Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Pengalaman Puasa Ramadan Mahasiswa Indonesia di Belgia, Dihargai Penuh Bun

Annisa Afani   |   HaiBunda

Selasa, 19 Apr 2022 20:00 WIB

Lantern that have moon symbol on top and small plate of dates fruit with dusk sky and city bokeh light background for the Muslim feast of the holy month of Ramadan Kareem.
Ilustrasi Ramadan/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Baramyou0708
Jakarta -

Hidup sebagai muslim yang minoritas di negara asing memang punya tantangan tersendiri, Bunda. Pasti ada pengalaman dan kisah yang mungkin tak akan pernah terlupakan seumur hidup.

Misalnya saja pengalaman yang terjadi pada Jeri At Thabari. Hidup di negeri tempat menuntut ilmu dengan jumlah muslim tidak banyak, Jeri akui dikelilingi rekan yang sangat toleran.

Mengutiup dari detikcom, Jeri mengatakan rekan kuliahnya tak segan pindah tempat saat makan siang. Mereka bahkan mengungkapkan kekagumannya karena Jeri tidak makan dan minum sepanjang hari.

"Mereka sangat mengapresiasi sanggup nya kita (umat muslim) untuk berpuasa karena mereka sering bergumam ke saya, "We will not be able to do what you did," kata mahasiswa Ghent University (Universiteit Gent) yang berada di wilayah Flanders Timur tersebut.

Jeri terdaftar sebagai mahasiswa doktoral program Fire Safety Engineering (Doctor of Fire Safety Engineering) di bawah Department of Structural Engineering and Building Materials. Program tersebut berada di Faculty of Engineering and Architecture.

Berada di lingkungan yang sangat menghormati keyakinan dan puasa Ramadan membuat Jeri bersyukur. Apalagi Ramadan 2022 adalah kali pertama dia puasa di luar negeri. Jeri mengawali pendidikan S3 di Belgia pada Oktober 2021.

Mahasiswa asal Aceh ini harus menghadapi durasi puasa yang mencapai 15-16 jam. Seiring pelaksanaan puasa, summer semakin dekat dengan matahari yang makin lama terbenam. Namun matahari juga makin cepat terbit, yang artinya puasa makin cepat dimulai.

"Saat ini, waktu subuh itu tercatat pukul 5.32 CEST dan waktu berbuka di pukul 20.39 CEST, mengikuti kalkulasi milik Union des Organisations Islamiques de France (UOIF). Metode ini dianjurkan PCINU Belgia untuk diikuti," kata Jeri.

Tantangan berikutnya adalah suasana Ramadan yang tidak terasa layaknya Indonesia. Namun Jeri ingin mempertahankan vibes tersebut dengan mengikuti tradisi meugang dari wilayah asalnya.

Meugang adalah saat banyak keluarga memasak makanan berbasis daging untuk merayakan datangnya Ramadan. Jeri membeli sedikit daging untuk dimasak dan disimpan di dalam freezer, untuk dinikmati sewaktu-waktu selama Ramadan.

"Berhubung minta dikirimi apapun itu dari Indonesia cukup sulit, jadi saya harus bertualang sendiri ke toko-toko Asia maupun India di Gent untuk mencari bahan-bahan yang diperlukan untuk memasak," kata Jeri.

Dia kemudian bereksperimen di dapur untuk meniru yang biasa dilakukan ibunya saat meugang. Jeri mengatakan, ibunya memasak makanan-makanan khas meugang seperti rendang dan masak mirah (kari merah).

Tantangan lain yang dihadapi Jeri adalah saat sahur mengawali puasa Ramadan. Dengan durasi puasa yang cukup lama, dia harus pintar memilih hidangan. Namun tak jarang akhirnya memilih mi instan.

"Biasanya saya mengkonsumsi nasi dan sayur seperti yang umum di Indonesia. Jika tidak sempat menyiapkan nasi dan sayur, alternatif cepatnya adalah sandwich. Tapi ada juga beberapa kejadian yang berujung pada Indomie to the rescue," kata Jeri.

Dengan semua tantangan yang dihadapi, Jeri tak ingin patah semangat melakukan puasa Ramadan. Apalagi Ghent yang diketahui Jeri sangat memerhatikan work-life balance para warganya.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI. 

Biar makin semangat menjalani bulan Ramadan, ada HAMPERS spesial nih, dari HaiBunda. Bunda bisa mendapatkan minyak goreng 2 liter, emas 3 gram, smartphone, smart TV, dan masih banyak lagi. Daftar di SINI.

Bunda, simak juga cerita viral anak sopir taksi online yang berkuliah di AS dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(AFN/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda