Eks Kepala Pelayan Diana Sebut Pangeran Harry Akan Marah Jika Camilla Jadi Ratu

Beberapa waktu lalu, Ratu Elizabeth II mengumumkan dukungannya terhadap Camilla. Di malam malam Platinum Jubilee-nya, Ratu merilis pernyataan yang mengungkapkan bahwa ia berharap dengan tulus agar Duchess of Cornwall menjadi Ratu ketika suaminya, yakni Pangeran Charles menjadi Raja.

Terkait hal tersebut, sahabat mendiang sekaligus eks kepala pelayan Putri Diana, yakni Paul Burrell, angkat suara. Ia mengatakan bahwa Pangeran Harry akan marah dengan keputusan tersebut.

Katanya, ditunjuknya Camilla menjadi Ratu dan bisa mengulangi trauma masa kecil anak kedua Putri Diana, Bunda. Terlebih lagi, ketika Camilla menikahi Charles pada 2005 silam, sebuah pernyataan mengatakan bahwa dia akan menggunakan gelar Putri ketika suaminya naik takhta, bukan Ratu.

Pernyataan tersebut ada karena saat itu popularitasnya turun dan menjadi sorotan usai terungkap berselingkuh dengan Charles. Perselingkuhan ini terjadi selama pernikahan Charles dengan Diana berjalan.

Mengutip dari Metro, sejauh ini Pangeran Harry belum bereaksi secara terbuka terhadap pernyataan Ratu. Paul Burrell mengatakan dengan yakin bahwa adik Pangeran William itu tidak akan senang dengan berita tersebut.

"Ini akan seperti memicu kemarahan Pangeran Harry, dia akan marah," katanya pada majalah Closer, dikutip Rabu (16/2/2022).

Lebih lanjut, Paul Burrell ungkap bahwa keputusan tersebut bisa membuat Pangeran Harry merasa terkhianati. Terlebih, ibundanya lah yang seharusnya menjadi Ratu selanjutnya.

"Meskipun saya tidak berpikir dia meremehkan Camilla sebagai pribadi, saya pikir itu akan membuatnya kesal dan dia akan merasa dikhianati bahwa dia sekarang akan menjadi Ratu ketika itu seharusnya menjadi ibunya. Dia akan marah besar," sambungnya.

Paul Burrell juga mengatakan bahwa diamnya Pangeran Harry bukan berarti benar-benar tak menanggapi. Katanya, pria kelahiran Inggris, 15 September 1984 itu pasti ingin menyampaikan sesuatu.

"Meskipun dia dan Meghan Markle (istrinya) menerima berita itu dengan diam, saya pikir dia akan benar-benar memiliki sesuatu untuk dikatakan tentang ini dan itu akan mengulangi banyak trauma masa kecil," tuturnya.

Di sisi lain, pada akhir tahun ini Pangeran Harry akan merilis sebuah buku memoar selayaknya autobiografi, Bunda. Karyanya tersebut dijanjikan berisi kejujuran dan sepenuhnya akurat.

Simak kelanjutannya di halaman berikut ya, Bunda.

Bunda, simak juga fakta di balik wawancara Putri Diana yang membuat publik terkejut dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

BUKU PANGERAN HARRY AKAN MENCERITAKAN KEJUJURAN

Foto: Instagram @dukeandduchessofcambridge

Buku tersebut berpotensi meledak dan diterbitkan menjelang Natal. Paul Berrell yakin bahwa nantinya Camilla akan diangkat dalam buku itu. Ia bahkan memprediksi bahwa Pangeran Harry dan Meghan Markle nantinya akan mendapat banyak sorotan dan wawancara TV yang mengejutkan.

"Saya pikir berita baru-baru ini akan mengulangi perasaan lama dan membawa kembali kenangan yang tidak menyenangkan dan trauma masa kecil, kemungkinan itu akan ada di bukunya."

"Saya benar-benar berpikir Harry akan memberi tahu dunia apa yang dia pikirkan dan rasakan tentang Camilla dan skandal perceraian yang sangat memukulnya. Ini adalah kesepakatan besar yang dia tandatangani, jadi dia harus mengirimkan dan memberikan detail pribadi sebanyak mungkin. Saya yakin kita akan memiliki wawancara TV dari Harry dan Meghan, lebih banyak yang mengejutkan, bocoran-bocoran, pers dalam persiapan untuk rilis buku juga," sambungnya.

Sementara itu, seorang teman Pangeran Harry juga memberikan pendapat. Menurutnya di dalam buku tersebut nantinya akan memperjelas perasaan sang pangeran tentang Camilla.

"Dia punya banyak hal untuk dikatakan tentang itu. Orang-orang mengira dia tidak menonjolkan diri untuk menghormati keluarga, tapi bukan itu," katanya pada Sunday Mirror.

"Dia sedang menulis buku. Dia mendapat kesepakatan buku jutaan pound dan dia menyimpan banyak pendapatnya untuk itu. Kesepakatan memoar menyatakan bahwa itu harus mencakup rincian pribadi pengaturan pribadi dan keluarga."

"Dan itu akan menjadi pandangan yang sangat intim tentang perasaannya tentang keluarganya dan apa yang telah merusak hubungan itu," sambungnya.