Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Puasa Ramadan sambil Diet OCD untuk Menurunkan Berat Badan, Bisakah Dilakukan?

Arina Yulistara   |   HaiBunda

Selasa, 19 Apr 2022 06:30 WIB

5 Fakta Diet OCD yang Dilakukan oleh Deddy Corbuzier
Foto: iStock

Selebriti Okky Lukman mengaku berhasil menurunkan berat badan hingga 20 kg. Alih-alih sedot lemak, ia mengaku berhasil mengurangi bobotnya tersebut dengan melakukan dengan diet OCD, Bunda.

Kendati demikian, penurunan berat badan sebanyak 20 kg bukan proses instan. Menurut Okky, pencapaian tersebut diraihnya setelah melakukan diet OCD selama 2 tahun. 

“Gue berat banget, dua tahun juga itu (turun) 20 kg, nggak cepat. Gue saja mampus-mampusan sampai nggak makan. Gue ikutan OCD juga ngikutin Deddy Corbuzier,” papar Okky Lukman seperti dilansir dari InsertLive.


Diet OCD (Obsessive Corbuzier's Diet) pernah viral pada 2013 lalu setelah diperkenalkan oleh Deddy Corbuzier. Diet tersebut sampai sekarang masih digemari karena banyak orang mengaku cocok dengan metode diet tersebut.

Jika Bunda ingin mencobanya di bulan Ramadan ini, Bunda harus paham dulu, tepatkah melakukannya sembari berpuasa?

Banner Nikita Willy Melahirkan

Diet OCD bisa dilakukan saat puasa Ramadan

Seperti metode diet intermittent fasting, diet OCD punya jendela makan atau waktu untuk menyantap makanan sehingga harus puasa selama beberapa jam dalam sehari. Ada empat tingkatan jendela makan saat menjalani diet OCD. 

Pertama berpuasa selama 16 jam, kemudian lanjut selama 18 jam. Setelah berhasil lalu meningkat dengan berpuasa selama 20 jam. Tingkatan terakhir dengan berpuasa selama 24 jam yang artinya hanya boleh makan sehari satu kali dan sisanya berpuasa.

Melihat jendela makan ini, sangat memungkinkan jika Bunda ingin mencoba menerapkannya sembari berpuasa di Bulan Ramadan.

Jika diet pada umumnya harus mengurangi makan nasi putih atau gorengan, diet OCD bebas makan apa saja. Bunda juga tidak perlu mengubah asupan makan ketika melakukan diet OCD.

Bunda boleh makan apa pun termasuk makanan berlemak sesuai selera. Akan tetapi, Deddy Corbuzier menyarankan agar tidak rakus.

“Saya mengatakan bahwa makanlah apa yang biasa Anda makan. Jadi kalau biasanya Anda makan nasi rames gara-gara OCD, Anda makan junk food, jangan malah semakin gila. Kalau biasanya makan junk food ya silakan makan junk food. Jadi tidak perlu mengubah pola makan," tutur Deddy Corbuzier seperti dikutip dari Wolipop Detikcom.

Aturan makan diet OCD bisa disesuaikan dengan puasa Ramadan, di Indonesia berpuasa (tanpa makan dan minum) selama kurang lebih 13 jam. Namun jika Bunda tidak melaksanakan sahur pada pagi hari tentu bisa lebih dari 13 jam. 

Bunda bisa mengatur waktu makan ketika berbuka puasa sehingga dapat menjalankan diet OCD sekaligus mendapatkan pahala puasa Ramadan.

Lanjut baca halaman berikutnya, Bunda.

Jika Bunda ingin diet sambil puasa Ramadan, jangan lupa perhatikan nutrisi pada menu sahur dan berbuka, ya!

Bunda, biar makin semangat menjalani bulan Ramadan, ada HAMPERS spesial nih dari HaiBunda. Bunda bisa mendapatkan minyak goreng 2 liter, emas 3 gram, smartphone, smart TV, dan masih banyak lagi. Daftar di SINI.

[Gambas:Video Haibunda]




MANFAAT DIET OCD SAAT BULAN RAMADAN

Foto: iStock

Penelitian menyebut kalau puasa selama 10 hingga 16 jam bisa menyebabkan tubuh mengubah simpanan lemak menjadi energi dalam darah. Para ahli juga mengatakan bahwa metode intermittent fasting atau diet OCD selama Ramadan bisa membantu membakar lemak dan membersihkan tubuh dari racun berbahaya.

Tidak hanya memanfaatkan cadangan lemak tapi juga membersihkan tubuh dari racun yang mungkin ada dalam timbunan lemak. Dengan perbaikan sistem pencernaan selama sebulan maka tubuh secara alami mendetoksifikasi, memberikan Anda kesempatan melanjutkan gaya hidup sehat setelah Ramadan nanti,” jelas Rucika Midhas selaku ahli gizi dan diet, seperti dilansir dari Hindustan Times

Menurut studi, diet OCD atau intermittent fasting saat puasa Ramadan akan meningkatkan sel darah merah (RBC), sel darah putih (WBC), jumlah trombosit (PLT), dan kolesterol lipoprotein densitas tinggi (HDL-c). Selain itu juga membantu menurunkan kolesterol darah, trigliserida, rendah kolesterol lipoprotein densitas (LDL-c) serta kolesterol lipoprotein densitas sangat rendah (VLDL-c).

"Bila berpuasa secara teratur untuk jangka waktu yang lebih lama, itu mengarah pada perubahan metabolisme dan peningkatan kehilangan dan pemeliharaan lemak. Puasa selama sebulan baik untuk mendetoksifikasi tubuh. Penelitian juga menunjukkan bahwa tanda peradangan yang berkurang setelah periode diet intermittent fasting. Bahkan bisa mengurangi kejadian hipertensi serta menurunkan jumlah kolesterol LDL,” papar ahli diet Garima Goyal.

Aturan jendela makan selama puasa Ramadan juga efektif menurunkan berat badan dan kehilangan lemak. Bahkan bisa membantu mencegah dari penyakit berbahaya.

“Membatasi asupan makanan di siang hari dapat membantu mencegah penyakit kronis seperti kolesterol tinggi, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, obesitas, serta meningkatkan kesehatan mental dan kesejahteraan hidup. Puasa juga memungkinkan usus untuk membersihkan dan memperkuat lapisannya. Proses pembersihan diri yang disebut autophagy dirangsang di mana sel-sel menghilangkan partikel yang rusak dan berbahaya. Itu mengapa diet intermittent fasting bisa meningkatkan laju metabolisme, sistem kekebalan tubuh, menurunkan kadar gula darah, melindungi sel-sel otak, dan mengurangi depresi serta kecemasan,” kata Dr Meghana Pasi, konsultan nutrisi di program MyThali, ArogyaWorld.

Jadi, Bunda bisa melakukan diet OCD seperti Okky Lukman selama bulan Ramadan untuk mendapatkan banyak manfaat kesehatan serta pahala berlimpah dari ibadah yang dijalani. 


(fia/fia)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda