MOM'S LIFE
Masih Mahal, Ini 5 Tips Memasak Makanan Sehari-hari Irit Minyak Goreng
Melly Febrida | HaiBunda
Kamis, 12 May 2022 09:20 WIBHarga minyak goreng yang lumayan tinggi tentu membuat sejumlah Bunda lebih memilih mengirit penggunaan minyak. Bunda bisa saja mengolah masakan dengan rebus atau kukus, namun ada beberapa masakan yang enaknya digoreng.
Sejumlah lauk lebih enak digoreng, seperti ayam ungkep lengkuas goreng atau ikan goreng. Bahkan tempe dan tahu saja, lebih nikmat jika digoreng. Lalu, bagaimana caranya supaya bisa mengirit minyak goreng?
Salah satu langkah untuk mengirit minyak, biasanya dengan menggunakan minyak lebih dari sekali. Dikutip dari buku 50 Resep Hidangan Tanpa Minyak Tanpa Menggoreng Berbahan Dasar Sayur, Tahu Tempe, Daging, Ayam, dan Seafood oleh Threes Emir, dituliskan bahwa minyak kelapa dan kelapa sawit yang sudah digunakan (jelantah) masih dapat digunakan lagi.
Namun, asalkan disimpan di dalam wadah tertutup dan telah dibersihkan dari sisa-sisa gorengan yang tertinggal. Penggunaan minyak berulang ini disarankan hanya tiga hari dari waktu pertama pemakaian.
Kalau Bunda menggoreng makan berbumbu rempah, terutama yang mengandung kunyit, minyak bekas gorengannya akan berubah warna dan kental. Minyak ini sebaiknya tidak digunakan lagi karena dikhawatirkan mengandung senyawa toksik yang dapat menimbulkan kanker.
Umumnya, minyak bekas menggoreng harus diganti dengan minyak yang baru, jika sudah berubah warna menjadi kecokelatan atau kehitaman. Selain itu jika minyak sudah berbau sangat kuat, mengepulkan asap berlebihan pada suhu normal, dan muncul buih berlebihan di sekitar makanan yang sedang digoreng.
"Sebaiknya teliti dulu warna minyak sebelum digunakan, jangan gunakan jika warnanya gelap atau hitam. Minyak juga harus dibuang jika berbau tengik, kental, atau lengket," ujar Pakar nutrisi dari Raffles Diabetes & Endocrine Centre Singapura, Bibi Chia, dikutip dari Asia One.
Dengan harga minyak yang terbilang mahal ini, Bunda mungkin lebih memilih menggoreng dengan sedikit minyak atau genangan minyak yang sedang.
Dilansir The Spruce Eat, dalam penggorengan shallow frying, Bunda memasukkan sedikit minyak ke dalam wajan, minyak dipanaskan, dan kemudian makanan ditambahkan dan dimasak. Makanan yang digoreng tidak tenggelam di dalam minyak, tapi ukuran tinggi minyaknya kira-kira hanya sepertiga dari tinggi makanan.
Ini berbeda dengan menumis, yang menggunakan lebih sedikit minyak. Dalam penggorengan dangkal, makanan harus tidak terganggu selama beberapa menit di dalam wajan sehingga kerak dapat terbentuk. Cara ini makanan dapat berwarna kecokelatan dan bagian dalamnya matang, dengan kerenyahan yang tepat.
Agar berhasil menggoreng dengan shallow frying, minyaknya harus cukup panas sehingga makanan langsung mendesis begitu masuk ke wajan. Namun, jangan terlalu panas yang membuat bagian luarnya menjadi cokelat sedangkan bagian dalamnya tidak matang.
Untuk menguji suhu minyak, Bunda dapat menjatuhkan sedikit air ke dalam wajan. Jika airnya mendesis dan langsung menguap, berarti minyak sudah siap digunakan. Ketika minyak berada pada suhu yang tepat, makanan tidak menyerap banyak minyak saat digoreng.
Penggunaan wajan juga mempengaruhi iritnya penggunaan minyak, Bunda. Gunakan panci dengan sisi lurus yang tingginya minimal 2 inci, sisi wajan harus naik sekitar 1 1/2 inci di atas minyak.
Jangan memadati wajan karena ini akan mengurangi terlalu banyak suhu minyak. Saat makanan siap dibolak-balik, suara penggorengan berkurang, dan gelembung turun drastis. Makanan akan berwarna kecokelatan.
Gunakan spatula untuk membalik makanan dan masak di sisi yang lain sampai juga kecoklatan. Bunda dapat menggunakan termometer makanan instan untuk memeriksa suhu makanan. Tiriskan makanan yang digoreng di atas tisu segera setelah minyaknya habis.
Baca tips selengkapnya di halaman berikutnya ya, Bunda.
Simak juga video cara menyimpan kurma agar tahan lama:

TIPS MEMASAK IRIT MINYAK GORENG
Halaman Selanjutnya
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
3 Trik Memasak ala Chef Sisca Soewitomo yang Jarang Diketahui Bunda
Tips Membuat Tahu Goreng Kriuk Saat Digigit
10 Kesalahan Sepele dalam Memasak yang Justru Bahayakan Kesehatan
10 Tips Dapur Sederhana agar Masak Bisa Lebih Menyenangkan
TERPOPULER
Sunat Anak Laki-Laki: Usia yang Tepat, Estimasi Biaya, Manfaat, Risiko & Perawatannya
Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya
Kenali Ciri Stadium Awal Kanker Payudara dari Kulit Tubuh, Termasuk Tampak seperti Jeruk
Seberapa Besar Peluang Hamil Anak Kembar dari 1 Embrio Melalui IVF? Simak Kata Ahli
Cara Diet Aktor Korea Yoon Si Yoon untuk Turunkan BB 5 Kg dalam 1 Hari
REKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Face Mist Terbaik untuk Lembapkan Kulit Wajah
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
5 Pilihan Tas Sekolah Anak TK-SD yang Bagus hingga Awet, Bisa Buat Perempuan & Laki-laki
Firli NabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Cleansing Oil untuk Semua Jenis Kulit dari Berminyak dan Berjerawat
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Slow Cooker Terbaik, Solusi Masak MPASI untuk Bayi
Azhar HanifahREKOMENDASI PRODUK
Review Main Virtual Sport di VS Thrillix AEON Mall Tanjung Barat, Lengkap dengan Harga Tiket
Firli NabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
Khayru Putra Gunawan Sudrajat Kerap Dibully saat Kecil, Kini Sudah Kuliah di Australia
Sunat Anak Laki-Laki: Usia yang Tepat, Estimasi Biaya, Manfaat, Risiko & Perawatannya
Kenali Ciri Stadium Awal Kanker Payudara dari Kulit Tubuh, Termasuk Tampak seperti Jeruk
Seberapa Besar Peluang Hamil Anak Kembar dari 1 Embrio Melalui IVF? Simak Kata Ahli
Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Ini Alasan Hotman Paris Tak Setuju Putusan Hak Asuh Anak Dimenangkan Baim Wong
-
Beautynesia
Top 5 List: Brand Lokal Tas dengan Kualitas "Baja" untuk Sehari-hari
-
Female Daily
Mulai Menjamur, Body Mist Diprediksikan Bakal Jadi Tren di Tahun 2025!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Ramalan Zodiak 1 Juli: Scorpio Harus Rendah Hati, Libra Siapkan Ide Baru
-
Mommies Daily
10 Pekerjaan yang Diprediksi Hilang Dalam 10 Tahun Akibat Kecanggihan Teknologi, Profesi Andakah Salah Satunya?