Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Batuk Jadi Gejala Khas Varian Baru Corona Omicron, Waspada Bun

Annisa A   |   HaiBunda

Selasa, 14 Dec 2021 14:49 WIB

COVID-19 Pandemic Coronavirus, Asian woman wearing a mask, have a symptoms coughing and fever
Ilustrasi gejala varian baru corona Omicron / Foto: Getty Images/iStockphoto/ronnachaipark
Jakarta -

COVID-19 varian Omicron masih mengintai masyarakat dunia. Mutasi baru dari virus Corona ini telah memasuki sejumlah negara. Omicron memiliki 3 gejala yang sangat khas, Bunda.

Pusat Pengendalian Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) merilis laporan mingguan terbaru mereka bertajuk Morbidity and Mortality Weekly Report.

Dalam laporan mingguan edisi 1-8 Desember 2021 itu, CDC melaporkan tiga gejala yang paling umum diderita oleh pasien. Varian Omicron terbukti menyebabkan gejala batuk, mudah lelah, dan pilek atau hidung tersumbat.

Meski begitu, laporan menyebutkan bahwa gejala varian Omicron yang paling banyak dikeluhkan oleh pasien adalah batuk. Gejala ini dilaporkan oleh 89 persen pasien pengidap COVID-19 varian Omicron, berdasarkan data yang dihimpun CDC Amerika Serikat.

Banner Resep Masakan Rp20 ribu

Selain batuk, sekitar 65 persen pasien COVID-19 varian Omicron juga merasakan gejala tubuh mudah lelah. Kemudian disusul dengan 59 persen pasien yang mengalami pilek atau hidung tersumbat.

Sebagian besar kasus COVID-19 varian Omicron terpantau hanya mengalami infeksi yang menyebabkan gejala ringan. Namun dikhawatirkan, ada gejala parah yang akan mengikuti setelah gejala ringan.

"Dari laporan tahap awal, banyak kasus infeksi akibat varian Omicron diikuti dengan gejala ringan. Akan tetapi, seperti varian COVID-19 sebelumnya, biasanya ada jeda antara infeksi dan gejala parah yang akan mengikuti. Meski begitu, gejala turunan akibat Omicron diharap lebih ringan jika dialami orang yang sudah divaksinasi dan eks penderita SARS-CoV-2," tulis CDC.

Enggak cuma tiga gejala di atas, penelitian tersebut juga mengungkap hampir seluruh penderita COVID-19 varian Omicron mengalami gejala penyerta. Gejala ini muncul pada sebagian besar pasien.

Jumlah pasien COVID-19 varian Omicron yang mengalami gejala penyerta tercatat mencapai 93 persen. Sementara itu, hanya 7 persen di antaranya yang tidak diikuti gejala turunan.

Meski gejala yang dialami oleh pasien COVID-19 varian Omicron terbilang cukup ringan, CDC tetap mengingatkan tentang adanya potensi gangguan sistem kesehatan. Hal itu karena varian Omicron dinilai lebih mudah menular, Bunda.

Berdasarkan penelitian terbaru Economic Times, COVID-19 varian Omicron punya risiko infeksi berulang atau reinfeksi hingga tiga kali lebih besar dibandingkan varian lainnya.

Sementara, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sampai saat ini masih terus meneliti soal varian Corona Omicron yang kini telah menyebar ke puluhan negara di dunia. Oleh karena itu, CDC mengimbau kepada semua pihak untuk memperketat pengawasan terkait kehadiran varian baru ini.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Bunda, saksikan juga penjelasan IDI mengenai vaksinasi COVID-19 untuk anak penderita diabetes:

[Gambas:Video Haibunda]

(anm/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda