Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

7 Fakta Film Crazy Rich Asians, Asal Muasal Latah Istilah Crazy Rich di Indonesia

Annisa Afani   |   HaiBunda

Rabu, 16 Mar 2022 19:45 WIB

Film Crazy Rich Asians
Crazy Rich Asians/Foto: Dok. Warner Bros via IMDb

Julukan crazy rich makin sering terdengar. Hal ini mengingatkan kita pada salah satu judul film bagus berjudul mirip, yakni Crazy Rich Asians.

Bunda pernah menonton film ini? Crazy Rich Asians ini bisa dibilang sebagai salah satu alasan mengapa julukan crazy rich tersebut semakin sering terdengar di Indonesia.

Penasaran dengan film ini? Simak fakta-fakta Crazy Rich Asians yang sudah HaiBunda rangkum dari berbagai sumber sebagai berikut, ya:

1. Alur cerita

Crazy Rich Asians bercerita tentang kisah Rachel Chu (Constance Wu) yakni seorang profesor bidang ekonomi keturunan China-Amerika. Ia diundang ke kota kelahiran sang kekasih, Nick Young (Henry Golding) untuk menemani Nick ke Singapura dan menghadiri pernikahan sahabatnya yakni Colin (Chris Pang) dan tunangannya, Araminta (Sonoya Mizuno).

Sehari setelah tiba di Singapura, Rachel mengunjungi teman kuliahnya, Goh Peik Lin (Awkwafina). Goh Peik Lin amat terkejut ketika Rachel memberi tahu mereka bahwa ia berkencan dengan Nick Young.

Peik Lin menjelaskan riwayat kekayaan keluarga Nick di acara pernikahan Colin. Ia bahkan memperingatkan Rachel bahwa keluarga besar dan teman-teman Nick akan mengkritik dan mengejek Rachel meskipun Rachel tidak memedulikannya.

Banner Grace Tahir Crazy Rich AsliBanner Grace Tahir Crazy Rich Asli/ Foto: HaiBunda/Annisa Shofia

Tak disangka, perjalanan itu menjadi sesuatu yang mengejutkan untuk Rachel kala mengetahui Nick ternyata benar-benar berasal dari keluarga kaya raya. Rachel juga datang ke rumah nenek Nick dan ia bertemu dengan ibunda sang kekasih, Eleanor Young (Michelle Young).

Dalam pertemuan itu, Rachel mengetahui dengan jelas bahwa Eleanor membencinya karena bukan berasal dari orang kaya. Di sisi lain, Rachel juga menghadapi masalah lain. Nick yang tampan, pintar, dan kaya raya itu membuat semua perempuan lajang kelas atas di Singapura begitu memujanya.

Saat para perempuan itu mengetahui keberadaan Rachel, mereka berusaha untuk menjatuhkan Rachel. Begitu pula dengan ibu Nick yang tidak merestui hubungan anaknya dengan Rachel.

2. Diangkat dari novel

Film Crazy Rich Asians diadaptasi dari novel laris karya Kevin Kwan dengan judul sama, Bunda. Film drama komedi romantis ini disutradarai oleh Jon M. Chu, sedangkan skenario filmnya ditulis oleh Peter Chiarelli dan Adele Lim.

Saat ditayangkan pada 2018 lalu, film ini meraup lebih dari US$238 juta atau sekitar Rp3,3 triliun (dalam kurs Rp14 ribu) dari pemutaran global. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan dengan ongkos pembuatannya yang mencapai US$30 juta (Rp427 miliar).

Pencapaian itu menjadikan Crazy Rich Asians sebagai film komedi romantis terlaris sepanjang 2010-an, dan menerima ulasan positif untuk penampilan para pemeran, skenario, dan desain produksinya.

3. Terima banyak penghargaan

Film Crazy Rich Asians juga menerima banyak penghargaan, termasuk nominasi Golden Globe Awards ke-76 untuk Best Motion Picture-Musical or Comedy dan Best Actress in a Motion Picture-Comedy or Musical berkat akting Constance Wu.

Tak hanya itu, film ini juga memenangkan sejumlah piala. Mulai dari kategori Best Comedy di Critics' Choice Awards 2019, Best Production Design in a Contemporary Film di Art Directors Guild Awards 2019, hingga Excellence in Contemporary Film dalam Costume Designers Guild Awards.

Simak kelanjutannya di halaman berikut ya, Bunda.

Bunda, simak juga alasan Grace Tahir putri konglomerat dan yang jadi direktur RS, enggan disebut crazy rich dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



BUSANA DAN LOKASI SYUTING

Crazy Rich Asians

Crazy Rich Asians/Foto: Instagram @crazyrichasians

4. Busana mewah

Yang menarik, film ini dibuat dengan detail yang benar-benar menunjukkan sisi crazy rich, Bunda. Bagaimana tidak, mengutip dari Vulture, rancangan busana yang dipakai di dalamnya sampai ditangani langsung oleh oleh Mary Vogt dan Andrea Wong menjabat sebagai konsultan dan ahli pembeli busana senior.

Mereka menggunakan gaun dan pakaian dari perancang busana ternama seperti Ralph Lauren, Elie Saab, Dolce & Gabbana, Valentino, dan Christian Dior. Penampilan busana dalam film ini dipengaruhi oleh film lainnya yang dikutip oleh Jon Chu, termasuk The Wizard of Oz, Cinderella, dan In the Mood for Love.

Enggak hanya itu, terdapat pulihan 30 penata rias artis dipekerjakan untuk merias aktor yang sedang melakukan pengambilan gambar ketika berada dalam terik panas dan musim yang lembap saat menggunakan pakaian yang ditentukan.

Pemilihan busana tentunya juga dilandasi dengan riset. Sebelum ke Malaysia, Mary menerima permintaan bantuan dan Kevin Kwan yang berbagi foto-foto lama keluarganya untuk menjelaskan bagaimana masyarakat orang kaya lama di Singapura sangat berkelas dan elegan.

Foto yang ditunjukkan berkebalikan dengan keluarga crazy rich Goh Peik Lin yang termasuk orang kaya baru. Mereka hanya membuang-buang uang hanya untuk sekadar memamerkan kekayaannya.

Andrea Wong menunjuk perancang-perancang di Kuala Lumpur kepada Mary, yang tidak hanya bersumbangsih kepada busana, tetapi juga wawasan akan busana masyarakat kelas atas setempat.

5. Lokasi syuting

Pengambilan gambar utama atau syuting film ini dimulai pada 24 April 2017 dan selesai pada 23 Juni, Bunda. Pengambilan film dilakukan di sejumlah tempat di Malaysia, yakni Kuala Lumpur, Langkawi, Penang serta di Singapura.

Produser Tim Coddington menghubungi Biscuit Filmswork untuk mencari lokasi potensial di Malaysia yang mirip dengan foto-foto mansion atau wastu di Thailand yang ia miliki. Untungnya, Biscuit Filmworks meyakinkannya untuk beralih tempat ke Malaysia, yang secara budaya lebih mirip dengan Singapura sesuai dengan latar dari novel aslinya.

Dalam film, rumah leluhur keluarga Nick berlatarkan di Tyersall Park di Singapura. Sebetulnya, itu difilmkan di dua wastu terbengkalai yang membentuk Carcosa Seri Negara di dalam Taman Botani Perdana di Kuala Lumpur.

Adegan di dalam bangunan difilmkan di sebuah gedung. Jika ada adegan di luar bangunan, maka syutingnya dilakukan di gedung lain.
Mengutip dari CNN, aslinya gedung-gedung tersebut dibina sebagai tempat tinggal Komisioner Tinggi Inggris untuk Malaya pada awal abad ke-20 dan akhir-akhir ini digunakan sebagai hotel butik sebelum akhirnya ditutup pada 2015.

Simak kelanjutannya di halaman berikut ya, Bunda.

JULUKAN CRAZY RICH

Crazy Rich Asians

Crazy Rich Asians/Foto: Instagram @crazyrichasians

6. Happy ending

Semua orang suka dengan akhir cerita yang indah ya, Bunda. Di pertengahan cerita, film Crazy Rich Asian ini sempat membuat penonton pesimis dengan akhir kisah cinta Nick dan Rachel.

Terlebih lagi ketika scene Rachel bertemu Eleanor di ruang mahjong dan memberitahunya bahwa ia menolak lamaran Nick. Alasannya, ia tak ingin membuat hubungan Nick dengan keluarganya hancur jika hubungan asmara mereka tetap berlangsung. Ia sempat ikhlas jika Nick harus menikahi wanita lain yang cukup untuk Eleanor.

Dalam permainan mahjong bersama ibunda Nick, Rachel sengaja kalah dan meninggalkan ruang tersebut dan memutuskan naik pesawat untuk kembali ke New York City. Akan tetapi perjalanan mereka pada akhirnya dihalangi oleh Nick dan melamarnya Rachel dengan cincin miliki Eleanor. Ya, ibunda Nick pada akhirnya memberikan restu pada keduanya.

Rachel pada akhirnya mau tinggal di Singapura satu malam lagi untuk pesta pertunangannya dengan Nick. Eleanor pun tampak begitu menerima Rachel untuk bergabung dalam keluarganya.

7. Sebutan crazy rich

Di Indonesia, sebutan crazy rich semakin kencang terdengar sejak film ini ditayangkan, Bunda. Masyarakat latah menjuluki seseorang yang terlihat menghamburkan uang seperti tokoh Goh Peik Lin.

Tokoh Goh Peik Lin dan keluarganya memang menganggap uang sebagai hal yang mudah didapatkan sehingga mudah pula menghamburkannya. Cara tersebut secara tidak langsung menjadi cara agar dikenal sebagai orang kaya.

Karakter Goh Peik Lin ini tentunya amat berbeda dengan Nick Young. Pria yang lahir dari latar belakang keluarga yang kaya raya alias old money ini justru terlihat lebih lowkey.

Jadi, dari keduanya kita bisa terlihat mana yang benar-benar orang kaya dengan yang tidak, ya? Bagaimana menurut Bunda?


(AFN)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda