Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Kisah Bunda Ana Resign dari Perusahaan Qatar, Hijrah hingga Dirikan Rumah Makan Gratis

Tim HaiBunda   |   HaiBunda

Kamis, 14 Apr 2022 22:10 WIB

Bunda Ana/ Nirwana Tawil
Nirwana Tawil/Foto: Instagram @nirwanatawil

Kisah inspiratif bisa datang dari mana saja ya, Bunda. Kali ini, ada pengalaman luar biasa yang dibagikan seorang wanita hebat bernama Nirwana Tawil.

Nirwana Tawil lahir di sebuah kota kecil bernama Dabo Singkep, Kepulauan Riau. Wanita yang akrab disapa dengan Bunda Ana ini memiliki keturunan darah bugis.

Perjalanan hidup Bunda Ana diceritakan lewat channel YouTube PecahTelur. HaiBunda telah mengontak pemilik akun YouTube tersebut dan diizinkan menulis kisahnya.

Saat masih muda, Bunda Ana melamar pekerjaan sebagai Sales Promotion Girl (SPG) di sebuah Bank Swasta Nasional yang bertugas menawarkan kartu kredit dan jasa perbankan lainnya. Hingga pada akhirnya, kariernya menanjak karena prestasi yang ia raih selama bekerja di berbagai posisi penting seperti Teller, Customer Service, Supervisor, dan Branch Manager.

Di puncak kariernya, Bunda Ana ditempatkan di Balikpapan yang membawahi 33 cabang di seluruh Kalimantan sebagai Service Quality Head. Tak sampai di sana, Bunda Ana kemudian melanjutkan karier di Dubai.

Namun pekerjaan tersebut tak berjalan lancar. Hingga pada akhirnya, ia kembali ke Indonesia untuk izin ke orang tua dan kembali bertolak menuju Qatar.

"Dapat info bahwa ada sebuah negara yang di negara itu hasilnya jauh lebih baik kehidupan. Katanya, jauh lebih lebih nyaman, lebih kondusif dibandingkan dengan kota metropolitan Dubai," katanya, dikutip pada Kamis (14/4/2022)

"Itu saya coba melamar kerja dan dapat pekerjaan di sana. Akhirnya sebelum ke Qatar, saya pulang dahulu ke Indonesia pulang ke Indonesia minta izin ke orang tua. Orang tua saat itu menganggap saya sudah berhasil, namun belum punya kerja."

Di Qatar, Bunda Ana melihat banyak orang Indonesia yang sukses di sektor energi. Hal tersebut pula yang membuat ia menjadi optimis dan yakin bisa sukses seperti mereka.

"Ternyata di Doha itu banyak orang-orang Indonesia dari sektor oil dan gas yang sudah lama hijrah ke sana. Sehingga ketika saya pindah ke sana salah satu orang Indonesia menyambut saya, membantu untuk set-up kehidupan di sana gitu."

"Sampai akhirnya saya bergabung di sebuah perusahaan perusahaan ExxonMobil, yaitu salah satu perusahaan yang bergerak di minyak bumi, dalam energi, ya. Baik itu dari minyak, oil, gas, dan energi lainnya lah," katanya.

"Ketika saya bergabung di perusahaan itu dan saya melihat banyak sekali orang Indonesia berhasil di sini. Akhirnya saya belajar mengasah bahasa Inggris, mengasah bahasa Arab saat itu. Alhamdulillah saya bekerja di perusahaan itu dengan gaji pertama yang saya dapatkan itu sudah bisa menghajikan orang tua," ujarnya.

Simak kelanjutannya di halaman berikut ya, Bunda.

PERNAH DITIPU SAAT BUKA RESTORAN

Bunda Ana/ Nirwana Tawil

Bunda Ana/Foto: Instagram @nirwanatawil

Pekerjaan tersebut membuat Bunda Ana nyaman. Tak terasa, ia berada di negeri tersebut selama delapan tahun. Sampai pada akhirnya, kedua orang tua Bunda Ana pun meminta ia untuk kembali ke Tanah Air dan hidup bersama.

