Kisah di Balik Sambal Bu Rudy yang Legendaris, Ternyata Pendirinya Tak Tamat SD

Produk sambal Bu Rudy sudah dikenal luas di masyarakat. Di balik popularitas sambal tersebut, ada sosok Bu Rudy yang punya kisah inspiratif nih, Bunda.

Ie Lanny Siswadi, atau yang lebih dikenal dengan Bu Rudy merupakan wanita asal Madiun kelahiran 10 Oktober 1953. Ia berasal dari keluarga biasa dan sempat mengalami kesulitan ekonomi hingga harus putus sekolah.

Bu Rudy hanya menyelesaikan sekolahnya hingga di bangku 3 SD, Bunda. Ia harus berhenti sekolah karena sang Ayah sudah sakit-sakitan. Sedangkan sang Bunda, tak memiliki penghasilan pada saat itu.

Sebagai anak sulung, Bu Rudy harus berjuang keras mencari nafkah demi menghidupi keluarga. Ia sudah merasakan sulitnya mencari uang di usia 10 tahun. Meski begitu, ia sangat giat melakukan pekerjaan apa pun demi bertahan hidup.

"Kelas 3 SD berhenti sekolah. Ikut orang dahulu (kerja) 10 tahun. Karena enggak punya kepandaian ya, jadi menurut aku jual tenaga. Bukan jual kepandaian," cerita Bu Rudy di acara Sobat Misqueen Trans7.

Suaminya yang biasa disapa Pak Rudy juga mengakui bahwa sang istri merupakan sosok wanita tangguh. Ia sangat mengagumi Bu Rudy yang selalu bekerja keras demi keluarga. Pak Rudy menilai istrinya sebagai wanita yang pandai mencari peluang.

"Tapi ibu ini memang pintar cari peluang. Di umur 10 tahun ya, orang tua lelaki sudah sakit, orang tua perempuan tidak berpenghasilan. Dia anak pertama harus berusaha. Jadi dia mencari pelung itu sampai sekarang," ujar Pak Rudy.

"Dahulu menganggur bantu tetangga jual dawet, ya cuci piring, semua dikerjakan," sambungnya.

Setelah menikah, Bu Rudy mendapatkan banyak bantuan dari Pak Rudy untuk mencari nafkah. Mereka membuka bisnis toko sepatu di Pasar Turi pada 1983 silam. Hal itu menjadi sumber penghasilan mereka selama satu dekade, Bunda.

"Jualan sepatu di pasar, berdua sama suami 20 tahun lebih. Toko sepatunya masih ada sampai sekarang diurus sama menantu," kata Bu Rudy.

Sukses menjalankan bisnis sepatu, Bu Rudy tak mau bertahan hanya dengan menjalankan usaha tersebut. Ia melebarkan sayap ke bidang kuliner yang sangat ia gemari. Ia pun memulai bisnis sambal yang kini menjadi salah satu produk fenomenal. Baca di halaman berikutnya, Bunda.

Saksikan juga video kisah inspiratif dari Crazy Rich Lebak yang sukses berbisnis:

[Gambas:Video Haibunda]

BERJUALAN SAMBAL

Bu Rudy Pemilik Sambal Bu Rudy/Foto: Instagram @siswadiielanny

Sepuluh tahun berlalu, Bu Rudy kemudian mencoba terjun ke bisnis kuliner. Kecintaannya pada bidang kuliner membuatnya terinspirasi untuk membuat sambal. Kepiawaian Bu Rudy dalam mengolah sambal membuat produknya sangat disukai masyarakat.

Saat ini, Bu Rudy bisa mengolah 400 kilogram cabai untuk dijadikan aneka jenis sambal. Tak hanya sukses menjual sambal ke seluruh Indonesia, saat ini Bu Rudy sudah membuka usaha rumah makan dan pusat oleh-oleh.

Bu Rudy memiliki cabang terbesar di Surabaya. Di sana, ia menjual berbagai macam oleh-oleh khas Jawa Timur, serta aneka sambal buatannya. Bu Rudy juga memiliki dapur besar untuk kebutuhan konten memasak.

"Pertama juga aku yang ke pasar cari cabai berkualitas bagus, tapi akhirnya menemukan supplier yang bagus, sampai akhirnya sekarang pakai dia terus. Pertama juga aku yang produksi sambal, lama-lama ini Johan (anak Bu Rudy) yang meneruskan," ungkap Bu Rudy.

Menurut Bu Rudy, kecintaan terhadap kuliner membuatnya setia menjalankan bisnis sambal hingga saat ini. Bagi Bu Rudy, ia tak pernah mengincar uang dan kekayaan. Ia lebih bahagia apabila produk sambal buatannya banyak dikenal oleh masyarakat.

"Aku memang semangat. Jadi aku tetap ingin kesuksesan aku ini dikenal orang. Aku paling suka itu. Bukan karena aku mengejar uang. Kalau uang dikejar, itu tidak ada berhentinya. Tetapi kecintaanku dengan kuliner ini bikin aku makin semangat. Aku ini sangat tekun sekali," tuturnya.

Sementara itu, Pak Rudy selalu mementingkan nilai kejujuran dalam berbisnis. Menurut Pak Rudy, kunci suksesnya adalah karakter jujur dan kemampuan bersosialisasi, "Kalau dari aku ya, jujur dan banyak teman."

Kini menjadi pasangan sukses, Bu Rudy dan Pak Rudy menghabiskan masa tuanya di rumah mewah. Meski begitu, keduanya masih tetap menghabiskan waktu dengan cara sederhana.

Pak Rudy kerap pergi memancing untuk mengisi waktu luang. Sementara itu, Bu Rudy masih sibuk mengurus bisnis sambalnya di toko. Di sela-sela waktu luang, ia akan menghibur diri dengan pergi ke tempat permainan.

"Kalau sudah capek kerja aku suka pergi ke Timezone. Aku kalau jenuh tuh main itu lho, yang capit anak-anak. Memang aku kalau menghilangkan capek ke sana. Apalagi kalau bapak lagi mancing, di rumah enggak ada orang. Mending aku main sore-sore. Aku main sambil menunggu di sana," ujarnya.