dari Al Jazeera.

"Kita berbicara tentang seberapa banyak orang yang bisa diselamatkan, dan mencegah kasus rawat inap. Jika Anda menyebarkan ini dengan cepat setelah infeksi, kami cenderung mengurangi penularan secara dramatis," sambung Dolsten.

Pil antivirus COVID-19 sebenarnya bukan merupakan temuan pertama. Sebelum Pfizer, sudah ada Merck and Co yang mencoba membuat inovasi pil antivirus Corona. Namun sayangnya, perusahaan farmasi yang juga berbasis di Amerika Serikat itu hanya mampu menciptakan efektivitas obat sekitar 30 persen.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Bunda, saksikan juga video tentang penjelasan IDI mengenai vaksinasi COVID-19 untuk anak penderita diabetes:

[Gambas:Video Haibunda]

(anm/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda