HaiBunda

MOM'S LIFE

Kasus Omicron Makin Tinggi, Ketahui Gejala yang Paling Banyak Dialami Pasien

Annisa A   |   HaiBunda

Kamis, 06 Jan 2022 13:08 WIB
Ilustrasi Gejala Omicron / Foto: Getty Images/iStockphoto/ronnachaipark
Jakarta -

Kasus COVID-19 varian Omicron tercatat mengalami kenaikan di Indonesia. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mencatat adanya tambahan 92 kasus konfirmasi baru hingga Selasa (4/1/2022).

Itu artinya, kasus varian baru Omicron di Indonesia sudah mencapai 245, Bunda. Belakangan ini penyebaran virus Corona jenis baru ini terjadi dengan sangat cepat.

Meski begitu, gejala COVID-19 varian Omicron dapat dipastikan terbilang cukup ringan. Total 254 kasus yang terjadi di Indonesia didominasi oleh gejala ringan hingga tanpa gejala.


"Dari hasil pemantauan, sebagian besar kondisinya ringan dan tanpa gejala. Gejala paling banyak adalah batuk (49 persen) dan pilek (27 persen)," kata juru bicara vaksinasi COVID-19 Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi, dalam siaran persnya, belum lama ini.

Meski hanya menyebabkan gejala yang relatif ringan, COVID-19 varian Omicron mendapat perhatian khusus karena tetap mengkhawatirkan. Pasalnya, varian ini menular jauh lebih cepat dibandingkan dengan varian Delta.

COVID-19 varian Omicron pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan pada 24 November 2021. Hingga saat ini, varian tersebut sudah terdeteksi di lebih dari 110 negara, dan diperkirakan bakal terus meluas.

Sebelumnya, Kemenkes RI melaporkan ada 68 kasus varian baru Omicron. Dari total 68 kasus tersebut, mereka yang terpapar varian Omicron merupakan para pelaku perjalanan luar negeri.

Sekitar 11 orang di antaranya merupakan Warga Negara Asing (WNA). Pada 68 kasus tersebut, sebanyak 29 pasien dilaporkan tidak memiliki gejala, 29 pasien lainnya sakit dengan gejala ringan, 1 pasien bergejala sedang, dan 9 pasien lainnya tanpa keterangan.

Dari total 254 kasus saat ini, mayoritas pasien yang terpapar varian Omicron di Indonesia ditemukan pada pelaku perjalanan luar negeri. Perbandingannya, 239 kasus merupakan imported case dan 15 sisanya merupakan transmisi lokal.

Satuan tugas penanganan COVID-19 juga sudah mengonfirmasi adanya transmisi komunitas. Dalam laporan mereka, case fatality varian Omicron tercatat rendah. Akan tetapi, kasus penyebaran varian ini tetap diupayakan agar dapat terkontrol.

"Sudah ditemukan kasus positif varian Omicron akibat transmisi komunitas," kata juru bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito dalam konferensi pers belum lama ini.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Simak juga penjelasan IDAI mengenai vaksinasi pada anak pengidap diabetes melalui video berikut:

(anm/som)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Amel Anak Sulung Ussy Sulistyawati Kuliah Kedokteran Hewan di IPB, Intip 5 Potret Terbarunya

Mom's Life Amira Salsabila

16 Th Menikah, Ternyata Ini Alasan Dea Ananda Merasa Cukup Punya Satu Anak

Kehamilan Annisa Karnesyia

Perceraian Alot, Chikita Meidy Buka Chat Suami soal Tunggakan KPR Rp43 Juta

Mom's Life Annisa Karnesyia

Jam Tidur Terbaik agar Tinggi Badan Anak Bertambah

Parenting Novita Rizki

Resep Bolu Kukus Mekar Karamel Anti Gagal, Cocok untuk Camilan di Rumah

Mom's Life Ajeng Pratiwi & Randu Gede

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

5 Penyebab Curah Hujan Meningkat Meski Masuk Musim Kemarau Agustus

Demi Anak, 81 Persen Orang Tua Rela Berutang hingga Alami Stres Berat

Dampak Gempa Bekasi, Puluhan Rumah Rusak & Perjalanan KRL Sempat Tertahan

Amel Anak Sulung Ussy Sulistyawati Kuliah Kedokteran Hewan di IPB, Intip 5 Potret Terbarunya

Jam Tidur Terbaik agar Tinggi Badan Anak Bertambah

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK