Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Bunda Tertarik Coba Diet OCD? Klaimnya Bisa Turunkan BB Hingga 4 Kg Dalam Seminggu

Annisa Afani   |   HaiBunda

Jumat, 03 Dec 2021 14:42 WIB

Ilustrasi diet atau perut buncit
Ilustrasi diet/Foto: Getty Images/iStockphoto/AJ_Watt

Selama ini kita banyak mengenal berbagai jenis diet. Salah satunya diet OCD (Obsessive Corbuzier's Diet) yang pernah viral pada 2013 lalu.

Nyatanya, diet OCD in masih masih digemari hingga saat ini lho, Bunda. Ini karena diet tersebut dinilai efektif dalam menurunkan berat badan walau tak cocok pada sebagian orang.

Diet OCD memiliki metode seperti intermittent fasting hanya saja namanya berbeda. Diet OCD diklaim bisa membantu menurunkan berat badan hingga 4 kg dalam seminggu.

Seperti apa diet OCD yang populer di Indonesia dan mampu menurunkan berat badan hingga 4 kg dalam seminggu? Berikut ulasan mengenai diet OCD yang bisa Bunda pahami sebelum menjalaninya.

Apa itu diet OCD?

Sesuai dengan namanya, diet OCD yang merupakan kepanjangan dari Obsessive Corbuzier's Diet adalah program diet yang dikenalkan oleh mentalist ternama Indonesia, Deddy Corbuzier. Diet OCD mulai populer sejak 2013.

Metode diet OCD sama seperti intermittent fasting harus berpuasa selama beberapa jam dalam sehari. Bahkan Deddy Corbuzier juga menjamin kalau diet OCD bisa membantu menurunkan berat badan 4 kg sampai 5 kg dalam waktu satu minggu.

Banner Tanaman Hias Pengusir Nyamuk

"Dengan OCD sebulan minimal 5 sampai 6 kg hilang. Bahkan seminggu bisa 4 kg hilang, langsung efeknya," ujar Deddy Corbuzier pada 2013 lalu seperti dilansir dari Wolipop Detikcom.

Seperti intermittent fasting, diet OCD juga punya jendela makan atau waktu untuk menyantap makanan. Ada empat tingkatan jendela makan yang bisa dilakukan secara bertahap. Apa saja empat tingkatan tersebut?

Jendela makan (puasa) pada diet OCD

Jadi, ada empat tingkatan jendela makan saat menjalani diet OCD. Pertama berpuasa selama 16 jam. Kemudian berpuasa selama 18 jam.

Setelah berhasil, kemudian meningkat dengan berpuasa selama 20 jam. Tingkatan terakhir dengan berpuasa selama 24 jam yang artinya hanya boleh makan sehari satu kali dan sisanya berpuasa.

Untuk pemula, Bunda bisa melakukan puasa 16 jam selama satu minggu dan biarkan tubuh beradaptasi lebih dulu. Deddy Corbuzier menyarankan agar memulai diet OCD dengan makan setelah jam 12 siang sampai 7 malam. Jam 12 siang merupakan waktu terbaik menyantap makanan.

"Saya menyarankan baru makan setelah jam 12 siang. Sarapan hanya menambah insulin yang buat Anda mengantuk. Coba jam 12 sampai jam 7. Saya jamin 100% berat Anda turun dalam seminggu kalau Anda obesitas. Kalau nggak obesitas bisa 4 kg turunnya. Saya jamin," tambah penulis e-book 'OCD' itu.

Simak juga tips Yulia Baltschun untuk Bunda yang mau mulai diet dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

TINGKATKAN JADWAL DIET SETELAH SATU MINGGU

Mother giving healthy lunch for school hands

Ilustrasi diet/Foto: Getty Images/iStockphoto/Angelina Zinovieva

Setelah lewat satu minggu, tambahkan tingkatnya dengan makan hanya 6 jam sehari yang artinya masuk puasa 18 jam selama satu minggu. Setelah itu, pada minggu ketiga Bunda bisa meningkatkan puasa selama 20 jam yang artinya hanya makan 4 jam per hari.

Baru kemudian cobalah puasa 24 jam di minggu keempat satu kali saja dalam seminggu. Menurut pria 44 tahun itu, diet OCD sangat membantu dalam memangkas timbunan lemak. Setelah lemak terpangkas, berat badan akan stabil sesuai porsinya.

"Kalau saya bisa naik-turun (berat badan) misalnya dari 80 kg ke 70 kg, naik lagi ke 75 kg, tapi dari 70 ke 75 kadar lemak saya turun 4%. Kadar lemak saya dulu 22% saat ini 8,4% selama hampir 3 bulan (jalani diet OCD)," jelasnya.

Dilansir dari Healthline, penelitian menyebut kalau puasa selama 10 hingga 16 jam bisa menyebabkan tubuh mengubah simpanan lemak menjadi energi dalam darah. Bagi Bunda yang baru mulai menjalani diet puasa disarankan puasa selama 12 jam terlebih dahulu agar tubuh tidak kaget.

Cara termudahnya dengan berpuasa antara pukul 19.00 hingga 07.00. Bunda tetap bisa melakukan makan malam sebelum pukul 19.00. Setelah pukul 19.00 maka disarankan hanya minum air putih saja.

Baca halaman selanjutnya untuk tahu makanan yang bisa dikonsumsi, dan manfaat dari diet OCD ya!

MAKANAN YANG DIKONSUMSI DAN MANFAAT DIET OCD

Shot of a young woman looking unhappy while making a healthy snack with fruit at home

Ilustrasi diet/Foto: Getty Images/Moyo Studio

Makanan yang bisa dikonsumsi saat diet OCD

Punya metode seperti intermittent fasting, saat menjalani puasa diet OCD masih boleh minum air putih tapi tidak susu dan minuman manis lainnya. Waktu sarapan juga harus diatur, setidaknya 3 jam setelah bangun tidur baru menyantap makanan.

Jika diet pada umumnya harus mengurangi makan nasi putih atau gorengan, diet OCD bebas makan apa saja. Bunda juga tidak perlu mengubah asupan makan ketika melakukan diet OCD.

Bunda boleh makan apa pun termasuk makanan berlemak sesuai selera. Akan tetapi, Deddy Corbuzier menyarankan agar tidak rakus.

"Saya mengatakan bahwa makanlah apa yang biasa Anda makan. Jadi kalau biasanya Anda makan nasi rames gara-gara OCD, Anda makan junk food, jangan malah makin gila. Kalau biasanya makan junk food ya silakan makan junk food. Jadi tidak perlu mengubah pola makan," tutur Deddy Corbuzier.

Bagus untuk kesehatan

Selain menurunkan berat badan, diet OCD juga bagus untuk kesehatan. Dikutip dari CNN International, beberapa ahli mengatakan bahwa bergantian antara puasa dan makan bisa meningkatkan kesehatan sel dengan memicu peralihan metabolisme.

Dalam peralihan metabolisme tubuh, sel menggunakan simpanan bahan bakar mereka dan mengubah lemak menjadi energi. Oleh sebab itu, diet puasa bisa membantu menurunkan berat badan, mengurangi tekanan darah, bahkan berumur panjang.

Hal ini berdasarkan sebuah tinjauan penelitian pada hewan dan manusia yang diterbitkan dalam The New England Journal of Medicine. Meski demikian, metode diet puasa tidak cocok untuk semua orang, terutama pada wanita hamil dan mereka yang memiliki kondisi medis seperti diabetes atau gangguan makan.

Jadi, tertarik menjalani diet OCD, Bunda?


(AFN)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda