Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Peggy Melati Sukma Kenang Cobaan di Puncak Karier, Hidup Berantakan hingga Hijrah

Annisa Afani   |   HaiBunda

Minggu, 01 May 2022 09:30 WIB

Gaya Hijab Cadar Peggy Melati Sukma
Foto: Instagram/PeggyMelatiSukmaKhadija

Bunda tentu tak asing dengan Peggy Melati Sukma, bukan? Artis yang telah berhijrah sejak beberapa tahun yang lalu ini mempunyai kisah inspiratif yang menarik untuk dibahas.

Kini, Peggy sudah mengubah namanya menjadi Siti Khadijah. Wanita kelahiran Cirebon 45 tahun silam ini sudah tak aktif sebagai artis, melainkan pedakwah.

Belum lama ini, wanita yang akrab disapa Teteh ini mengenang masa-masa hidupnya dahulu. Sebagai salah satu publik figur terkenal di Tanah Air, ia ungkap ada beberapa hal yang jadi tantangannya.

"Yang paling terasa sih pasti kehilangan privasi, itu sudah pasti, ya. Merasakan seperti memang diri kita udah bukan milik di milik kita lagi, milik orang banyak apalagi mungkin pada saat itu Teteh karakteristiknya di sinetron jadi yang digemari tapi juga dibenci, gitu," kenangnya, dikutip dari channel YouTube CERITA UNTUNGS pada Sabtu (30/4/2022.)

Sukses menduduki puncak popularitas selama bertahun-tahun tak lantas membuat hidup Peggy sempurna. Ironisnya, ia justru merasa kehilangan diri sendiri dan banyak mempertanyakan hidupnya.

Banner 40 Ciri Hamil

Peggy juga bicara bagaimana kesehariannya ketika masih sibuk di dunia keartisan. Sebagai umat beragam Islam, ia sempat lalai menjalani ibadah salat 5 waktu.

"Sebenarnya sih pada dasarnya ya tidak kehilangan ingatan tentang salat, pergi ke mana masih bawa mukena. Tapi ya gimana, bukan jadi prioritas lagi karena utamain karier dan diri sendiri," akunya.

"Jadi ya bawa mukena tapi enggak salat merasa enggak apa-apa. Astagfirullah, kadang-kadang salat juga dilakukan untuk kepentingan tertentu."

"Sebetulnya ada beberapa periode ya sebelum menuju kepada masa hijrah itu. Dari karier yang Gebyar banget di depan layar itu akhirnya sampai di satu titik gitu Teteh merasakan 'Saya ini siapa? Maunya apa?', gitu," katanya.

Di masa-masa tersebut, Peggy alami pencapaian dalam hidupnya mulai berantakan. Mulai dari karir, pernikahan, hingga hubungannya dengan keluarga.

"Karena ternyata ketika mengerjakan banyak hal di belakang layar dengan tingkat pressure yang tinggi, sampai di satu ketika waktu itu menikah dan singkat kata enggak work (berakhir cerai)," katanya.

"Bersamaan dengan itu, yang lain-lain mulai banyak problem. Kemudian ke bisnis, proyek, investasi, waktu merasa bahwa semuanya enggak work (berhasil), ini itu jadi berantakan."

Proses mendalami periode tersebut berjalan selama 2 tahun, Bunda. Hingga pada akhirnya, ia menjadi tertutup pada keluarga karena rumah tangganya yang tak berhasil

"Kayak begini kenapa itu enggak ketemu jawabannya. Singkat kata 2 tahun itu macem-macem terus saja berjatuhan termasuk relationship dengan keluarga. Dua tahun itu benar-benar mempertanyakan kembali ya kepada diri."

Lalu seperti apa cerita saat ia memutuskan untuk berhijrah? Simak selengkapnya di halaman berikut ya, Bunda.

Lalu apa lagi ujian yang dihadapi Peggy di masa lalu? Simak kelanjutannya di halaman berikut, ya, Bunda.


Bunda, simak juga kaitan surat Al Ma'un dengan berta'awun di bulan Ramadan dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

KEMBALI PADA ALLAH DAN BERSERAH

Penampilan Baru Peggy Melati Sukma

Foto: Instagram/PeggyMelatiSukmaKhadija

Diceritakan Peggy Melati Sukma, di masa kecil dididik dengan amat baik oleh orang tuanya. Sang ayah selalu mengutamakan pendidikan normal. Sedangkan ibunda selalu menekankan soal agama.

Sejak kecil, ia juga aktif mengikuti beragam aktivitas agar siap menjalani hidup di kemudian hari. Di periode kebingungan ini, Peggy justru rindu ke masa kanak-kanaknya.

"Nah, ibrohnya jadi balik ke masa waktu kecil karena during the period of my carrier, di kehidupan yang seperti itu yang teteh rasa tuh ada satu yang enggak pernah berubah, adalah orang tua. Cara mereka mengingatkan tentang ibadah even tho Teteh juga enggak mau denger, masuk kuping kanan keluar kuping kiri," katanya.

Setelah menghadapi kegamangan, Peggy pun sampai pada titik kerinduannya pada nilai-nilai agama yang dulu ditanamkan orang tua sejak kecil. Ia merasa mendapatkan panggilan dalam hatinya, Bunda.

"Nah yang manggil itu rasanya ayat-ayat Allah. Terasa itu panggilannya, jadi seperti terbawa lagi ke masa kecil yang Teteh kan juga sibuk ya karena dijadikan anak yang harus punya banyak activity sebagai modal."

Baca Juga : Perjalanan Hijrah Peggy Melati Sukma, dari Ganti Nama Hingga Bercadar
Pada akhirnya, hijrah bagiPeggyadalah kembali pada yang seharusnya. Ia kembali pada jati diri yang ternyata selama ini telah ia tinggalkan, dan kembali pada Allah SWT.

Lelah dengan semua ujian yang dihadapi dan pertanyaan yang timbul dalam dirinya, Peggy pun berpasrah.

"Jadi ya sudah deh, nyerah. Enggak tahu sampai menyerah dan keluar kata 'Terserah Allah saja', gitu," ujarnya.

Kemudian, barulah Peggy mulai menata hidupnya kembali. Ia mulai proses hijrah pada 2013 dan terus mantap mendalami ilmu agama lagi tepat setahun setelahnya.

"Kalau mulainya tahun di 2012, prosesnya mulai lepas landas pada 2013. Mulai benar-benar belajar lagi, apa segala macemnya, itu betul-betul di 2014."

Di masa-masa itu, Peggy juga mengalami ujian berupa penyakit, lho Bunda. Simak ceritanya di halaman berikutnya.

COBAAN PENYAKIT DI PUNCAK KARIER

Penampilan Baru Peggy Melati Sukma

Peggy Melati Sukma/Foto: Desi Puspasari/detikHOT

"Dulu kan Teteh ada satu penyakit, yang di 10 tahun terakhir itu kita baru tahu kalau ada penyakit yang namanya autoimun. Sistem imun itu kan bekerja kalau ada ancaman dari luar, nyerangnya musti ke ancaman itu biasanya. Nah kalau ini (autoimun) ada ancaman dari luar, tapi sistem imunnya aktif nyerangnya ke diri kita," katanya.

"Sebenarnya itu ada dari masa aktif di keartisan. Temen-temen dulu, apalagi teman-teman make up, kostum, itu yang paling tahu," sambungnya.

"Nih misalnya ya kita syuting gitu, itu kan panas sekali. Nanti enggak berapa lama itu (kulit) melendung-melendung di sana-sini. Yang bantuin, mau enggak mau ya orang make up, kostum. Mereka pasti kipasin, ya apa, ya ngebalurin," katanya.Salah satu pengalaman yang tak terlupakan yakni perjuangannya untuk terus berdamai dengan penyakit tersebut, Bunda. Sebagai pekerja profesional, ada banyak hal yang mesti ia hadapi.

Penyakit autoimun ini kambuh di beberapa momen, Bunda. Oleh karena itu, ia tak bisa terlalu kepanasan atau terlalu kedinginan. "Jadi kalau kumatnya karena dingin harus dipanasin, kalau dia kumatnya karena kepanasan harus cari dinginnya," tuturnya.

Masih soal penyakit, saat itu ia juga harus berusaha untuk mengatasi masalah pada kulit wajah. Dahulu, wajah Peggy sempat mengalami infeksi yang cukup parah.

"Pernah juga ngalamin yang sering di muka. Dulu pikirnya jerawat aja, gitu. Tapi kan enggak pernah pakai punya orang lain. Alat makeup pakai sendiri, spons pakai sendiri, semua pakai sendiri."

"Jadi sering mukanya itu infeksi, bukan jerawat sebenarnya. Akhirnya jadi infeksi, pecah, kemudian jadi nanah, jadi darah, menjadi koreng di muka," sambungnya.

Jika Bunda kerap melihat Peggy dahulu dengan wig (rambut palsu), kini diketahui alasan di baliknya ternyata upaya menutupi luka infeksi di wajah ya, Bunda. Bukan aksesori atau fashion semata.

"Dulu kan Teteh itu terkenal sebagai madam wig. Sebagian di antaranya itu tuh buat mengatasi itu, karena kalau sudah lagi kumat dan koreng di mana-mana dan sudah enggak kuat untuk di make up, jadi cuma bagian-bagian muka yang kayak gitu (ada koreng) ditutup pakai wig." katanya.

Selain kulit, masalah lain juga muncul pada penglihatannya. Pernah di satu ketika bekerja pada salah satu program televisi secara live, Peggy tak bisa melihat dengan jelas.

"Lagi syuting tuh tiba-tiba 'Ih kok enggak bisa melihat', gitu. Padahal lagi live, awalnya cuma blur."

"Nah saat itu selesai, sama temen-temen makan dulu. Di tengah makan itu, tiba-tiba hilang penglihatan. Enggak bisa melihat, hilang, sakit banget matanya. Cahaya-cahaya masih kelihatan tapi buka mata itu sudah sakit banget," kenangnya.

Selama mengalami masalah itu, Peggy tak bisa melihat dengan baik selama beberapa bulan. Sayangnya, ketika itu penyakit pada matanya belum bisa didiagnosis oleh pihak medis.

"Akhirnya selama dua bulan itu, sebelah mata Teteh yang kiri belum sama sekali. Dan diagnosanya, serangan virus yang tidak bisa di-confirm karena belum ada (tercatat)".

"Setiap kali diberi antibiotik gitu, dia membelah dan jadi tambah banyak. Sempat mengalami itu dan alhamdulillahnya sih bisa melihat lagi walaupun sekarang (kemampuan mata kiri) cuma tinggal 30 persen," sambungnya.


(AFN)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda