Culture Shock Ayu Dewi Nikah dengan Konglomerat, Sempat Pusing Urus Rumah Tangga

Ayu Dewi dan Suami / Foto: Instagram Ayu Dewi

Ayu Dewi telah menjalani peran sebagai seorang istri dan Bunda selama 10 tahun. Pada 2012 silam, ia dinikahi oleh seorang putra konglomerat bernama Regi Datau.

Regi Datau merupakan anggota keluarga Gobel, salah satu konglomerat terpandang di Indonesia. Perbedaan kehidupan yang kontras membuat Ayu Dewi sempat mengalami culture shock setelah menikah.

Ayu Dewi bercerita, ia terlahir dari keluarga biasa-biasa saja. Ia merupakan anak tunggal di keluarga. Ayu yang sibuk bekerja di dunia hiburan, menjadi tidak biasa mengurus rumah tangga.

"Jadi ibu rumah tangga menurut gue berat. Enggak mudah bagi seorang wanita. Gue baru menyadari fungsi ibu atau istri sesungguhnya setelah menikah. Karena dari dulu gue pikir wanita pekerja ya bekerja, menikah tetap bekerja. Tapi ternyata peran utama setelah menikah itu mengurus rumah," ujarnya, dikutip dari kanal YouTube TS Media, Rabu (23/3/2022).

Sebelum menikah, calon suami tidak menyuruh Ayu Dewi untuk meninggalkan pekerjaannya. Ayu diizinkan untuk tetap bekerja, Bunda. Ia hanya berpesan agar Ayu tetap dapat mengurus anak dan rumah tangga.

Namun, ia sempat kaget ketika baru menikah dengan putra konglomerat. Hal-hal kecil seperti mempersiapkan makan, menjadi tantangan tersendiri bagi Ayu. Apalagi, gaya hidup sang suami sangat berbeda dengan dirinya.

"Gue tuh biasa hidup sederhana yang setiap hari tuh makan sayur bayam sama nasi sudah beres. Tapi kebetulan, gue berpasangan dengan orang yang kayaknya kalau di meja makan cuma ada nasi sama satu lauk itu kurang. Inginnya banyak (lauk)," ungkap Ayu.

Ayu bercerita, Regi Datau sudah terbiasa makan dengan banyak lauk-pauk sejak masih kecil. Hal itu membuat Ayu harus banyak belajar untuk membuat berbagai macam hidangan komplit.

"Gue kawin sama orang yang kalau dari kecil makan kayak lagi hajatan, ada nasi, lauk, sayur-mayur, sambal. Itu jujur saja sampai dua tahun ke belakang, gue masih nyontek menu ke ipar gue biar setiap hari ganti. Kan gue enggak ngerti, pasangan opor apa ya?" tuturnya.

Hal sebaliknya juga sering terjadi dan membuat Ayu merasa berada di situasi yang serba salah, "Pernah juga ada daging, ikan, dan sayur. Dia malah tanya kalau sudah ada daging, kenapa ada ikan? Mubazir katanya."

Tak hanya soal makanan, Ayu juga harus belajar menjaga kerapian rumah. Pasanya, suami Ayu merupakan pria yang sangat rapih dan disiplin. Baca di halaman berikutnya, Bunda.

Saksikan juga video tentang rumah tangga Artika Sari Devi dan Baim di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]

SIKAP SUAMI YANG BIKIN CULTURE SHOCK

Ayu Dewi dan Suami / Foto: Instagram: @mrsayudewi

Suami Ayu Dewi yang dibesarkan di keluarga orang kaya selalu menjunjung tinggi nilai kerapian. Hal itu terasa sedikit berbeda bagi Ayu Dewi.

"Gue kan kebetulan hidup bertiga dari kecil enggak pernah pakai ART. Kalau jajan nih suka ditaruh lagi di kulkas buat nanti. Tapi suami gue rapi, tipenya langsung dibuang. Kalau mau disimpan harus pakai wadah lain," terangnya.

Selain itu, Ayu Dewi juga mengalami culture shock terkait urusan domestik. Mengurus rumah tangga tak sekadar memasak dan membersihkan rumah saja. Ia juga harus mengatur para pekerja yang ada di rumahnya.

Hal itu membuat Ayu Dewi merasa cukup pusing. Pasalnya, ia terbiasa hidup mandiri tanpa mengandalkan asisten rumah tangga. Ia pun tidak tahu bagaimana cara mengatur mereka yang bekerja di rumahnya.

"Gue waktu hidup bersama orang tua, konsepnya benar-benar bersama dan tidak ada orang luar. Gue enggak punya sopir, gue enggak punya mbak. Jadi gue tidak tahu cara mengatur staf di rumah," kata Ayu.

"Gue sih bilangnya derita dendam miskin. Dahulu apa-apa enggak punya, sekarang duaar! Niatnya sih bantu-bantu ya, tapi setelah gue pikir memang banyak ya (ART)," ungkapnya.

Menjalani kehidupan sebagai anak tunggal membuat Ayu cukup tertantang ketika harus menjalani peran istri dan Bunda tiga anak. Baca di halaman berikutnya.

KINI SUDAH TERBIASA

Ayu Dewi dan Putrinya / Foto: Instagram

Ayu Dewi dan Regi Datau kini sudah dikaruniai tiga orang anak. Tak hanya mengemban peran sebagai istri, ia juga harus menjalankan tugas merawat anak dan mengurus segala keperluan rumah tangga.

Ayu mengaku, sebagai anak tunggal ia tidak terbiasa mengurus rumah tangga. Sebab sejak kecil, segala urusan rumah tangga dipegang oleh mendiang Ibunda. Ayu yang sibuk bekerja, membuat ia lebih lihai mengatur urusan pekerjaan ketimbang urusan rumah.

"Gue dari kecil tidak terbiasa mengatur dan membuat sistem di rumah. Jadi yang gue buat itu sistem di kantor. Gue berpikir rumah seperti tempat saya dahulu tinggal. Tapi ternyata gue enggak tahu cara mengurusnya gimana. Dahulu gue pulang, makan, pergi (kerja) lagi. Enggak pernah membersihkan kandangnya, karena itu semua diurusin nyokap," tutur Ayu.

Wanita 37 tahun itu bercerita, ia tidak pernah dibebani kewajiban untuk mengurus rumah tangga. Ia pun sibuk bekerja dan menikmati statusnya sebagai wanita karier. Hal itu membuat Ayu tidak memahami banyak hal soal urusan domestik.

"Bukannya disuruh kerja, tapi memang gue sukanya kerja dan tidak ada obligasi untuk bekerja di dalam rumah, mengurus urusan domestik, bayar listrik itu gue tidak mengerti," kata Ayu.

Namun sejak sang Bunda meninggal dunia, Ayu mulai memahami perannya secara perlahan. Sedikit demi sedikit, Ayu menerapkan apa yang Ibunda lakukan saat mengurus rumah tangga. Ia pun mampu melakukannya dengan lebih baik saat ini.

Ayu Dewi juga sudah mendidik putrinya untuk mengenal pekerjaan rumah tangga sejak dini. Sebab, ia tidak mau sang putri tumbuh seperti dirinya yang tak terbiasa dengan urusan rumah tangga.

"Karena yang paling besar perempuan, saya ajarkan kalau abis makan dibereskan ke belakang. Gue tidak mau dia tumbuh jadi seperti gue, untuk urusan domestik. Gue tidak mau dia tidak sensitif dalam hal rapi-rapi," tuturnya.