"Alhamdulillah kembali ke Indonesia tahun 2008. Saya juga Alhamdulillah sudah berangkat haji juga. Dengan izin Allah kalau umrah yang pernah dimimpikan, saat itu umrah tuh sudah kayak liburan biasa saja."

"Jumat Sabtu adalah hari libur umum gitu ya, kalau kita di Sabtu-Minggu. Nah jadi, biasanya Kamis sore itu berangkat tuh naik pesawat sampai di Makkah langsung umrah enggak sempat ke Madinah nanti Sabtu pagi balik lagi. Kayak main-main saja tuh kayak kita liburan ke puncak terus pulang gitu."

Tak berselang lama, Bunda Ana kembali diberikan tawaran untuk bekerja di sektor perbankan oleh perusahaan Qatar di mana ia bekerja dahulu. Sempat berjalan beberapa saat, namun Bunda Ana merasa pekerjaan ini bukanlah pekerjaan yang diinginkan oleh nuraninya. Katanya, pekerjaan tersebut memiliki konsekuensi dan dosa riba. Ia akhirnya memutuskan resign.

"Kehidupan perbankan yang dahulu yang pernah saya tinggalkan memang banyak mudhorot-nya. Tapi kok kembali saya lakoni lagi, gitu. Dan kali ini jauh lebih berat karena memang segmen yang saya pegang tuh korporasi, transaksi itu yang ratusan miliar bahkan ada yang Rp1 triliun."

Dengan latar belakang tersebut, Bunda Ana pun bertekad demi keluarga dan berhijrah dengan mendirikan masjid. Sebelumnya, rumah ibadah ini merupakan usaha rumah makan bermodal Rp2 miliar yang berakhir salah kelola oleh partner bisnisnya.

"Episode itulah mengalami ujian, ditipu. Jadi saya sudah investasi kurang lebih Rp2 miliar. Bahkan Rp2 miliar itu, Rp1 miliar dari teman saya di Qatar. Usahanya jadi, restorannya ramai, tapi hanya tiga bulan," tuturnya.

Simak kelanjutannya di halaman berikut ya, Bunda.

BERKAHBOX DAPAT DONASI HINGGA RP1 MILIAR DALAM 1 BULAN

Bunda Ana/ Nirwana Tawil

Bunda Ana/Foto: Instagram @nirwanatawil

Program yang dikelola Bunda Ana ini ada Program Mustahil Lapar yang digagasnya bersama beberapa rekan. Sayangnya, program tersebut tidak didukung oleh semua pihak.

Tempat kontrak yang dahulunya sudah dikontrak selama 5 tahun ternyata baru terbayar 4 tahun, sehingga di 1 tahun terakhir, pemilik tempat mengusir secara paksa tanpa ada komunikasi sebelumnya.

Bunda Ana sempat ingin membeli tempat tersebut demi keberlangsungan program, namun ditolak. Kejadian ini membuat ia berhijrah ke Yogyakarta untuk melanjutkan program di suatu masjid di daerah Sleman bersama salah satu rekannya, Ustaz Rendy Saputra pada Juli 2019.

Program kali ini bernama BerkahBox yang dengan keterbatasan kemampuan dimulai dengan 160-an kotak nasi. Setelah dua pekan berjalan, cashflow program mulai goyah karena banyaknya demand dari Masjid penerima program namun donatur belum banyak. Hal ini mengharuskan Bunda Ana membongkar celengan pribadinya untuk tetap melanjutkan program tersebut.

Program akhirnya bisa berjalan hingga sampai saat ini setelah donatur mulai berdatangan. terkumpul hingga Rp1 miliar donasi dalam satu bulan atau jika dikonversi sebanyak 100.000 bungkus nasi.

Keberhasilan menjalankan program ini, membuat Bunda Ana yakin membuka program di Kota Balikpapan dengan nama Balai Saji Prasmanan Gratis. Program ini tetap gratis dan menyediakan makan tanpa pungut biaya untuk siapa saja tanpa terkecuali. Kini Program Balai Saji sudah memiliki 24 Cabang tersebar di berbagai kota di Indonesia.


(AFN/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda